Membangun Keterampilan Memberikan Motivasi

Membangun Keterampilan Memberikan Motivasi

 Oleh: Tito Yuwono

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

 

Motivasi, teladan Nabi

Empati dan mengerti

Memberi semangat tiada henti

Agar terus tegak berdiri

 

Membangun teguh

Sahabat yang sedang jatuh

 

Menghibur lara

Sahabat yang sedang berduka

 

Membuat bangkit

Sahabat yang sedang sakit

 

Memberikan semangat

Sahabat yang bertaubat

 

Menguatkan keyakinan

Sahabat yang diberi ujian

 

 

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Segala puji bagia Allah, Rabb semesta alam, sholawat dan salam semoga tercurah pada Rasulullah ﷺ beserta keluarga dan sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan ihsan sampai hari kiamat.

Pada artikel sebelumnya sudah kita bahas dan bincangkan berkaitan dengan softskill perhatian terhadap prioritas. Juga telah dibahas softskill kerja sama, dan komunikasi. Yang kesemuanya sangat penting untuk dimiliki dan dilatihkan. Pada artikel kali ini akan dibahas softskill yang sangat penting yaitu membangun kemampuan memberikan motivasi.

Motivasi adalah cara untuk membangkitkan, memberikan semangat, serta menggerakkan orang lain baik secara pribadi maupun kolektif. Kemampuan motivasi ini sangat diperlukan semua orang terutama para pemimimpin. Dan pada hakekatnya kita semua adalah pemimpin. Pemimpin untuk diri sendiri, pemimpin kelas, pemimpin sekolah, pemimpun dalam keluarga, dan mungkin juga ada yang pemimpin masyarakat ataupun organisasi baik organisasi masyarakat, keagamaan, maupun pemerintahan.

Ketika pemimpin mempunyai keterampilan memotivasi, maka akan memberikan semangat untuk bergerak lebih baik bagi yang dipimpinnya. Maka karena sangat pentingnya keterampilan memotivasi ini, maka perlu dilatihkan sejak dini. Sehingga perkataannya akan membangkitkan bagi yang jatuh, akan menjadi obat bagi yang sedang sakit, akan menjadi penghibur bagi yang sedang berduka, menjadi semangat melaksanakan kebaikan dan menjadi penghangat dan akselator kinerja. Sebaliknya jangan sampai kita menjadi pelemah semangat kawan, membuat sakit saudara kita, menjatuhkan orang lain, dan membuat sedih dan duka.

Rasulullah , Teladan Dalam Memberikan Motivasi

Rasulullah ﷺ, sebaik-baik manusia, sabdanya penuh hikmah, tidak ada yang sia-sia, teladan sepanjang masa. Rasulullah ﷺ adalah teladan kita dalam berbagai aspek termasuk dalam memberikan motivasi. Tidak meremehkan walauapun kelihatannya kecil serta memberikan harapan dan semangat bagi setiap yang akan beramal kebaikan. Dan juga memberikan semangat bagi yang akan bangkit dari keterpurukan dan doa.

Sebagai contoh Rasulullah ﷺ memberikan semangat terhadap amalan-amalan yang sedikit atau ringan. Sebagaimana Sabda Beliau ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Amalan yang dicitai Allah Ta’ala adalah amalan yang dikerjakan secara kontinyu walapaun sedikit.

أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

Artinya: “Amalan yang dicintai oleh Allah Ta’ala adalah yang kontinyu walaupun sedikit.” (HR Imam Muslim)

Demikianlan Rasulullah ﷺ tidak meremehkan amalan yang kecil atau sedikit. Bahkan Beliau ﷺ memberikan motivasi, walaupun sedikit tapi kontinyu, inilah amalan yang dicintai oleh Allah Ta’ala.

Rasulullah ﷺ juga memotivasi bagi umatnya yang tertimpa musibah. Sehingga yang terkena musibah tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori:

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Artinya: “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu keletihan dan penyakit (yang terus menimpa), kekhawatiran, dan kesedihan, tidak juga gangguan dan kesusahan, bahkan duri yang melukainya, melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya.” (HR. Imam Bukhari).

Bahkan Rasulullah ﷺ memberikan kabar gembira bagi orang yang terkena musibah karena ujian dari Allah Ta’ala adalah orang yang dicintai Allah Ta’ala. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:

إِذَا أَحَبَّ اللَّهُ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ

Artinya: “Apabila Allah mencintai sesuatu kaum maka mereka akan diuji.” (HR Imam Ahmad).

Demikianlah Rasulullah ﷺ dalam memotivasi umatnya ketika diuji oleh Allah Ta’ala. Oang yang diuji Allah Ta’ala adalah orang dicintai-Nya. Sehingga ketika orang yang diuji diberikan motovasi seperti ini akan semakin kuat dan semakin semangat, karena menjadi orang yang dicintai oleh Allah Ta’ala.

Kepada orang yang terjatuh dalam lubang dosa dan kesalahan, maka Rasulullah ﷺ tidak menjatuhkannya, namun memberikan semangat untuk kembali kepada kebaikan atau bertaubat.

Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori:

أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ وَقَدْ أَضَلَّهُ فِي أَرْضِ فَلَاةٍ

Artinya: ”Sesungguhnya Allah sangat bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan salah seorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas.” (HR Imam Bukhori).

Masih banyak lagi hadis Rasulullah ﷺ yang berisikan motivasi-motivasi serta penguatan-penguatan kepada jiwa untuk bersemangat melakukan kebaikan, bersegera untuk taubat dan bersabar dalam keadaan diuji oleh Allah Ta’ala. Juga untuk memberikan motivasi, Rasulullah ﷺ terdepan dalam mengamalkan kebaikan.

Ikhtiar Melatih Keterampilan Motivasi

Begitu pentingnya keterampilan memberikan motivasi ini, maka perlu dilatihkan kepada generasi kita. Di atas sudah disampaikan bagaimana Rasulullah ﷺ dalam memberikan berbagai motivasi kepada beragam keadaan sahabat Beliau ﷺ. Maka teladan Nabi ﷺ yang mulia ini kita ajarkan kepada anak didik kita. Kita latih generasi kita mengasah sikap empati, memberikan apresiasi, serta memberikan semangat untuk tidak pantang menyerah.

Demikian tulisan singkat berkaitan dengan aspek softskill memberikan motivasi denga keteladanan dari Rasulullah ﷺ. Semoga bermanfaat untuk generasi yang shalih dan berkemajuan.

Wallahu a’lamu bishshowab. Nashrun minallahi wa fathun qarib.

Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, dan Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta

Exit mobile version