Menggunakan Masa Muda

Menggunakan Masa Muda

Oleh: Tito Yuwono

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

 

Masa muda

Masa penuh masa dan tenaga

Jangan foya-foya, apalagi terlena

Manfaatkan waktu sebaik-baiknya

 

Semangat menuntut ilmu

Walau menanggung rindu

Pada keluarga, bapak dan ibu

Demi bekal, diusahakan selalu

 

Mumpung tenaga kuat

Cukup waktu untuk berbuat

Berperan dalam masyarakat

Bersama-sama sahabat

 

Menjaga ketaatan

Walau godaan kiri kanan

Dari belakang dan depan

Di hari kiamat, kan mendapat naungan

 

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, beberapa aspek softskill telah dibahas pada artikel sebelumnya. Kesemuanya ditujukan untuk mencipta generasi yang shalih dan berkemajuan. Pada artikel kali ini akan disampaikan sedikit berkaitan dengan menggunakan masa muda. Sehingga para pemuda kita tidak terlena dan memanfaatkan masa muda sebaik-baiknya.

Masa muda adalah masa yang penuh dengan peluang-peluang berbuat kebaikan. Masa dimana tenaga kita masih kuat-kuatnya, masa dimana kita masih mempunyai waktu yang lebih longgar, masa dimana kita belum banyak mempunyai tanggungan-tanggungan hidup, Juga masa di mana daya baca dan daya juang kita masih kuat.

Selain itu masa muda adalah masa masih mencari jati diri, masa mencari eksistensi dan semangat yang tinggi. Sehingga perlu diperhatikan untuk memanfaatkan masa muda sebaik-baiknya. Begitu pentingnya masa muda ini, maka Rasulullah ﷺ mengingatkan terhadap pemanfaatannya, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:

لَا تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَ أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيمَا عَلِمَ

Artinya: “Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).” (HR Imam Tirmidzi)

Dalam Al-quran, istilah pemuda disebutkan dalam surat Al-Kahfi ayat 13. Allah Ta’ala berfirman:

نَّحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِٱلْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءَامَنُوا۟ بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَٰهُمْ هُدًى

Artinya: “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”

Pemuda yang disebutkan dalam ayat tersebut adalah mereka adalah pemuda yang teguh pendirian untuk beriman kepada Allah Ta’ala disaat penindasan oleh penguasa saat itu untuk menyembah berhala. Maka mereka ditambah keimanannya oleh Allah Ta’ala.

Memanfaatkan Momentum Masa Muda

Begitu penting arti pemuda dan juga keutamaan-keutamaannya maka momentum masa muda perlu diperhatikan dan digunakan sungguh-sungguh untuk kebaikan. Diantara memanfaatkan momentum memanfaatkan masa muda adalah:

  1. Menuntut ilmu dengan semangat. Masa muda adalah masa-masa untuk menuntut ilmu sebagai bekal untuk diri sendiri, keluarga dan ummat secara luas. Jika kita baca kisah-kisah para teladan kita seperti KH Ahmad dahlan, KH Mas Mansur, KH Buya AR Sutan Mansur, KH Abdul Kahar Muzakir dan lain-lain rahimahumullah, beliau-beliau menggunakan waktu mudanya untuk menuntut ilmu. Karena ilmu inilah yang akan menjadi modal dasar sebagai bekal. Maka generasi muda kita hendaklah meneladani para pendahulu kita untuk semangat mencari ilmu meskipun harus berpisah dengan keluarga untuk sementara waktu dan pergi jauh keluar daerah bahkan keluar negara.
  2. Berperan aktif untuk kemaslahatan ummat. Sebagaimana disampaikan di atas bahwa masa muda adalah masa yang penuh keutamaan, tenaga masih kuat, waktu luang masih banyak, serta belum mempunyai tanggungan-tanggungan yang banyak. Maka selain mencari ilmu dengan gigih, selepas itu adalah berperan aktif untuk kemaslahatan ummat.Untuk mengotimalkan berperan aktif sangat baik jika bergabung dalam organisasi-organisasi kepemudaan, sehingga bisa berkiprah bersama-sama (amal jama’i) dalam masyarakat. Seperti bergabung dalam KOKAM, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah dalam berbagai level, bisa di ranting, cabang, wilayah ataupun pusat. Kemudian yang masih belajar bisa bergabung dalam IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah).
  3. Terus menerus menjaga agama pada diri sendiri dan lingkungannya. Hal yang perlu diperhatikan para pemuda Islam adalah berusaha untuk selalu menerapkan nilai-nilai agama untuk dirinya sendiri dan berdakwah untuk lingkungannya. Tidak menyibukkan pada aktivitas yang sia-sia apalagi kebatilan. Allah Ta’ala memberikan keutamaan yang besar bagi pemuda yang semangat beribadah kepada Allah Ta’ala yaitu mendapatkan naungan ketika pada hari kiamat nanti, sebagaiman hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Artinya, “Ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari tidak ada naungan kecuali milik-Nya (hari kiamat), yaitu; Imam yang adil, pemuda tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah, seorang  yang hatinya terikat dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak wanita yang kaya dan cantik  untuk berzina, maka laki-laki itu berkata, ‘Aku takut kepada Allah, orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang dilakukan tangan kanannya, seorang yang berdzikir kepada Allah sendirian sehingga matanya meneteskan air mata.” (HR Imam Bukhori).

Demikian tulisan singkat berkaitan dengan motivasi memanfaatkan masa muda. Semoga para pemuda kita menjadi pemuda yang semangat menuntut ilmu, berkiprah dalam masyarakat dan menjaga agama untuk dirinya dan lingkungannya.

Wallahu a’lamu bishshowab. Nashrun minallahi wa fathun qarib.

 

Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, dan Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta

Exit mobile version