JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Salah seorang siswa SD Muhammadiyah 7 Bandung terpilih untuk mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) 2023, yakni Saddam Khoir Ash-Shidiq Salman. Perjalanannya dimulai setelah berhasil meraih juara 1 pada lomba ngarang carita pondok (Carpon) berbahasa Sunda dalam ajang FTBI 2022 tingkat Jawa Barat terus berlanjut.
Kali ini Saddam berkesempatan mengikuti Puncak FTBIN yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang diselenggarakan di Golden Ballroom The Sultan Hotel & Residence Jakarta, 12–16 Februari 2023.
Saddam merupakan salah satu dari 215 peserta yang terpilih mewakili provinsinya masing-masing dari 13 provinsi yang melaksanakan RBD pada tahun 2022, dan ia merupakan peserta satu-satunya yang berasal dari sekolah Muhammadiyah. Sedangkan kontingen Jawa Barat sendiri menghadirkan 28 pemenang pertama FTBI tingkat provinsi pada FTBIN 2023.
Para pemenang ini terdiri dari siswa SD dan SMP yang memiliki keterampilan dalam berbagai mata lomba seperti mendongeng, pidato, menulis puisi, tembang pupuh, membaca dan menulis aksara Sunda, menulis cerita pendek, dan komedi tunggal (stand up comedy).
Adapun FTBIN tahun 2023 merupakan bentuk apresiasi kepada penutur bahasa daerah usia Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kegiatan ini juga merupakan upaya agar bahasa-bahasa daerah tetap dilestarikan dan dicegah dari kepunahan, agar kekayaan budaya, sehingga pemikiran dan pengetahuan yang tersimpan dalam khasanah bahasa daerah tetap terjaga, selain itu agenda ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional yang diperingati setiap tanggal 21 Februari.
Dalam sambutannya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim beliau menyampaikan bahwa Indonesia yang memiliki 718 bahasa daerah itu tidak semuanya aman, namun ada beberapa bahasa daerah yang rentan dan bahkan terancam punah. Maka dengan adanya program Revitalisasi Bahasa Daerah ini diharapkan dapat melestarikan bahasa daerah dengan menanamkan kecintaan terhadap bahasa daerah terutama pada anak-anak usia sekolah.
Setiap kontingen dari ke-13 provinsi menampilkan kebolehannya di atas panggung acara puncak FTBIN 2023 dengan ciri khas daerah masing-masing. Pada agenda pembukaan ditampilkan medley lagu bahasa daerah dari 13 perwakilan asal provinsi peserta, kemudian mendongeng dalam bahasa daerah oleh peserta dari Sumatera Utara, Maluku Utara dan Bali serta penampilan Gending Karesmen “Si Ujang jeung Doraemon” yang diperankan oleh murid-murid sekolah dasar dan sekolah menengah pertama dari Pusat Kebudayaan Bumi Ageung, Kabupaten Tasikmalaya.
Selain tampilan dengan bahasa daerah, dilaksanakan pula launching antologi berjudul Zamrud Khatulistiwa yang memuat 80 cerita pendek berbahasa daerah yang ditulis oleh 73 siswa SD dan SMP pemenang FTBI tingkat provinsi, memuat 30 bahasa daerah dari 9 provinsi, yang dikurasi oleh 28 kurator dan E-book nya sudah tersedia di aplikasi BuDi (buku digital) Kemendikbudristek.
Indrayani M., selaku pembimbing Saddam sejak ajang FTBI tingkat Kota Bandung beliau menjelaskan penyelenggaraan FTBIN merupakan apresiasi yang diberikan kepada para penutur bahasa daerah oleh Mendikbudristek sekaligus memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional.
“Alhamdulillah Saddam berkesempatan menggali pengalaman baru di acara puncak FTBI yang dihadiri para pemenang ajang FTBI dari berbagai daerah di Indonesia, hebatnya ia merupakan peserta satu-satunya yang berasal dari sekolah Muhammadiyah,” terang Ani.
Revitalisasi bahasa ibu dengan rangkaian kegiatan FTBI dari tingkat kecamatan hingga nasional menjadi bukti bahwa hal ini sudah naik level dari sekadar kebijakan, menjadi gerakan massif. “Di acara kemarin, semua daerah menunjukkan keunggulan bahasanya tanpa ada sentimen rasis antarbahasa. Masing-masing asyik dengan keunggulan mereka. Para peserta pun berinteraksi dengan sangat humanis,”pungkasnya.
Sementara itu Saddam Khoir memberikan kesan dan pesannya setelah mengikuti acara. “Saya senang bisa mengikuti FTBIN, karena bisa bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai provinsi di Indonesia dan mendapatkan pengalaman yang berkesan selama di Jakarta, saya juga bangga bisa bertemu langsung dengan Mas Menteri yang menginspirasi,” terang Saddam. (Humas/Cris)