Oleh: Tito Yuwono
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Memilih teman, hati-hati
Dekat dengan penjual minyak wangi
Dapat bau wangi
Dekat dengan pandai besi
Dapat percikan api
Teman sejati mesti diusahakan
Yang selalu mengingatkan
Ketika berbuat yang terlarang
Yang selalu menggiatkan
Tuk berbuat kebajikan
Seorang orang tua siswa pernah bercerita bahwa Beliau ditelpon dari kantor polisi karena anaknya yang masih SMA ikut kena razia polisi bersama kawan-kawannya. Ceritanya setelah pulang dari ekstra olah raga basket, ada kawannya yang membuat ulah sehingga terjadi keributan dengan sekolah lain. sehingga satu rombongan diciduk polisi dan di bawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan,
Akhir-akhir ini kita dengar berita terjadi tindakan kriminal anak-anak usia sekolah yang dilakukan baik sendiri maupun beramai-ramai, yang mengakibatkan adanya korban terluka kena senjata tajam, bahkan ada juga yang meninggal.
Sering kita saksikan juga pemandangan yang kurang enak dilihat, anak-anak usia SMP dan SMA kongkow-konkow sambil merokok. Menghabiskan waktu sia-sia dan membahayakan kesehatan. Di sisi lain, ada anak-anak semangat belajar bersama, belajar ngaji bersama dan juga ikut ekstra bersama, dan berorganisasai bersama dengan aktivitas-aktivitas yang baik-baik.
Dari ilustrasi di atas, maka memilih teman dalam bergaul sangat penting untuk kebaikan kita. Teman yang bersama-sama bergerak dalam kebaikan akan menambah semangat kepada kita untuk berbuat kebaikan sehingga membuat kita lebih baik.
Sebaliknya, jika salah memilih teman, maka akan berdampak negative bagi kita. Teman yang tidak baik akan menjadikan kita melalaikan tugas dan kewajiban, melalaikan ibadah, melalaikan tugas-tugas sekolah dan belajar, bahkan lebih berat lagi sampai menyeret kepada perbuatan krimininal.
Dalam hal ini, Rasulullah ﷺ mengingatkan kita berkaitan denga memilih teman ini. Sebagaiamana hadis yan diriwayatkan oleh Imam Bukhori:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ
وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً
Artinya: “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Imam Bukhori)
Banyak sekali orang yang terjerumus pada kenakalan remaja, terjerumus pada konsumsi obat terlarang dan terjerumus pada kemaksiatan gara-gara teman. Banyak juga yang mengeluarkan kata-kata yang mengandung kekufuran, bernada melecehkan agama, merendahkan Sunnah Rasulullah ﷺ dikarenakan teman pergaulan.
Tidak sedikit pula orang mendapatkan hidayah karena teman pergaulan. Senang berbuat kebaikan juga karena teman. Menjaga ibadah juga karena teman pergaulan. Maka sangat besar sekali pengaruh teman kepada kita semuanya. Sehingga sangat penting bagi kita untuk memilih teman yang mendorong kita berbuat kebaikan, teman seperti inilah teman dunia dan akhirat.
Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلْ
Artinya: ”Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR Imam Ahmad)
Ketika salah memilih teman di dunia, maka nanti di akhirat akan menyesal. Sebagaimana dalam Al-Qur’an Surat Al-Furqon ayat 27 sampai ayat 29.
وَيَوْمَ يَعَضُّ ٱلظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيْهِ يَقُولُ يَٰلَيْتَنِى ٱتَّخَذْتُ مَعَ ٱلرَّسُولِ سَبِيلً
Artinya: Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul".
يَٰوَيْلَتَىٰ لَيْتَنِى لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا
Artinya: Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku).
لَّقَدْ أَضَلَّنِى عَنِ ٱلذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَآءَنِى وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِلْإِنسَٰنِ خَذُولًا
Artinya: Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.
Tips Memilih Teman
Begitu besar pengaruh teman kepada kita, maka kita mestilah hati-hati dalam memilih teman akrab. Kita pilih teman yang memberikan semangat kepada kita dalam kebaikan, memilih teman yang mengingatkan kita ketika kita lupa, memilih teman yang tidak mengkhianati pertemanan, memilih teman yang tidak menjerumuskan kita pada keburukan. Serta memilih teman yang semangat dalam menuntut ilmu dan beragama dengan baik. Jika ada tanda-tanda teman kita membuat kita lalai dan berbuat keburukan, maka sebaiknya kita menjaga jarak supaya terhindar dari keburukan tersebut.
Demikian tulisan ringan berkaitan dengan pertemanan, semoga Allah Ta’ala karuniakan teman yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Serta kita dijauhkan dari teman yang memberikan dampak buruk di dunia dan akhirat.
Wallahu a’lamu bishshowab. Nashrun minallahi wa fathun qarib.
Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, dan Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta