Oleh Fathurrahim Syuhadi
Letak geografis Kecamatan Turi disebelah barat ibukota Kabupaten Lamongan dengan jarak orbitasi 5 Km dari ibukota Lamongan yang dilalui jalan raya Surabaya – Jakarta. Luas wilayah Kecamatan Turi 48,69 Km2 yang terbentang pada 7°01’30” LS 7°06’30” LS dan 112°20’30” BT – 112°26’00” BT dengan rata-rata hari hujan 77 hari serta rata-rata curah hujan 935 mm
Topografi Kecamatan Turi berada di dataran yang cukup rendah (tanah datar) dengan tingkat ketinggian dari permukaan air laut 5-9 meter, 47,37 persen berada pada ketinggian 6 meter diatas permukaan laut, 31,58 persen berada pada ketinggian 5 meter diatas permukaan laut, dan 10,53 persen berada pada ketinggian 7 meter diatas permukaan laut. Sedangkan sisanya sekitar 10,52 persen berada pada ketinggian 8-9 meter.
Secara Geografis, batas-batas wilayah Kecamatan Turi meliputi sebelah utara Kecamatan Kalitengah; sebelah timur Kecamatan Deket; sebelah selatan Kecamatan Lamongan; dan sebelah barat Kecamatan Sukodadi.
Penduduk Kecamatan Turi mata pencahariannya adalah di sektor Pertanian, Perikanan, Peternakan, Perdagangan dan Jasa sedangakan mata pencaharian yang paling utama atau paling dominan adalah Pertaninan Tanaman Padi dan Budidaya Ikan di air Tawar.
Benih-benih paham Muhammadiyah di Kecamatan Turi dibawa oleh Samsi By pada tahun 1960-an. Bermula ketika Samsi By dinikahkan dengan Luluk Azulfa aktifis perempuan putra tokoh Masyumi yang berpaham Muhammadiyah di Kecamatan Turi pada saat itu. Samsi By saat itu sudah berteman akrab dengan RH Moeljadi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan pertama.
Muhammadiyah Kecamatan Turi berkembang tidak bisa lepas dari peran RH Moeljadi yang mengorbitkan Samsi By menjadi perintis dan penggerak Muhammadiyah di Kecamatan Turi. Kemudian Samsi By dibantu oleh Mastur mengembangkan di Ranting Muhammadiyah Gabus dan dilanjutkan oleh tokoh-tokoh penerus seperti Sudjono Ramli, Nadlir, Nasikin, Aunur Rofiq.
Ranting Muhammadiyah pertama kali berdiri di Kecamatan Turi yaitu Ranting Gabus. Kemudian disusul Ranting Muhammadiyah Sukorejo, Tambakploso, Sukoanyar, Turi, Kemlagigede, Balun dan Gedong Untung.
Pasang surut eksistensi Muhammadiyah Cabang Turi ini terjadi karena sedikitnya orang orang yang berfaham Muhammadiyah. Sebelum eksis berdiri Cabang sendiri, Muhammadiyah kecamatan Turi ini sempat bergabung dengan Cabang Lamongan Kota
Muhammadiyah Kecamatan Turi secara organisasi berkembang pada tahun 1979, dengan tokoh utamanya Syamsi By. Namun secara administasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Turi baru berdiri pada tahun 1997 dengan Ketua pertama Sujono Ramli dan Sekretaris Nasikin.
Pengesahan Pendirian Cabang Muhammadiyah Turi ini sesuai Surat Keputusan Pimpinan Wilayah Jawa Timur yang ditanda tangani Prof Dr H Fasich Apt sebagai Ketua dan H Nadjib Hamid MSi sebagai Sekretaris pada tanggal 24 Ramadhan 1426 Hijriyah bertepatan 28 Oktober 2005 Miladiyah,
Terkait perkembangan Amal Usaha Muhammadiyah yang ada di Cabang Turi telah memiliki 2 unit PAUD/TK, 3 unit Masjid, 2 unit Mushola, 1 unit SD Muhammadiyah, 7 unit TPA, 1 unit Pondok Pesantren, dan 1 unit Madrasah Diniyah.
Adapun Ketua dan Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Turi dari periode ke periode sebagai berikut :
Periode 1997-2000 : Ketua H Sudjono Ramli, Sekretaris Nasikin
Periode 2000-2005 : Ketua, H Sudjono Ramli, Sekretaris Aunur Rofiq
Periode 2005-2010 : Ketua Pi’i, S.Pd, Sekretaris Sutikno
Periode 2010-2015 : Ketua Aunur Rofiq, Sekretaris Sutikno
Periode 2015-2022 : Ketua Sapuwan, Sekretaris Sutikno
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Turi secara rutin dan berkala mengadakan pengajian yang diikuti anggota dan pimpinan Muhammadiyah bersama Ortom secara rutin dari ranting ke ranting. Ratusan peserta memadati kegiatan pengajian yang dilaksanakan secara rutin ini.
Fathurrahim Syuhadi, Ketua Majelis Pendidikan Kader PDM Lamongan