CIREBON, Suara Muhammadiyah-Sejak muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta, Muhammadiyah telah menetapkan prioritas menjadikan ekonomi sebagai pilar ketiga gerakan dakwah Muhammadiyah.
Dalam rangka itu, Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) se-Jawa Barat menyelenggarakan Temu JSM MEK se-Jawa Barat di Gedung Machdor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) Kampus 2, Jalan Fatahillah Watubelah, pada Sabtu (25/2/2022), bertepatan dengan momentum Musywil PWM Jabar.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media/Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari MA Datuk Marajo hadir untuk menyampaikan potensi bisnis ritel Logmart, sekaligus menindaklanjuti hasil pertemuan sebelumnya di Indramayu. Hadir pula Ismail Satriyanto selaku Ketua MEK PWM Jabar, para saudagar atau pengusaha Muhammadiyah di wilayah Jawa Barat, Lazismu PWM Jabar, PDM, Bank BTN Syariah, dan warga Muhammadiyah lainnya.
Ismail Satriyanto menyampaikan bahwa pertemuan ini dilakukan dalam rangka silaturahmi bersama dengan para pengusaha Muhammadiyah se-Jabar. Ismail menekankan bahwa usaha yang dibangun oleh para pengusaha ini diharapkan bukan hanya sekedar untuk kepentingan individu, tetapi juga untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
Menurutnya, Muhammadiyah harus bergerak cepat di bidang ekonomi. Peluang ekonomi ini salah satunya adalah dengan mendirikan Logmart. Dalam pertemuan di Indramayu, telah disepakati akan mendirikan Logmart di beberapa titik di Indramayu, Kuningan, Cirebon, Subang, dan Majalengka. “InsyaaAllah kita sebelumnya sudah menyepakati jika akan mendirikan di lima kota sebanyak 20 gerai Logmart dan target di Jawa Barat 1000 gerai,” ujarnya.
Deni Asy’ari mengatakan bahwa Muhammadiyah sudah banyak mengisi otak manusia dengan lembaga pendidikannya, Muhammadiyah juga telah mengisi hati manusia melalui dakwah para ulama, Muhammadiyah juga telah mengisi jasmani lewat klinik dan rumah sakitnya. Muhammadiyah sudah saatnya kini bergerak untuk mengisi perut yang dianalogikan sebagai gerakan ekonomi.
Diharapkan gerakan ekonomi ini bisa tercapai melalui gerakan yang aplikatif, bukan hanya stagnan di raker atau rapat, termasuk komitmen pendirian logmart di Jawa Barat ini. “Kita berharap jika program ini bisa dilaksanakan segera tidak hanya berhenti di raker atau pertemuan,” tuturnya.
Gerakan ekonomi, kata Deni, telah diingatkan oleh banyak tokoh dan pimpinan Muhammadiyah. Buya Syafii Maarif dan Buya Anwar Abbas sering mengatakan supaya Muhammadiyah memperkuat gerakan ekonomi yang bergerak secara kreatif.
Saatnya Muhammadiyah menjadi produsen, tidak terus-menerus menjadi konsumen. Guna melahirkan gerakan ekonomi nyata, tidak dengan cara memperbanyak ruang rapat, tetapi memperbanyak gerakan yang lebih praktis. Deni mengutip Elon Musk yang mengkritik pola bisnis yang terlalu lambat, terlalu banyak rapat, tetapi tidak punya langkah praktis.
Menurutnya, saat ini Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan sudah ingin bergerak dalam sektor hulu, tidak lagi di sektor hilir. Ada banyak potensi bisnis di jamaah Muhammadiyah. Misalnya, kita bisa bergerak di jaringan petani. “Urgensi pertanian menjadi produk yang dikonsumsi oleh warga Muhammadiyah.” Produk-produk warga Muhammadiyah nantinya dapat dijual di toko ritel Muhammadiyah.
Logmart berencana mendirikan distribution center (DC) di satu titik yang difungsikan untuk distribusi produk ritel ke Logmart dan ritel yang dimiliki Muhammadiyah. “Jika ada DC ini akan memotivasi untuk mendirikan titik gerai lain. Kita berharap jika tiga point ini dipenuhi, bisa terlaksana. DC ini juga akan menarik perhatian bagi prinsipal untuk bekerjasama dengan Logmart,” imbuhnya
Menurut Deni, sudah ada banyak toko Muhammadiyah, tetapi tidak banyak yang bertahan. Logmart termasuk salah satu yang terus bertahan dan berkembang berkat semangat ekonomi berbasis jamaah. Logmart telah mendapat sambutan luar biasa dari warga Muhammadiyah. “Perkembangannya cukup bagus. Sebab itu, kami mendorong daerah-daerah turut mengembangkannya,” katanya.
Pembukaan Logmart dapat dilakukan jika bergerak bersama-sama. Terkait teknis, ungkap Deni, caranya bisa dilakukan dengan cukup mudah. Peminat diharuskan menyediakan tempat, lalu tim Logmart Pusat akan melakukan survei, kemudian jika cocok, dilanjutkan dengan kerjasama, dan pembukaan Logmart. (Ribas/Aris)