JAWA TIMUR, Suara Muhammadiyah – Pada pekan pertama Maret 2023 kembali sambangi agen dan amal usaha Muhammadiyah (AUM) di sebagian Jawa Tengah dan Jawa Timur selama 2 (hari), Selasa-Rabu (7-8/3/2023). Adapun roadshow ini terbagi menjadi 2 tim untuk wilayah utara dan selatan masing-masing 4 (empat) orang dari perwakilan unit usaha di lingkungan PT Syarikat Cahaya Media (PT SCM). Momentum silaturahmi ini tidak lain adalah agenda rutin yang setiap tahunnya diselenggarakan pasca-Pandemi Covid-19 dalam rangka membangun sinergi antar aum, mengenal perkembangan aum serta menjalin hubungan yang lebih dekat dengan para agen.
Beberapa daerah yang dikunjungi diantaranya mulai dari kampus Universitas Muhammadiyah Klaten (Umkla), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo), Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla), Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), SD Muhammadiyah Pucang, serta Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, Babat dan Surabaya. Selain berkunjung ke amal usaha, tim Suara Muhammadiyah juga mengadakan pertemuan khusus dengan agen-agen yang ada di daerah Surakarta, Malang, dan Surabaya.
Menurut Direktur Utama Suara Muhammadiyah/PT SCM, Deni Asy’ari, MA Dt. Marajo mengatakan bahwa program roadshow ini bagian syiar dakwah persyarikatan Muhammadiyah untuk mengenalkan Majalah SM kepada civitas akademika khususnya dalam rangka meningkatkan literasi terutama tentang Kemuhammadiyahan. Majalah yang sudah terbit sejak tahun 1915 ini, bagian warisan dari KH Ahmad Dahlan yang sejatinya harus dirawat dan dijaga agar majalah SM bisa terus diterbitkan yang disesuaikan dengan perkembangan isu dan wacana saat ini.
“Majalah Suara Muhammadiyah, bukan hanya milik kami saja tetapi milik bersama. Untuk itulah, kita berharap dukungan dari warga Muhammadiyah dan amal usahanya agar majalah ini tetap bisa terus terbit untuk memenuhi kebutuhan informasi persyarikatan dari mulai ranting hinggat pusat,” ujar Deni.
Lebih lanjut, Deni mengatakan meskipun saat ini dunia media cetak cenderung mulai ditinggalkan ke arah digital, Suara Muhammadiyah pun juga sudah menyiapkan versi digitalnya sebagai media pilihan dalam berlangganan. Namun, kendati demikian, majalah SM justru versi cetaknya masih menjadi pilihan utama.
Menyambut perihal tersebut, aum dan agen menyambut baik kedatangan tim SM untuk bersinergi bersama mengembangkan warisan KH Ahmad Dahlan ini agar bisa terus menyebarkan dakwah persyarikatan ke berbagai daerah di Indonesia.
“Suara Muhammadiyah sudah menjadi bagian keluarga kami, tentu karena sama sama di Muhammadiyah kita harus saling support dan sinergi sehingga bisa sama sama berkembang,” ujar Prof Anam Sutopo, saat ditemui di ruangannya di Gedung Siti Walidah, Lt. 6 UMS.
“Saya juga sering mengikuti perkembangan dari majalah Suara Muhammadiyah, terutama untuk rubrik khutbah jumatnya, pengemasan kontennya juga lebih menarik. Ya alhamdulillah, majalah ini kami distribusikan ke para dosen di fakultas, ke pdm juga untuk disebarkan ke ranting ranting yang ada di sini,” imbuh Kumara Adji, Kepala Sekretariat Umsida.
“Saya berharap majalah SM ini bisa terus ada dan hadir untuk kita. Saya sebagai agen pun, tidak pernah merasa lelah untuk mensyiarkan majalah Suara Muhammadiyah ini dan mendistribusikan majalah ini sampai ke tangan pelanggan. Ada pelanggan saya yang jauhnya 35 km sebanyak 2 eksemplar, meskipun jauh tetap saya antarkan ke sana,” ujar agen majalah SM Boyolali, Sujoko. (red)