Dalam rangka menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PCIM dan PCIA) Malaysia menggelar acara Pengajian Tarhib Ramadhan.
Acara yang pada mulanya dijadwalkan pada Ahad, 12 Maret 2023 di taman rekreasi (Taman Metropolitan Kepong), di pindahkan ke Sekretariat Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PRIM-PRIA) Kepong di Batu Kentonmen, jalan Ipoh, Kuala Lumpur.
Perubahan tempat tidak mempengaruhi semaraknya warga PCIM dan PCIA untuk menghadiri acara tersebut. Terbukti sekitar 70an warga berduyun-duyun datang seawal jam 9 pagi, sementara acara dimulai jam 10:30 pagi.
“Luar biasa warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Malaysia yang hadir pada Majelis Ilmu dalam rangka menyambut kedatangan Ramadhan ini. Inilah DNA warga Persyarikatan, yang mencerahkan dan bergembira menyambut kedatangan Ramadhan”, kata Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah PCIM Malaysia, Ustadz Subhan El-Hafiz.
Ketua PCIM Malaysia merasa bangga dan menyampaikan selamat atas terselenggaranya acara Pengajian ini. Kata Ustadz Muhammad Ali Imran, Ketua PCIM Malaysia yang biasa dipanggil UMAI: “Selamat kepada Majelis Tabligh dan Dakwah atas terselenggaranya acara pengajian ini, yang merupakan pengajian perdana kita selepas Musycab. Meski belum dilantik, kita sudah diperbolehkan oleh PP untuk melaksanakan kegiatan. Jadi semua majelis sudah bisa mulai merencanakan kegiatan.” katanya.
Ketua Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) Kepong, Masyhur Sugianto mengungkapkan rasa syukur dan berbesar hati. “Atas nama warga PRIM-PRIA Kepong, saya mengucapkan banyak terima kasih karena PRIM-PRIA Kepong di tunjuk sebagai host pada acara pengajian Perdana PCIM dan PCIA Malaysia kali ini. Insya Allah kami, sekretariat PRIM-PRIA Kepong selalu siap digunakan acara bersama PCIM, PCIA, PRIM dan PRIA se-Malaysia.” kata Masyhur.
Pengajian Perdana PCIM-PCIA Malaysia ini diisi oleh Ustadz Dr. Zubaidi Wahyono, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PCIM Malaysia. Ustadz Zubaidi menyampaikan pencerahan beberapa ayat Al Quran tentang hukum Puasa Ramadhan yaitu QS. Al Baqarah :183 -187.
Beliau menjelaskan, dalam rangkaian ayat-ayat tersebut, Allah menyisipkan satu ayat tentang perintah do’a yaitu ayat ke 186. “Allah SWT menyisipkan satu ayat tentang doa diantara ayat-ayat tentang hukum puasa dan Ramadhan. Ini menunjukkan betapa keutamaan do’a bagi orang yang berpuasa akan dimakbulkan oleh Allah SWT.”
Hal ini dikuatkan oleh hadits Rasulullah SAW. “Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak, yaitu: orang yang berpuasa sewaktu ia berbuka, imam atau pemimpin yang adil, dan doa dari orang yang teraniaya.” (MPI PCIM Malaysia)