TURI, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Jetis Yogyakarta menyelenggarakan rangkaian kegiatan Baitul Arqam Dasar (BAD). Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari dengan dua lokasi berbeda, yakni di Masjid Noor Pakuningratan Jumat (10/3) dan di Omah Nato Plankton, Turi, Sleman, DIY, Sabtu-Minggu (11-12/3). Kegiatan tersebut mengusung tema “Rekonstruksi Semangat Juang Kader Pemuda Muhammadiyah”.
Hadir langsung Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Yogyakarta, Sholahudin Zuhri, SPdI beserta jajaran pengurus, Ketua dan Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Jetis, Imam Bayu Nugroho dan Hasyim Slamet Wisoto, SSn, Mantan Ketua PCPM Jetis, Rendra Suyanto SPt, dan Ketua PCPM Jetis 2022-2026, Viko Saputra.
Adapun para peserta BAD datang dari sejumlah kawula muda yang tersebar di Wilayah Jetis dan Tegalrejo Yogyakarta. Mereka mengikut kegiatan dari awal sampai akhir dengan penuh dengan kegembiraan.
Kegiatan ini digelar dalam rangka menyambut kehadiran kepemimpinan baru Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM) yang baru saja terpilih––Dzulfikar Ahmad Tawalla––dalam Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa-Jumat (21-24/2) silam. Bersamaan dengan hal tersebut, juga memperkenalkan para generasi muda hal ihwal seluk-beluk peran dan eksistensi Pemuda Muhammadiyah secara komprehensif.
Dalam sambutannya, Viko mengatakan bahwa dirinya sangat bangga dengan diadakannya kegiatan tersebut. Kegiatan yang dikatakan sebagai pertama kalinya digelar menjadi ruang aktualisasi perluasan kemampuan para pemuda, wabilkhusus Pemuda Jetis untuk menumbuhkembangkan seluruh potensi yang ada.
“Saya bersyukur dan mengapresiasi setinggi-tingginya atas kehadiran teman-teman semua. Bahwa telah meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan BAD yang pertama kalinya digelar. Dan juga saya berterima kasih karena walaupun jumlah peserta tidak terlalu banyak, akan tetapi kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses,” katanya.
Menurutnya, BAD merupakan kegiatan yang sangat penting bagi pemuda. Peran sentral BAD sebagai ajang untuk menempa para pemuda untuk terbentuk jiwa-jiwa tangguh dan kuat. Bersamaan dengan itu, BAD untuk mempersiapkan pemuda untuk terbentuk daya intelektualitas yang nantinya dapat bagi keberlanjutan gerak estafet kepemimpinan di masa depan.
“Kegiatan ini tidak sekadar kegiatan seremonial. Akan tetapi, satu hal yang penting untuk menempa jiwa kawan-kawan semua agar terbentuk jiwa-jiwa tangguh, kuat, dan memiliki karakter mulia. Jiwa itulah yang akan mengantarkan kawan-kawan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Sehingga setiap ada permasalahan, bisa dicarikan solusi,” jelasnya.
Bagi dirinya, pemuda harus menegang prinsip. Prinsipnya harus berani hadir di garda terdepan untuk berbuat dan berkiprah hal ihwal kebajikan kepada sesama umat. Tentu saja tanpa memandang jenis agama, suku bangsa, ras, maupun golongan.
“Kalau ada 1 juta orang yang melakukan kebaikan, maka salah satu di antaranya itu pasti cair. Kalau ada 100.000, 1000, 100, itu salah satunya harus saya. Tetapi kalau hanya ada satu-satunya orang berbuat kebajikan amar makruf nahi mungkar maka tidak lain tidak bukan itu adalah saya orangnya. Jadi walaupun dilingkungan yang memang kayak gerak sendiri, maka kalian harus bergerak (mengontrol dan mengendalikan). Ini prinsip yang saya pegang sampai sekarang,” ucapnya.
Di sisi lain, Rendra mengatakan selama kepemimpinannya, dirinya merasa belum maksimal untuk menjalankan organisasi kepemudaan ini. Sehingga dirinya berharap, pascakegiatan BAD ini kualitas pemuda tidak standar, tapi lahir pemuda Muhammadiyah yang berkemajuan.
“Saya sangat bergembira karena hari ini kepengurusan PCPM Jetis jauh lebih baik daripada era saya kemarin. Oleh karena itu, saya berharap kepengurusan PCPM Jetis sekarang harus makin baik. Kalau bisa, berkemajuan ke depannya,” ujarnya.
Selama pelaksanaan BAD, peserta mendapatkan materi seputar kepemudaan berikut beserta dengan keagamaan sesuai pandangan Muhammadiyah. Materi disampaikan dari pengurus PDPM Kota Yogyakarta yang konsen dibidang setiap masing-masing materi yang disampaikan kepada seluruh peserta BAD.
Selain itu, dalam kegiatan BAD ini juga diisi serangkaian outbond. Di mana seluruh peserta BAD diwajibkan untuk mengikutinya. Aneka permainan disuguhkan kepada peserta BAD. Dari kegiatan outbond dapat menumbuhkan kebersamaan, kekompakan, dan kerja sama dalam sebuah tim.
Setelah kegiatan BAD, diharapkan para pemuda yang tergabung di PCPM Jetis dapat bergerak bersama membangun dan mengaktualisasikan lingkungan masyarakat di sekitar ke arah unggul dan berkemajuan di masa depan. (Cris)