KLATEN, Suara Muhammadiyah – (16/03/2023) Di tengah terik panas matahari, sebanyak 125 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Muhammadiyah Klaten resmi dilepas untuk mengabdi di masyarakat. Kegiatan pelepasan dilaksanakan di halaman kampus pada hari Rabu (15/3). Muriyanto, M.Pd.I selaku Ketua STAI Muhammadiyah Klaten yang secara langsung dan simbolis melepas para mahasiswa KKN.
Kegiatan pelepasan KKN STAI Muhammadiyah 2023 merupakan rangkaian puncak program pengabdian. Setelah sebelumnya para mahasiswa KKN mendapatkan arahan dan informasi terkait lokasi penempatan KKN serta serangkaian pembekalan sebelum penerjunan menuju lokasi. Penentuan lokasi KKN merupakan hasil dari koordinasi antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dan Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Klaten menetapkan lokasi KKN tahun ini mengerucut kepada empat kecamatan, yakni Kebonarum, Bayat, Gantiwarno, serta Kemalang.
Sulistiono Shalladin Albany, M.Pd selaku LPPM memotivasi mahasiswa agar tidak ‘kehabisan bensin’ berupa semangat dalam mengabdi kepada masyarakat. “Jangan lupa untuk selalu mengacu kepada pedoman KKN, kami sudah mengonsep agar KKN tahun ini dapat berdampak maksimal kepada pemberdayaan masyarakat. Harus tetap semangat agar dapat gaining the trust (memperoleh kepercayaan, ed.) masyarakat,” ujar Albany.
KKN STAIM Klaten pada tahun ini mengusung tema, “STAI Muhammadiyah Klaten Berperan Nyata dalam Syiar Islam Berkemajuan”. Tema tersebut ditunjang oleh pendekatan ABCD (Asset Based Community Driven Development) yang ditentukan oleh LPPM, yaitu model pemberdayaan masyarakat melalui pemaksimalan potensi, aset, kekuatan dan pemanfaatan secara mandiri.
KKN yang akan dilaksanakan selama satu bulan ini akan memakan waktu lebih lama pada bulan Ramadan. Secara umum memang program KKN STAI Muhammadiyah Klaten lebih diarahkan kepada bidang sosial-keagamaan.
KKN STAI Muhammadiyah Klaten tahun ini dilaksanakan di tengah status siaga (update 16 Maret 2023). Sementara kelompok KKN yang secara jarak berdekatan dengan rawan bencana adalah kelompok-kelompok yang berlokasi di Kecamatan Kemalang. Asmui selaku Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kemalang sangat mengharapkan dan menyambut gembira adanya program KKN di daerahnya.
“Kami begitu menantikan kehadiran kelompok KKN dari perguruan tinggi Muhammadiyah, alhamdulillah dapat terealisasi pada tahun ini,” ucap Asmui.
Sambutan dari Asmui beralasan, Kecamatan Kemalang khususnya di mana eksistensi Muhammadiyah menjadi minoritas, tentu ini menjadi tantangan tersendiri berdakwah dan mengabdi di tengah masyarakat dengan latar belakang sosial-keagamaan yang berbeda.
Tidak hanya beragam secara agama, namun juga secara organisasi keagamaan. Keberagaman ini tercermin dengan berdampingannya Muhammadiyah di tengah-tengah organisasi lain seperti Nahdlatul Ulama, LDII, jaulah, dan sebagainya. Bahkan di samping itu, ini menjadi tantangan tersendiri mengingat tingkat pendidikan masyarakat didominasi lulusan sekolah menengah.
Sementara Haryono, mewakili camat Kemalang menyampaikan pesan bahwa mahasiswa tidak perlu panik dengan status siaga Gunung Merapi. “Kami sudah siapkan banyak relawan di beberapa titik yang akan terus memantau aktivitas Merapi, jadi tidak usah panik, maksimalkan KKN di Kemalang, kalian tidak akan kelaparan dengan keramahan warga Kemalang,” ujar Haryono sambil terkekeh-kekeh. Tantangan ini tentu disambut dengan gembira oleh mahasiswa yang akan terjun melaksanakan pengabdian masyarakat. (Faiz)