5 Cara Islam Membebaskan Manusia dari Perbudakan

5 Cara Islam Membebaskan Manusia dari Perbudakan

5 Cara Islam Membebaskan Manusia dari Perbudakan

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Selaku penceramah tarawih malam ke-4 yakni, Ustaz H. Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I (Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah/ BPH UAD), membahas tentang pokok-pokok pikiran Islam terkait  pembebasan umat manusia dalam kehidupan, Sabtu (25/03).

“Secara pribadi tidak ada orang muslim yang rela untuk menjadi hamba bagi orang lain. Jadi, Islam sejak awalnya itu sudah memerdekakan para budak, karena manusia itu tidak layak untuk dijadikan sebagai seorang hamba (budak). Sehingga tidak layak ada negeri yang terjajah di muka bumi ini.” ujarnya.

Pada setiap indvidu manusia berhak untuk mempertahankan dirinya serta memiliki kebebasan untuk berpikir dan sebagainya. Kemudian kebebasan individu di dalam Islam itu tidak sama dengan apa yang diusung oleh masyarakat sekuler yaitu mereka tidak memiliki batasan apapun. Maka tidak bisa dikatakan jika kebebasan adalah eksploitasi daripada kemanusiaan. Kebebasan yang dimaksud dalam Islam yaitu:

Pertama, ada kesadaran orang tua bahwa anaknya yang akan lahir, menjadi generasi muda atau sosok manusia yang terbebaskan dari segala macam jerat kesyirikan. Kedua, orang yang bebas itu adalah orang yang bisa konsisten di atas jalan yang ditentukan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, ketika seorang hamba diberikan kebebasan oleh Allah untuk mengambil satu opsi di dalam kehidupannya, maka harus dipercaya dan diyakini bahwa pilihan yang diambil itu berdasarkan kehendak yang bersifat imani di dalam dirinya, bukan hanya persoalan-persoalan yang bersifat pragmatis maupun permisif.

Kemudian pada perkataan Ali bin Abi Thalib, untuk tidak pernah menjadi hamba bagi siapapun diantara manusia lain, selain hanya kepada Allah SWT. Karena Allah telah menciptakan seorang hamba dan melahirkannya dalam keadaan bebas. Semua para nabi pun berjuang demi menjaga kebebasan. Dalam kisah nabi saw, untuk menjaga kebebasan umatnya waktu itu, maka beliau mengizinkan umat Islam di awal sejarah untuk berhijrah ke Habasyah. Karena Islam mengharamkan yang namanya kezaliman dalam bentuk apapun. (QS: Fussilat: 46)

Kemudian, ustaz Fathurrahman menyebutkan 5 cara Islam membebaskan kehidupan seseorang. Pertama, membebaskan diri dari rasa takut untuk menjalani kehidupan. Kedua, membebaskan diri dari rasa takut dan galau jika tidak bisa makan. Karena hewan melata sekalipun dijamin akan rezekinya oleh Allah SWT. Maka seorang hamba harus percaya diri untuk menjalani kehidupan di masa yang akan datang. Ketiga, tidak perlu risau akan jabatan. Keempat, jangan pernah untuk menjadi manusia yang hanya bergantung pada sesuatu yang tidak pernah dipahami dalam kehidupannya. Kelima, Allah ingin membebaskan agar tidak menjadi hamba bagi diri sendiri.

“Intinya ialah, bagaimana pun kita sebagai seorang muslim adalah orang-orang yang merdeka. Tidak boleh terjajah oleh apa dan siapapun termasuk dengan persoalan-persoalan yang pragmatis dalam kehidupan. Termasuk juga persoalan jabatan kedudukan dan lain-lain. Jika kita  masih risau tentang persoalan semua itu, barangkali ada yang cacat di dalam kalimat La ilaha illallah yang senantiasa kita ucapkan, bahkan setiap kita bertasyahud di dalam shalat kita.” Tutupnya. (Sakila Ghina)

Exit mobile version