YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sekolah-sekolah Muhammadiyah diwajibkan menyelenggarakan kegiatan pesantren Ramadhan 1444 H bagi peserta didik. Hal ini berdasarkan surat edaran (SE) dari Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi DIY. Sebagai tindak lanjut SE tersebut, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta menyelenggarakan pesantren Ramadhan bagi siswa kelas X dan XI.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 27-28 Maret 2023 untuk kelas X dan 29 – 30 Maret 2023 untuk kelas XI bertempat di Grha As-Sakinah dan ruang kelas. Adapun tema Pesantren Ramadhan tahun 1444 H adalah “Bangkit dari Pandemi Menuju Santri Millenial yang Gagah Berani dan Patuh Kepada Illahi Robbi”
Adapun kegiatan ini dimulai pukul 07.30 WIB dengan tadarus pagi dan pengkondisian peserta didik. Kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh Drs. H. Herynugroho, M.Pd selaku kepala sekolah. Menurut beliau kegiatan pesantren Ramadhan ini dikemas dengan lebih menarik dan berbeda dari tahun sebelumnya. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan zaman yang lebih menguatkan karakter peserta didik.
Penguatan pendidikan karakter di sekolah harus dapat menumbuhkan karakter siswa untuk dapat berpikir kritis, kreatif, mampu berkomunikasi, dan berkolaborasi, yang mampu bersaing di abad 21. Hal itu sesuai dengan empat kompetensi yang harus dimiliki siswa di abad 21 yang disebut 4C, yaitu Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication Skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama).
“Kegiatan pesantren ini dikemas dengan berbagai lomba seperti lomba Dai, Lomba Kultum, dan lomba Nasyid yang menuntut kreatifitas dan Kerjasama peserta didik,” pungkas beliau.
Acara dilanjutkan dengan materi akhlakul karimah dengan pemateri Ustad drh. Agung Budiyanto, MP, Ph.D yang merupakan Wakil Dekan 1 Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Pada kesematan ini drh. Agung membahas tentang proses terciptanya manusia yang di dalamnya terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.
“Semakin dalam kita mempelajari isi dari kandungan Alquran, maka akan semakin jelas pertemuannya dengan ilmu pengetahuan atau sains. Banyak penemuan-penemuan ilmiah pada abad-abad terakhir ini yang justru telah disebutkan dalam Alquran” papar beliau.
Setelah materi akhlakul karimah selesai, peserta didik melanjutkan kegiatan di kelas masing-masing Bersama guru pendamping untuk mengikuti penilaian dan pembinaan Wudhu, Tayamum, dan Sholat sesuai ketentuan Muhammadiyah. Acara kemudian dilanjutkan dengan kegiatan kompetisi Dai Muda untuk kelas X dan Kultum untuk kelas XII. Para peserta sangat antusias mengikuti kompetisi ini karena akan dipilih 3 peserta terbaik tiap kelasnya.
Pada kegiatan pesantren Ramadhan hari ke-2 dilaksanakan kompetisi Nasyid. Kompetisi ini menuntut Kerjasama karena peserta nasyidnya adalah seluruh anggota kelas. Satu kelas secara bergiliran tampil di panggung utama Grha Assakinah SMA Muhi. Mereka berkompetisi untuk memperebutkan kelas yang terbaik dalam kompetisi Nasyid ini.
Sebelum kegiatan pesantren Ramadhan ditutup, kegiatan diakhiri dengan materi Fikih Puasa oleh Ustadz Budi Jaya Putra, S. Th.I, M.H. Para peserta diberikan penjelasan tentang berbagai ketentuan tentang ibadah puasa Ramadhan seperti rukun, syarat, dan hal yang membatalkan puasa. Pada akhir acara, diumumkan hasil perlombaan pesantren Ramadhan.