YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Para jamaah shalat tarawih Masjid Islamic Center UAD kembali mendapatkan ilmu yang penuh manfaat. Pada malam ke-tujuh kali ini, ceramah tarawih disampaikan oleh ustadz H. Hendra Darmawan, S.Pd., M.A. (Kepala Bidang Kaderisasi LPSI UAD).
Beliau mengawali ceramahnya dengan memberikan sedikit gambaran terkait ‘Islamophobia’, yaitu berbagai pihak yang masih ada rasa ragu, takut, dan dipertanyakan tentang keadaan Islamnya.
“Sudah jelas hal tersebut dikarenakan ketidaktahuan mereka tentang Islam, Tapi, dibalik pertanyaan “What is Islam?” yang sering dilontarkan, dari segala bentuk dugaan dan tuduhan, menghantarkan mereka secara tidak langsung pada rasa penasaran, sehingga mencari tahu, lalu menemukan “The Beauty of Islam” itu sendiri. Kemudian dengan serta-merta ikut menyambutnya. Nah, salah satu dari keindahan dalam Islam itu ialah kedatangan bulan Ramadhan ini.” Terangnya.
Selanjutnya, beliau menyampaikan terkait keutamaan-keutamaan bulan ramadhan. Sebagaimana Rasulullah saw. setiap akhir bulan sya’ban menyampaikan pidatonya terkait hal tersebut, Ramadhan adalah bulan yang diwajibkan untuk berpuasa selama bulan tersebut dan itu lebih baik dari seribu bulan.
Adapula keutamaan jika seorang hamba melaksanakan ibadah fardhu, maka akan dilipatgandakan seperti 70 kali di luar bulan Ramadhan. Rasulullah saw juga bersabda bahwa Ramadhan adalah bulan kesabaran. Tidak hanya karena menahan lapar dan dahaga saja, tapi lebih daripada itu. Sedangkan penjelasan dari Imam al-Ghazali, ada tiga sabar yaitu sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah. sabar dalam menghadapi musibah dari Allah dan sabar dalam menjauhi kemaksiatan. Maka apabila dikerjakan, seorang hamba akan mendapatkan pahala kesabaran dan yang demikian itu adalah surga.
Kemudian keutamaan lain pada bulan Ramadhan, ustad Hendra menambahkan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan memberi kepada yang membutuhkan, sehingga Allah akan melipatgandakan pahala orang yang memberi tersebut. Hal ini disandarkan pada hadis qudsi, yang berbunyi;
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
‘Semua amal Bani Adam akan dilipatgandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jallah berfirman, ‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya”. (H.R. Muslim)
Syaikh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengelaborasi penjelasan hadis di atas bahwa di dalam bulan Ramadhan terdapat rahasia yang hanya hamba dan Allah yang mengetahui. Hal ini semata-mata karena hamba tersebut diawasi langsung oleh-Nya.
“Maka sekali lagi, kekhususan, privasi terkait dengan ibadah puasa ini yang tadi diterangkan dalam hadis bahwa kiranya dapat menggugah kesadaran ilahiyah kita, kesadaran rohaniah kita, bahwasanya kita kapanpun, dimanapun ‘Tahta muroqobatillah’ berada dalam pengawasan Allahu rabbul Jalil”. Tegasnya.
Sebelum menutup ceramahnya, ustad Hendra menghimbau pada para jamaah untuk menghargai bulan Ramadhan dengan mencontohkan tradisi Arab Jahiliyah yaitu menghentikan pertikaian, pertumpahan darah, perkelahian dan perilaku buruk lainnya, demi menyambut bulan suci ini. (Siti Kamaria)