Dinamika Perkembangan Rumah Sakit Muhammadiyah Babat

Dinamika Perkembangan Rumah Sakit Muhammadiyah Babat

Oleh Fathurrahim Syuhadi

 

Letak Geografis dan Dinamika Kecamatan Babat

Babat adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Kecamatan ini berjarak sekitar 30 kilometer dari ibu kota kabupaten Lamongan ke arah timur. Pusat pemerintahannya berada di Desa Bedahan. Kecamatan Babat merupakan kota kecamatan terbesar kedua di Kabupaten Lamongan. Pusat kecamatan Babat terletak di persimpangan jalur antara Surabaya – Bojonegoro – Cepu – Jombang dan Tuban . Lokasinya sangat strategis dan potensial sebagai Kawasan Perdagangan di Kabupaten Lamongan.

Kecamatan Babat pada zaman pemerintahan kerajaan Majapahit sudah dikenal sebagai daerah yang strategis. Aliran sungai bengawan Solo merupakan lalu lintas perekonomian yang sudah diperhitungkan. Lintasan Bengawan Solo biasanya digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok atau belanja barang bagi para pedagang di sekitar Bengawan Solo ke pasar Babat.

Pada zaman penjajahan Belanda, Babat merupakan kota yang dianggap strategis untuk mengeruk hasil bumi rakyat. Kereta api sebagai transportasi utama untuk mengangkut hasil bumi. Ada beberapa jurusan kereta api yang stasiunnya berada di Babat yaitu ke utara jurusan Tuban, ke barat jurusan Bojonegoro, ke selatan jurusan Jombang dan ke timur Lamongan.

Kecamatan Babat terdiri dari 21 desa, 2 kelurahan, 47 dusun dengan luas 6.375.475 Hektar. Penduduknya mayoritas adalah petani dan pedagang. Mayoritas beragama Islam. Adapun desa dan Kelurahannya sebagai berikut Kelurahan Babat, Kelurahan Banaran, Bedahan, Bulumargi, Datinawong, Gembong, Gendong Kulon, Karang Kembang, Kebalandono, Kebalanpelang, Kebonagung, Keyongan, Kuripan, Moropelang, Patihan, Plaosan, Pucakwangi, Sambangan, Sogo, Sumurgenuk, Trepan, Tritunggal dan Truni.

Batas wilayah Kecamatan Babat meliputi bagian Utara Kecamatan Sekaran dan Kabupaten Tuban, bagian Timur Kecamatan Pucuk, bagian Selatan Kecamatan Sugio, Kecamatan Kedungpring dan Kecamatan Modo, bagian Barat Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro.

Pertanda Babat Kota Tertua

Sebagai pertanda Babat adalah kota tertua dan bersejarah dibuktikan dengan bangunan tua yang sampai sekarang masih ada sebagai saksi sejarah. Jejak kolonial bisa dirasakan, sayangnya sejumlah bangunan kuno peninggalan penjajah itu hampir roboh atau rusak karena kurang terawat.

Bangunan tersebut adalah gedung CTN yang pernah digunakan sebagai kantor kawedanan dan kemudian digunakan sebagai markaz CTN (Corps Tjadangan Nasional) pada tahun 1950-an. Di depan bekas markas CTN yakni markas Polsek Babat adalah juga bangunan peninggalan Belanda yang masih terawat dan terjaga dengan baik, karena masih ditempati. Gedung ini dulunya adalah sebuah bangunan Rumah Sakit milik Marbrig (Mariniers Brigade atau Koninklijk Nederlandse Marine Korps, ). Gedung ini juga menjadi saksi bisu Agresi Militer Belanda I dan II.

Babat Sebagai Kota Wingko

Kecamatan Babat terkenal dengan julukan Kota Wingko, karena di kota ini banyak terdapat industri makanan khas Wingko Babat. Sepanjang jalan raya dapat ditemui berbagai toko dan pedagang kaki lima yang menjajakan oleh-oleh khas Babat ini. Wingko berbentuk pipih dengan aroma harum, yang memadukan rasa manis dengan gurihnya kelapa.

Sejarah adanya wingko babat diperkirakan sudah ada sejak awal tahun 1900-an. Dimulai seseorang Tionghoa bernama Loe Soe Siang yang menjadi generasi pendiri wingko Babat. Anak pertama laki-laki bernama Loe Lan Ing, dan anak kedua perempuan bernama Loe Lan Hwa. Loe Lan Ing menikah dengan Go Giaw Kien, pasangan ini sebagai generasi kedua yang meneruskan pembuatan wingko babat, dan mereka berdualah yang mendirikan pabrik wingko bernama Wingko Loe Lan Ing. Wingko Babat Loe Lan Ing bisa disebut sebagai awal lahirnya wingko Babat.

Pada awalnya, wingko babat memiliki varian rasa original kelapa. Kemudian, Sekitar tahun 1980-an, wingko babat mulai mempunyai berbagai varian rasa seperti durian, coklat, nanas, keju, pisang, nangka, dan stroberi. Selain wingko industri makanan yang dikembangkan di babat adalah jenang, kerupuk berbahan ketela dan produk-produk lain hasil dari home industri.

Sejarah Pendirian RS Muhammadiyah Babat

Terdorong  keinginan untuk memberikan pertolongan kepada masyarakat dalam bidang kesehatan Muhammadiyah Babat dengan PKO (Penolong Kesengsaraan Oemum) pada tahun 1959 mendirikan Poliklinik Islam yang menempati rumah  Haji Nurkasan di Jalan Raya 180 (sekarang : SMA Muhammadiyah 1 Babat) bekerja sama dengan seorang dokter berkebangsaan Jerman. Namun karena keterbatasan sarana dan prasarananya  serta sumber daya manusaia yang ada pada saat itu  akhirnya amal usaha tersebut tidak dapat berjalan dalam waktu lama.

Selang beberapa tahun kemudian pada tanggal 21 Juli 1968,  Haji Ahmad Zaenuri Ketua Pimpinan  Muhammadiyah Ranting Babat Barat dibantu  Surjadi,  Anas Adenan,  Mahdjub  berinisiatif mendirikan Poliklinik Islam dan bekerja sama dengan Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKHMI) Cabang Surabaya. Poliklinik Islam di bawah naungan Muhammadiyah Ranting Babat Barat yang pada awalnya menempati rumah  Haji Dardak kemudian pindah ke rumah  Haji Abdul Rosyid di Jalan Pendidikan Babat.

Menyusul kemudian pada tahun 1970 berdirilah BKIA (Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak) yang dirintis  oleh  Aisyiyah Cabang Babat diantaranya Hj Maesyaroh, Hj Fatimah dan  Hj Susilowati  yang kemudian berkembang menjadi Rumah Bersalin Aisyiyah dengan menempati rumah  di Jalan Raya 168 Babat. Ijin sementara pendirian BKIA  ini dikeluarkan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur dengan Nomor 20/RS/BP/1970.

Dalam perkembangannya pada tahun 1973 terjadi peralihan pengelolaan Poliklinik Islam dari Pimpinan Muhammadiyah Ranting Babat Barat kepada Pimpinan Muhammadiyah Cabang Babat. Kemudian penggabungan antara Poliklinik Islam dan BKIA Aisyiyah  menjadi Balai Kesehatan Islam (BAKIS) yang  dikelola oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat.  Selanjutnya pada tahun 1976 membangun dan menempati  gedung di Jalan KH Ahmad Dahlan Nomor 14 Babat yang akhirnya sampai sekarang menjadi Rumah Sakit Muhammadiyah Babat.

Pada tahun 1981 membuka Pelayanan Kesehatan Swasta atau Balai Kesehatan Islam  dengan  ijin Dinas Kesehatan Kabupaten Daerah Tingkat II  Lamongan Nomor  44.503/116/422.32/81. Pada tahun 1982 mendapat ijin pendirian Balai Pengobatan  Nomor 445/1785/422.16/1982 dari Bupati  Kepala Daerah Tingkat II Lamongan.  Selanjutnya pada tahun 1983 mendapat ijin mendirikan Balai Kesehatan Islam PKU Muhammadiyah Cabang Babat dari Gubernur Daerah Tingkat I Nomor  445/4717/024/1983.

Perkembangan RS Muhammadiyah Babat

Rumah Sakit Muhammadiyah Babat merupakan Rumah Sakit kelas D dengan jumlah tempat tidur 54 TT. Sebagai pengelola RS Muhammadiyah Babat adalah Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat. Saat ini RS Muhammadiyah Babat memiliki total luas tanah 1.422 m. Lahan yang sudah terpakai dengan luas bangunan 1.966,95 m dan sisa lahan digunakan sebagai tempat parkir, taman, jemuran, serta IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).

Pada tahun 1994 keluar ijin tetap Balai Pengobatan Islam Muhammadiyah Babat dengan PJ Yankes  dr. H Moh. Thohir HS, MS dengan Surat Keputusan  Nomor  1/Kanwil/SK/YKW/1994. Seiring permintaan dan kepercayaan masyarakat semakin tinggi sehingga pelayanan tidak hanya sebatas anak dan bersalin saja Pada pertengahan tahun 1997 mendapatkan ijin sementara sebagai RSIA Muhammadiyah Babat dengan direktur dr.H. Moh Thohir HS MS.

Pada tahun 1998 keluar ijin sementara RSIA Muhammadiyah Babat dengan PJ Yankes dr. Agus Pramono dengan Surat Keputusan  Nomor  188.4/11730/115.4/1998. Pada tahun 2004 mendapat Ijin tetap menjadi RS Muhammadiyah Babat dari Bupati Lamongan dengan PJ Yankes dr. Agus Pramono melalui SK Nomor 442/1183/Kep/413.412/2004.

Tahun 2007 mendapat Ijin tetap sebagai RS Muhammadiyah Babat dari Bupati Lamongan dengan PJ Yankes dr. H. Sukari, MS melalui Surat Keputusan  Nomor 442/3525/Kep/413.412/2007.  Kemudian pada tahun 2010 mendapat ijin tetap RSMB dari Bupati Lamongan dengan PJ Yankes dr H. Sukari, MS melalui Surat Keputusan   Nomor 442/3805/Kep/413.215/2010.

Rumah Sakit Muhammadiyah Babat pada tahun 2011 dinyatakan lulus akreditasi tingkat dasar 5 pelayanan dengan Surat Keputusan  KARS-SERT/189/XII/2011.

Pada tahun 2012 RS Muhammadiyah Babat mulai memanfaatan IGD Baru, VIP Utama 3 ruang dan ruang Administrasi & Keuangan. Pada tahun 2013 memperoleh Sertifikat Penetapan Kelas RS sebagai Rumah Sakit Umum Kelas D.

RS Muhammadiyah Lamongan mendapat perpanjangan Ijin Operasional dari Badan Penanaman Modal dan Perijinan Pemerintah Kabupaten  Lamongan dengan direktur dr. Fara Nurdiana, M.Kes pada tahun 2015.

Pada tahun 2016 RS Muhammadiyah Babat dinyatakan Lulus Akreditasi Versi 2012 Program Khusus dengan Predikat Lulus Perdana. Kemudian pada tahun 2018 dinyatakan lulus akreditasi Paripurna KARS.

Perpanjangan Ijin Operasional RS Muhammadiyah Babat tahun 2020 dari Badan Penanaman Modal dan Perijinan Pemerintah Kabupaten Lamongan Nomor 445/2525/RS/413.111/2020 dengan direktur dr. Erniek Saptowati, MARS.

Pada tahun 2022 RS Muhammadiyah Babat dinyatakan Lulus Akreditasi Paripurna dari Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Indonesia (LARSI).

Visi, Misi, Motto dan Prestasi RS Muhammadiyah Babat

Visi RS Muhammadiyah Babat terwujudnya Rumah Sakit yang Islami dan Prima dalam Pelayanan. RS Muhammadiyah Babat  memiliki motto Ihsan  yang berarti Ikhlas Dalam Bekerja, Santun Dalam Pelayanan.

Sedangkan misi RS Muhammadiyah Babat  yaitu menciptakan nuansa Islami di lingkungan Rumah Sakit Muhammadiyah Babat. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada pasien, keluarga, dan masyarakat. Kemudian meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan, sarana, Sumber Daya Insani (SDI) dengan didukung oleh sistem manajemen yang profesional.

Adapun prestasi RS Muhammadiyah Babat  meliputi penghargaan Zero Accident Tahun 2020, 100% Kepesertaan BPJS Kesehatan Tahun 2022, Penghargaan P2 Covid-19 Tahun 2022, Piagam Penghargaan bagian IT dari MPKU PWM Jawa Timur komitmen dalam mengembangkan SIMRS di Rumah Sakit Tahun 2022.

Layanan RS Muhammadiyah Babat

Pada tahun 2023 Layanan yang dimiliki RS Muhammadiyah Babat  selama 24 jam meliputi Instalasi Gawat Darurat (IGD), Layanan Kamar Obat, Layanan Laboratorium, Layanan Radiologi, Layanan Rawat Inap dan Bersalin, Layanan Kasir,

Layanan Kamar Operasi meliputi Bedah Umum, Bedah Obsgyn (Kandungan), Bedah Mata, Bedah Tulang dan Bedah Urologi. Layanan Poliklinik terdiri dari Poli Umum, Poli Spesialis, Poli Gigi, Poli Kesehatan Ibu & Anak (KIA), Poli Gizi dan Poli Fisioterapi Layanan Poli Spesialis meliputi Spesialis Anak, Spesialis Mata, Spesialis Bedah, Spesialis Kandungan, Spesialis Paru, Spesialis THT, Spesialis Kulit dan Kelamin, Spesialis Jantung, Spesialis Radiologi, Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Syaraf, Spesialis Bedah Tulang, Spesialis Urologi, Spesialis Rehap Medik, dan Spesialis Patologi Klinik. Layanan Konsultasi meliputi Konsultasi Gizi, Konsultasi Kerohanian Islam dan Konsultasi Manajemen Laktasi. Sedangkan layanan Homecare meliputi Layanan Khitan dan Layanan Rawat Luka.

RS Muhammadiyah Babat didukung dokter spesialis penyakit dalam, spesialis anak, spesialis obstetri dan ginekologi, spesialis bedah umum, spesialis saraf, spesialis mata, spesialis jantung dan pembuluh darah, spesialis THT, spesialis kulit dan kelamin, spesialis paru, spesialis radiologi, spesialis bedah ortopedi, spesialis urulogi.

Sedangkan Pemeriksaan RS Muhammadiyah Babat meliputi  darah lengkap, urine lengkap, golongan darah, feses lengkap, thypus, demam berdarah, test kehamilan, pemeriksaan hepatitis, gula darah (kencing manis), cholesterol trigliserida HDL, cholesterol LDL, faal hati, faal ginjal, malaria, HIV AIDS dan narkoba. Fasilitas Umum yang dimiliki  RS Muhammadiyah Babat meliputi Musholla dan Ambulans

Kegiatan Kemasyarakatan RS Muhammadiyah Babat

RS Muhammadiyah Babat secara rutin mengadakan kegiatan kemasyarakatan seperti pengobatan gratis dan sunatan massal yang dilakukan bersama Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat. Kemudian penyuluhan kesehatan kepada santriwati Panti Asuhan dan masyarakat umum. Di samping itu juga melaksanakan donor darah secara rutin yang melibatkan masyarakat luas.

RS Muhammadiyah Babat melakukan santunan dhuafa kepada masyarakat melalui Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah secara rutin pada bulan Ramadhan. Kegiatan ini melibatkan juga Lazismu setempat.

Dalam bidang olah raga RS Muhammadiyah Babat menjadi langganan juara umum dalam even pertandingan sepak bola di kecamatan Babat. Secara rutin RS Muhammadiyah Babat mengikuti Pekan Olahraga Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyah (PORRSMA). Event ini dilaksanakan setiap dua tahunan.

Babat yang berada di aliran bengawan  Solo sering dilanda banjir, Dalam hal ini   RS Muhammadiyah Babat selalu terdepan untuk berpartisipasi memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat.

Peran RS Muhammadiyah Babat Semasa Covid 19

Pada saat terjadi wabah pandemic Covid 19 RS Muhammadiyah Babat menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid 19. Kegiatan yang dilakukan RS MUhammadiyah Babat ini meliputi penyuluhan tentang bahaya Covid 19, bersama MCCC (Muhammadiyah Covid-19 Command Center) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat mengadakan vaksinasi kepada masyarakat dan pelajar. Di samping itu juga melayani Vaksin Covid-19 untuk umum dan anak-anak.  Kemudian melayani swab dan antigen.

Selama terjadi wabah pandemic Covid 19 RS Muhammadiyah Babat juga menyediakan layanan rawat inap bagi pasien penderita Covid 19. Beberapa kamar dan tempat tidur secara khusus digunakan sebagai tempat perawatan isolasi di bawah pengawasan tenaga medis yang professional.

Bahkan selama terjadi wabah Covid 19 tidak sedikit para tenaga kesehatan RS Muhammadiyah Babat yang terpapar. Hal ini karena faktor kelelahan maupun tertular dari pasien.

 

Fathurrahim Syuhadi, Wakil Ketua PCM Babat Lamongan

Exit mobile version