JAKARTA, Suara Muhammadiyah – PK IMM FIP UMJ menggelar kegiatan yaitu Fastabiqul Khoirot. Dengan mengusung tema “Bersama Ikatan Meraih Keberkahan Bulan Ramadhan”. Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 7 hingga 8 April 2023. Kegiatan ini merupakan program kerja oleh dua Bidang yang ada di IMM FIP UMJ yaitu bidang SPM (Sosial Pemberdayaan Masyarakat) dan Bidang TKI (Tabligh Kajian dan Keislaman). Yang di mana kedua Bidang ini bekerja sama dengan membentuk kepanitiaan bersama kader-kader IMM FIP UMJ 2022.
Acara ini dibuka pada Jumat, 7 Maret 2023 yang bertempat di Auditorium FIP UMJ. Acara ini dihadiri oleh para kader IMM FIP UMJ dari Angkatan 2020 hingga 2022, tamu Undangan, dan Ketua Bidang organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Cirendeu yaitu Almer Adiyatma, S.H yang sekaligus akan membuka kegiatan faskho tersebut.
Ketua pelaksana faskho tahun ini yaitu Gusnaira Fidmatan menjelaskan bahwa dalam kegiatan faskho akan ada berbagi takjil di jalanan, berbagi sembako kepada masyarakat, akan ada kajian-kajian dari bidang SPM.
“Kegiatan faskho akan ada berbagi takjil di jalanan, berbagi sembako kepada masyarakat, akan ada kajian-kajian dari bidang SPM”
Ketua Pelaksana juga menambahkan dengan mengajak kepada teman-teman kader bersemangat menyelenggarakan kegiatan ini agar dapat memetik manfaat. Ketua pelaksana juga memohon maaf apabila ada kekurangan dalam acara ini.
“Saya harap teman-teman dapat mengikuti kegiatan Faskho dengan semangat, sehingga kita dapat memetik manfaat dalam kegiatan ini. Saya pun memohon maaf sebagai ketua panitia apabila masih terdapat kekurangan.”
Ada pun ketua umum PK IMM FIP UMJ Dedi Mursadi menjelaskan bahwa Kegiatan Fastabiqul Khoirot merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh PK IMM FIP UMJ setiap bulan Ramadhan. Setiap bulan Ramadhan PK IMM FIP selalu mengadakan faskho dalam rangka berlomba-lomba dalam kebaikan selama bulan ramadhan.
“Kegiataan Faskho atau Fastabiqul Khoirot ini memang merupakan kegiatan yang diadakan rutin setiap tahun oleh PK IMM FIP UMJ. Yang di mana kegiatan ini merupakan program kerja oleh dua bidang PK IMM FIP UMJ, yaitu bidang SPM dan bidang TKI. Jadi bagaimana SPM bergerak ke arah kemasyarakatan sesuai dengan trilogi dan TKI bagaimana bergerak ke arah keagamaan dan peningkatan religiusitasnya sesuai dengan trilogi dan trikompetensi IMM.
Ketua Umum PK IMM FIP UMJ juga menambahkan, bahwa ada konsep baru dalam kegiatan faskho ini dan juga ada penambahan bidang yang merger dalam kegiatan Faskho, yaitu bidang EKW (Ekonomi dan Kewirausahaan, yang mana EKW mengadakan seminar sebelum para kader berangkat ke tempat kegiatan faskho.
“Pada Faskho tahun ini kita menambah bidang untuk ikut bekerja sama yaitu ada bidang EKW. Nanti akan ada seminar tentang kewirausahaan yang diarahkan kepada kader, yang nanti akan mereka implementasikan dengan kegiatan yang diadakan di faskho. Jadi nanti akan ada kreativitas atau kerajinan untuk anak-anak dan bazar baju second yang hasilnya nanti akan disalurkan ke anak-anak yatim”.
Tahun ini ada tambahan bidang yang membantu untuk kerja sama yaitu bidang EKW, jadi akan ada seminar kewirausaan, yang di mana nanti berkesinambungan dengan konsep kegiatan Faskho, jadi akan ada kreativitas ke anak-anak dan bazar baju second, dan yang hasilnya akan disalurkan ke anak yatim, sehingga ilmu yang didapatkan bisa langsung diamalkan kepada masyarakat.
Dedi juga menjelaskan kerja sama tersebut dengan mengutip perkataan dari Prof Abdul Mu’ti selaku Sekretaris PP Muhammadiyah.
“Harapannya Dengan Mergernya Bidang-Bidang Yang Ada Di IMM Semakin Solid dan hangat, Karena Kalau Kata Pak Abdul Muti Salah Satu yang membuat Muhammadiyah Maju Adalah Bekerja Sama, Sebagaimana Muhammadiyah Banyak Membuka Cabang Di Luar Negeri dan juga sebagaimana Amal Usaha Muhammadiyah Juga Banyak Di luar Negeri.”
Di akhir sambutannya Dedi Mursadi selaku ketua Umum berharap dan berpesan kepada para kader-kadernya agar tidak hanya menyelenggarakan kegiatan, tetapi juga mampu meningkatkan ideologi IMM dan Muhammadiyah dalam kegiatan Faskho ini.
“Harapan dan tujuan diadakannya Faskho Ini yaitu agar IMM FIP UMJ bisa lebih bermanfaat lagi. Tidak hanya di dunia Kampus, tetapi juga di masyarakat, sehingga trilogi IMM mampu untuk diimpelementasikan. Kalian juga tidak hanya sebatas mengadakan kegiatan saja, atau event organizer lah. Tetapi juga mampu untuk meningkatkan ideologi IMM dan Muhammadiyah. Apalagi yang kemarin baru mengikuti pelatihan mentor, ini ajang kalian juga mengamalkan ilmu yang kalian dapatkan,” tandasnya.
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua bidang Organisasi PC IMM Cirendeu Almer Adiyatma, S.H, sebelum membuka acara Almer menjelaskan bahwa kata keberkahaan yang ada dalam tema faskho itu memiliki kemiripan makna dengan kata kebahagiaan dan juga menghubungkan konsep kebahagiaan dengan masa Epikuros.
Sebenarnya kata keberkahan itu sama dengan kata kebahagiaan, kalau bahas kebahagiaan. Saya mengingat Epikuros. Jadi Epikuros mengatakan bahwa hidup ini hanya sekali, jadi manfaatkan untuk Bahagia, jadi menurut Epikuros sangat disayangkan kalau hanya memikirkan hal yang tidak perlu, tapi justru hidup ini untuk meraih kebahagiaan. Jadi semoga dengan faskho ini temen-temen meraih kebahagiaan di Ramadhan.
Lebih lanjut, almer juga memotivasi teman-teman kader bahwa hidup harus punya ambisi, jangan sampai tidak mempunyai ambisi
“Teman-teman harus mumpunyai ambisi. Ketika tidak memiliki ambisi dalam hidupnya, itu bagaikan seonggok daging yang tidak berguna di dunia ini, maka temen-temen harus mempunyai ambisi dalam hidup, temukan ambisi teman-teman, sehingga nanti secara ga langsung semesta akan mendukung temen-temen dengan lingkungan yang sesuai,” ungkap Almer.
Akhir kata sekaligus membuka acara Almer Adiyatma mengutip perkataan Mahatma Gandadhi.
“Akhir kata dan sebelum membuka acara ini saya mengutip perkataan Mahatma Gandhi, yaitu cara terbaik dengan kehilangan diri sendiri adalah dengan melayani orang lain, semoga diadakannya Fastabiqul Khoirot berhasil menghilangkan diri sendiri dengan melayani orang lain. dengan tema bersama Ikatan Meraih keberkahan bulan ramadhan dan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim acara ini saya buka.”
Acara ini dilanjutkan dengan seminar yang diadakan oleh bidang EKW (Ekonomi dan Kewirausahaan). Dalam seminar ini narasumbernya adalah Sekretaris Bidang Ekowir IMM DPD DKI. Yaitu Tondi Alfaraby Harahap. Dengan tema yang diusung “Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship yang Kreatif dan Inovatif di Era Disrupsi”.
Dalam seminarnya, Tondi menyampaikan bahwa Entrepreneurship bukan sebuah profesi tetapi merupakan sebuah mindset atau jiwa yang harus dimiliki seseorang ketika ingin membangun sebuah usaha. Lebih lanjut dia pun memotivasi para kader IMM untuk mencari usaha yang sesuai dengan dirinya masing-masing.
Selepas seminar seluruh panitia diarahkan menuju ke tempat pelaksanaan Fastabiqul Khoirot. Acara faskho tahun ini bertempat di Masjid Al-Muhajirin 1, SD Muhammadiyah Cempaka 08. Cinangka. PK IMM FIP UMJ berkegiatan di sini selama dua hari.
Yang mana di sini akan ada berbuka bersama dengan anak-anak dan warga sekitar, sahur bersama sesama kader IMM, santunan kepada 40 anak yatim, kajian-kajian bidang SPM dari Ketua Bidang SPM IMM DPD DKI yaitu Dias Dwi Waskito, S.M, kemudian belajar dan mengajar, serta bazar baju second seikhlasnya di halaman Masjid Al-Muhajirin.
Acara ini dibantu dan didukung para Ketua LIngkungan, Ketua DKM Masjid AL-muhajirin, yaitu Bapak saiful, ketua RW 05 yaitu Bapak Saidih, serta masyarakat sekitar yang antusias dalam melihat kegiatan ini. Para warga semangat untuk mengajak anak-anaknya untuk mengikuti kegiatan belajar oleh teman-teman kader IMM, dan para ibu-ibu turut berpartisipasi dengan membeli baju second dari teman-teman PK IMM FIP UMJ.
Ketua lingkungan yaitu Ketua RW 05 berharap semoga kegiatan ini berjalan lancar, sukses, serta menjadi amal ibadah untuk semua, serta meminta maaf.
“Semoga kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman Mahasiswa IMM FIP UMJ berjalan lancar, sukses, dan saya memohon maaf apabila dari segi fasilitas belum memadai.”
Kegiatan ini berjalan lancar dan sesuai yang direncanakan. Anak-anak terlihat sangat antusias saat mengikuti pembelajaran. Bazar baju second seikhlasnya laku laris diserbu oleh kaum ibu-ibu dan bapak-bapak. Karena selain bayar seikhlasnya, pakaian-pakaian yang diperjualkan masih sangat layak pakai untuk digunakan. (FIP)