BANTUL, Suara Muhammadiyah – Wakil Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Ma’ruf menyampaikan komitmen MPM dalam mendampingi kelompok paguyuban pemulung Mardiko TPST Piyungan. Hal tersebut disampaikan dalam agenda Penyaluran Kado Ramadhan untuk Kelompok Dampingan Pemulung Mardiko pada Jumat (7/4) di TPST Piyungan Bantul, dengan bekerja sama bersama Lazismu PP Muhammadiyah dan Havaianas Indonesia.
“Kita berkomitmen kepada bapak ibu sekalian, untuk terus berdaya. Kita sejak awal sepakat mardiko ini pada suatu saat akan berhenti pada istilah pemulungnya hilang, tapi Mardiko-nya tetap. Untuk apa, untuk bapak-ibu beralih profesi,” terang Ma’ruf.
Maruf juga menambahkan salah satu upaya yang saat ini tengah diusahakan Muhammadiyah untuk peralihan profesi tersebut adalah dengan pengembangan tempat produksi pemilahan sampah dan budidaya Maggot.
Sementara itu, Wakil Ketua Lazismu, Arif Jamali Muis menyoroti wacana ditutupnya TPST Piyungan oleh Pemerintah. Sehingga Arif menyampaikan bahwa kehadiran Muhammadiyah tidak hanya sebatas karikatif, namun juga mengupayakan upaya berkelanjutan.
“Oleh pemerintah juga keliatannya (TPST) akan berusaha ditutup. Oleh karena itu sedang dirancang nanti oleh teman-teman MPM, untuk selanjutnya apa yang harus kita lakukan agar kita semua bapak-bapak ibu-ibu tetap bisa berdaya dan survive,” ucap Arif.
Ketua Paguyuban Mardiko, Maryono menyambut komitmen tersebut dan menyampaikan terima kasih kepada Muhammadiyah yang selama ini konsisten mendampingi Paguyuban Mardiko.
“Sangat mengucapkan terimakasih sekali kepada MPM, dari Lazismu dan juga dari Havaianas, yang telah peduli sekali kepada teman-teman pemulung di TPST Piyungan ini,” terang Maryono.
Maryono juga menyampaikan bahwa agenda penyaluran kado Ramadhan ini menjadi ‘obat’ bagi kelompok pemulung yang ada di TPST Piyungan yang pendapatannya menurun selama bulan Ramadhan.
Agenda kemudian ditutup dengan penyaluran bantuan paket sembako kepada setiap anggota Paguyuban Mardiko. (aan/cris)