SOLO, Suara Muhammadiyah – Pengurus Langgar Taqorrub Banyuanyar Banjarsari Kota Surakarta menggelar peringatan Nuzulul Quran di langar setempat, Jumat (7/4/2023).
Bertajuk semarak Ramadhan 1444 Hijriah dengan menghadirkan penceramah peserta standardisasi Dai Majelis Ulama Indonesia (MUI) angkatan ke-19 Dwi Jatmiko.
Diawali dengan salat isya dan tarawih berjamaah yang diimami oleh ustaz Sukardi MPdI, selanjutnya peringatan Nuzulul Quran yang mengambil tema “Tiga Perdagangan yang Tidak Pernah Merugi” dan dipandu Muhammad Yarham SPd.
Hikmah Nuzulul Quran disampaikan Dwi Jatmiko menukil al Quran Surat Fathir ayat 29: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an) dan melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi,”
Dia menjelaskan, tiga perdagangan yang tidak akan dirugikan Allah Swt, yaitu membaca al Quran, shalat dan ketiga bisa berzakat, berinfak, dan sedekah baik lapang maupun sempit.
Jatmiko berujar, Pada ayat ini Allah menyebutkan sebagian tanda orang yang takut kepada-Nya. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah, yakni Al-Qur’an, lalu mereka mengkaji dan mengamalkan kandungannya, dan melaksanakan salat dengan sempurna syarat dan rukunnya, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada-nya dengan diam-diam dan terang-terangan, baik dalam keadaan lapang maupun sempit.
“Mereka itu mengharapkan perdagangan dengan Allah yang tidak akan pernah rugi,” ujarnya.
Ustaz Jatmiko berpesan kepada seluruh jamaah untuk membaca al Quran, generasi saleh dari era para sahabat Rasulullah telah terbiasa mengkhatamkan Al-Quran lebih banyak dibandingkan bulan-bulan lainnya. Para ulama dari dulu hingga sekarang mentradisikan khatam Al-Quran selama Ramadan. Ada yang tiga malam sekali, setiap tujuh malam sekali, maupun setiap sepuluh malam sekali. Maksud dari arti Ramadan bulan Al-Quran juga tertuang dalam Surat Al-Baqarah ayat 185.
Artinya, “Bulan Ramadan (adalah bulan) yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai pedoman bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan salah). Karena itu, barangsiapa di antara kalian hadir (di negerinya) di bulan itu, maka hendaklah berpuasa dan barangsiapa sakit dalam perjalanan (lalu berbuka), maka (wajib baginya mengganti puasa) sebanyak hari yang ditinggalkan, pada hari lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesulitan bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang dikaruniakan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
Sementara itu, Ketua Takmir Muhammad Nashir SAg dengan sekretaris Yunus Prihatmoko ST selama Ramadhan tahun ini dengan berbagai agenda.
“Sholat lima waktu, sholat jamaa tarawih dan ceramah Ramadhan, sholat jamaah shubuh dan kuliah subuh, TPQ dan buka puasa Bersama, pengajian peringatan nuzulul quran, tadarus al Quran dan peneriman serta pembagian baik zakat, infaq maupun shodaqoh,” ucapnya. (Jatmiko)