Oleh: Fathurrahim Syuhadi
Muhammadiyah Cabang Babat Sulit Dicari Tandingannya
Bermula dari kiriman gambar RS Muhammadiyah Cabang Babat oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir, awal Februari 2021, saya melacak lebih jauh berdasarkan informasi Ketua Cabang H Abdul Ghoffar MM, tentang gambaran lebih utuh cabang ini. RS bertingkat lima itu, untuk ukuran cabang jumlahnya amat sedikit, mungkin malah satu-satunya di Indonesia. Juga fenomena cabang yang punya RS itu sangat langka. Ada apa dengan cabang ini, berani-beraninya membangun RS dengan dana hampir Rp 100 miliar itu ? (Prof Syafi’i Ma’arif : https://republika.co.id/berita/qolvhs282/muhammadiyah-cabang-babat-sulit-dicari-tandingannya? Yang diunggah pada Selasa 16 Feb 2021 12:05 WIB).
Buya Syafii cukup bahagia dan memberi apresiasi tinggi atas kegigihan Muhammadiyah Babat dalam menghadirkan kemanfaatan bagi sekitarnya. Muhammadiyah Babat salah satunya dikenal sebagai PCM yang mengelola ratusan unit perumahan di Desa Pucakwangi Babat. (Kiprah Muhammadiyah Babat Lamongan Miliki Dua Rumah Sakit, https://web.suaramuhammadiyah.id/2021/02/08/kiprah-muhammadiyah-babat-lamongan-miliki-dua-rumah-sakit/, Yang diunggah pada 10 Februari, 2021).
RS Muhammadiyah Babat lahir dari perjuangan penuh dedikasi dari para aktivis Muhammadiyah Babat. PCM Babat dikenal karena memiliki dua Rumah Sakit: RS Muhammadiyah Babat yang terletak di jalan KH Ahmad Dahlan No. 14 Babat, dan yang terbaru RSU Muhammadiyah Babat yang beralamat di jalan Raya Babat-Surabaya Km. 4. RSU Muhammadiyah Babat dengan direktur dr Farra Nurdiana MKes, sedangkan RS Muhammadiyah Babat dengan direktur dr Erniek Saptowati MARS.
Sejarah Singkat Cabang Muhammadiyah Babat
Babat adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Kecamatan ini berjarak sekitar 30 kilometer dari ibu kota kabupaten Lamongan ke arah timur. Pusat pemerintahannya berada di Desa Bedahan. Kecamatan Babat merupakan kota kecamatan terbesar kedua di Kabupaten Lamongan. Pusat kecamatan Babat terletak di persimpangan jalur antara Surabaya – Bojonegoro – Cepu – Jombang dan Tuban . Lokasinya sangat strategis dan potensial sebagai Kawasan Perdagangan di Kabupaten Lamongan.
Faham Muhammadiyah masuk ke Babat sekitar tahun 1924 yang dibawa oleh Mochammad Shaleh santri Kiai Haji Mas Mansur di Surabaya. Mochammad Shaleh keturunan Madura lahir di daerah Ampel, Surabaya, tahun 1901. Selain sebagai santri, dia sudah dianggap keluarga sendiri. Kedekatannya dengan KH Mas Mansur itu membuatnya sempat bertemu dengan KH Ahmad Dahlan. Pemilik NBM (nomor baku Muhammadiyah) 135.684 ini tercatat sebagai anggota di Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tanggal 12 Juli 1956. Sehari-hari dia adalah guru agama Islam dan guru ngaji di sekolah rakyat (SR) – kini Sekolah Dasar (SD).
Mochammad Shaleh tinggal di Tegal Sari, sekarang Jalan Gotong Royong. Lokasinya bersebelahan dengan Rumah Sakit Muhammadiya Babat, dekat Stasiun Kereta Api Babat. Dia menempati tanah yang begitu luas. Di tempat inilah dia tinggal dan mendirikan Mushala Baithus Shalihin sebagai pusat kegiatan dakwah. Mushala itu menjadi tempat mengaji al-Quran, pengajian atau kegiatan keagamaan lainnya. Sekaligus tempat menyebarkan paham Muhammadiyah.
Secara organisatoris keberadaan Cabang Muhammadiyah Babat belum dikelola dengan baik dan rapi. Namun, munculnya beberapa sekolah Muhammadiyah akhirnya juga memacu berdirinya kepanduan kepanduan Hizbul Wathan di Babat, pada tahun 1950-an yang dipelopori pemuda dan pelajar setempat. Gerakan kepanduan yang dimotori kaum muda ini menjadi lokomotif penyebaran Muhammadiyah di Babat dan sekitarnya.
Penataan struktural secara organisatoris oleh Muhmmadiyah Babat dimulai dengan diterbitkan Surat Ketetapan nomor 1007 / B, tanggal 15 Januari 1955 oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bojonegoro. Sebelumnya, pada tahun 1950-1967 cabang-cabang di Kabupaten Lamongan berada di bawah naungan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bojonegoro. Sedangkan sebelum itu ada yang berada di bawah naungan Pimpinan Muhammadiyah Daerah/Cabang Gresik. Cabang Babat, meliputi Wilayah Pembantu Bupati Ngimbang mendapatkan pengesahan PP Muhammadiyah berdasarkan SK nomor 1952 tertanggal 4 Pebruari 1962
Selanjutnya setelah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan resmi berdiri, maka Cabang Muhammadiyah Babat di bawah naungan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan mendapat pengesahan pendirian organisasi berdasarkan SK PP Muhammadiyah nomor M/03/1977 tertanggal 6 Dzulqoidah 1397/19 Oktober 1977.
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat secara berturut turut diketuai Mochammad Shaleh (1959-1965), Adenan Nurshodiq (1965-1970), Syafi’i Hasyim (1970-1975), HM Saechan (1975 -1980), (1980-1985), (1985 -1990), H.A Zaenuri (1990-1995), (1995-2000), H. Noer Chozin (2000-2005), H.A Zaenuri (2005-2010), H Abdul Ghoffar (2010-2015), dan (2015-2022).
Latar Belakang Berdirinya RSU Muhammadiyah Babat
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat Lamongan memiliki Motto Melayani dengan Profesional, Santun, dan Berdedikasi. Adapun nilai-nilai yang dikembangkan oleh Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat adalah Profesionalitas, Amanah dan Kejujuran, Kemitraan dan Kebersamaan.
Keberadaan RSU (Rumah Sakit Umum) Muhammadiyah Babat pada awalnya adalah relokasi dari Rumah Sakit Muhammadiyah Babat yang berada di Jalan KH Ahmad Dahlan Nomor 14 Babat. Perencanaan pembangunanya dilakukan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat Periode 2010-2015. Sedangkan pembangunan gedung berlantai 5 ini dilaksanakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat Periode 2015-2022 yang diketuai KH Abdul Ghoffar MM.
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat berada di Jalan Raya Babat-Surabaya KM 4, Desa Kebalanpelang, Kecamatan Babat ini diresmikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nasher pada Ahad tanggal 15 Desember 2020. Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat menempati area tanah seluas 11.155 m² dan luas bangunan 14.051 m². Lokasi tanah yang dibangun berawal dari pembelian dan wakaf. Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat untuk pertama kalinya dipimpin Dr Farah Nurdiana, M.Kes sebagai direktur.
Dalam perjalanannya, turun regulasi yang tidak membolehkan penggabungan dua gedung yang berbeda tempat dengan satu nama Rumah Sakit Muhammadiyah Babat. Di samping itu setelah melalui proses perizinan yang cukup panjang belum menampakkan hasil.
Selanjutnya Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat, MPKU, Panitia Pembangunan berkoordinasi dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. Pada akhirnya disepakati gedung berlantai 5 yang berlokasi di Jalan Raya Babat-Surabaya ini harus berdiri sendiri dengan nama RSU Muhammadiyah Babat dengan Izin Operasional nomor 445/342/RS/413.111/2020 tanggal 18 Februari 2020
Soft Opening tanda dimulainya operasional Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat dilaksanakan pada hari Senin 2 Maret 2020 yang ditandai dengan pengguntingan pita oleh KH Shodikin MPd Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan. Pada saat Soft Opening dimulainya operasional Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat ini dilakukan kegiatan pengobatan gratis untuk para lansia.
Kegiatan Soft Opening ini dihadiri Jajaran Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat, Penasehat PCM Babat, Ortom Tingkat Cabang Muhammadiyah Babat, Ketua PRM secabang Muhammadiyah Babat, pejabat setempat, Tokoh Masyarakat, Drs H Muntholib Sukandar Ketua Panitia Pembangunan dan seluruh jajaran Direktur serta karyawan Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat.
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat pada awal berdirinya merupakan Rumah Sakit Kelas C dengan jumlah 54 tempat tidur, ICU berjumlah 6 tempat tidur, NICU 4 tempat tidur didukung oleh 70 orang tenaga medis dan non medis. Pelayanan Rawat Inap meliputi Pelayanan Ruang Perawatan Umum, Pelayanan Kamar Bersalin, HCU dan Ruang Isolasi. RSUM yang bermoto melayani dengan Profesional, Santun dan Berdedikasi ini setiap hari Jumat mengadakan sunatan gratis.
Selanjutnya, rencana Grand Opening dan tasyakuran berdirinya Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat dengan Ketua Panitia Fathurrahim Syuhadi yang sedianya mendatangkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nasher pada Ahad tanggal 29 Maret 2022 terpaksa ditunda. Hal ini karena beberapa pekan setelah Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat beroperasional datang ujian yang berupa Wabah Pandemi Covid-19.
Visi, Misi dan Tujuan RSU Muhammadiyah Babat
Visi Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat yaitu Menuju Rumah Sakit Rujukan Pilihan Kelas C dengan Pelayanan Paripurna yang Profesional dan Islami pada Tahun 2033.
Sedangkan Misi Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat yaitu
Pertama, menyediakan fasilitas Rumah Sakit yang modern, lengkap, dan terjangkau.
Kedua, memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat, dan akurat.
Ketiga, memberikan pelayanan kesehatan yang profesional dan Islami.
Keempat, mengembangkan syi’ar Islamiyah dan da’wah jama’ah.
Kelima, mengembangkan Sumber Daya Insani Rumah Sakit yang handal.
Tujuan Umum RSU Muhammadiyah Babat adalah mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal bagi semua lapisan masyarakat dalam rangka terwujudnya masyarakat utama adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh.
Sedangkan tujuan khusus Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat adalah :
Pertama, Mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima dan paripurna.
Kedua, Menegakkan dakwah Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar.
Ketiga, Memiliki sumber daya insani yang profesional, santun dan berdedikasi.
Jenis Pelayanan RSU Muhammadiyah Babat
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat memiliki Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 Jam. Pelayanan Rawat Inap meliputi Ruang Perawatan Umum, Ruang Perawatan Kebidanan dan Kandungan, HCU/ ICU/ NICU, Ruang Isolasi dan One Day Care (ODC). Sedangkan Pelayanan Rawat Jalan meliputi Poli Umum, Poli Gigi dan Poli KIA.
Kemudian Poli Spesialis meliputi Spesialis Penyakit Dalam, Anak, Obstetri dan Gynecology, Bedah Umum, Spesialis Mata, Spesialis Saraf, Spesialis Orthopedi, Spesialis Urologi, Bedah Saraf, Paru, Spesialis Rehabilitasi Medik, Jantung dan Pembuluh Darah, Gigi Orthodonti, Anestesi, Radiologi, Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Rehabilitasi Medik.
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat memiliki Pelayanan Penunjang Medis yang meliputi Pelayanan Kamar Bedah 24 jam terdiri dari Bedah Umum, Bedah Obgyn, Bedah Orthopedi, Bedah Urologi, Bedah Saraf, dan Bedah Mata. Pelayanan Persalinan 24 jam, Laboratorium 24 jam, Bank Darah, Radiologi, Farmasi 24 jam dan Pelayanan Fisioterapi/ Rehabilitasi Medik.
Pelayanan Penunjang Non Medis Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat meliputi Rekam Medis, Instalasi Gizi, Instalasi Pemeliharaan Sarana & Prasarana Rumah Sakit (IPSRS), Bimbingan Rohani, Laundry, Sterilisasi, Instalasi Keamanan, Instalasi Pengelolaan Air Limbah, Ambulance, Pemulasaraan Jenazah.
Di samping itu, untuk menopang kegiatan ibadah dan kerokhanian telah tersedia Masjid Baitul Makmur yang sangat luas dan ber AC. Di sini pusat kegiatan ibadah dilaksanakan baik untuk pembinaan karyawan Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat maupun keluarga pasien.
Kiprah RSU Muhammadiyah Babat 2022
Saat ini Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat sudah mengantongi Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit dengan tingkat kelulusan Paripurna dari Larsi (Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Indonesia) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor LARSI/SERTIFIKAT/072/12/2022, tanggal 31 Desember 2022. Sertifikat Akreditasi ini berlaku sampai 29 Desember 2026.
Sampai saat ini Sumberdaya Insani yang terlibat dalam Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat sejumlah 138 orang yang terdiri dari Tenaga Medis sebanyak 32 orang atau 23 %. Tenaga Keperawatan sebanyak 57 orang atau 41 %. Tenaga Kesehatan lainnya sebanyak 23 orang atau 17 % dan Tenaga Administrasi dan Keuangan berjumlah 26 orang atau 19 %.
Ruang Tempat Tidur Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat berjumlah 102 terdiri dari ruang Jannatul Firdaus sebanyak 10 tempat tidur, Jannatun Naim sebanyak 25 tempat tidur, Jannatul Ma’wa sebanyak 31 tempat tidur, Darussalam sebanyak 17 tempat tidur, Kamar Bayi sebanyak 9 tempat tidur dan Intensive Care sebanyak 21 tempat tidur.
Keberadaan pasien yang datang ke Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat semakin hari semakin meningkat. Mereka yang berobat ke Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat berasal dari luar kabupaten Lamongan yakni Kabupaten Bojonegoro, Jombang, Tuban dan Gresik.
Kegiatan Kemasyarakatan RSU Muhammadiyah Babat
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat secara rutin mengadakan kegiatan kemasyarakatan seperti pengobatan gratis dan sunatan massal. Kemudian penyuluhan kesehatan kepada para pelajar Muhammadiyah, santriwati Panti Asuhan dan masyarakat umum. Di samping itu juga melaksanakan donor darah secara rutin yang melibatkan masyarakat luas.
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat melakukan santunan dhuafa kepada masyarakat melalui Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah secara rutin pada bulan Ramadhan. Lingkungan Kecamatan Babat yang berada di aliran bengawan Solo sering dilanda banjir, Dalam hal ini Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat berpartisipasi memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat sekitarnya.
Peran RSU Muhammadiyah Babat Semasa Covid-19
Pembukaan RSU Muhammadiyah Babat ini ternyata berbarengan dengan mulai mewabahnya Covid-19 di Indonesia. Sesuai dengan program Muhammadiyah secara nasional yang mengerahkan segala upaya untuk melawan Covid-19, RSU Muhammadiyah Babat juga melakukan langkah serupa. 30 persen bed dipersiapkan untuk pasien Covid-19. Disiapkan ruangan khusus di lantai 5 dengan lift berbeda yang masuknya lewat utara.
Keberadaan Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat mulai operasional pada saat terjadi Wabah Pandemi Covid-19. Hal ini benar benar menjadi ujian bagi kelangsungan Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat yang baru memulai usahanya.
Pada tahun kedua Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid 19. Kegiatan yang dilakukan Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat ini meliputi penyuluhan tentang bahaya Covid 19, bersama MCCC (Muhammadiyah Covid-19 Command Center) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat mengadakan vaksinasi kepada masyarakat dan pelajar. Di samping itu juga melayani Vaksin Covid-19 untuk umum dan anak-anak. Kemudian melayani swab dan antigen.
Selama terjadi wabah pandemic Covid 19 Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat juga menyediakan layanan rawat inap bagi pasien penderita Covid 19. Beberapa kamar dan tempat tidur di lantai 5 secara khusus digunakan sebagai tempat perawatan isolasi di bawah pengawasan tenaga medis yang professional.
Selama terjadi wabah Covid 19 tidak sedikit para tenaga kesehatan Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat yang terpapar. Hal ini karena faktor kelelahan maupun tertular dari pasien.
Sementara itu, pasien terpapar yang meninggal di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat pemulasaraannya dilakukan di kamar jenazah tersendiri. Pemulasaraan ini dilakukan oleh para tenaga kesehatan dan binroh Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat yang terlatih. Bahkan MCCC Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat ikut juga menerjunkan tim relawannya di pemulasaraan maupun di penguburannya.
Muhammadiyah, tak pernah merasa lelah menabur kebajikan, menyantuni tanpa pilih kasih (Prof Syafii Ma’arif)
Fathurrahim Syuhadi, Wakil Ketua PCM Babat