Kemas Pesantren Ramadhan secara Kreatif, Dorong Siswa Jadikan Aktivitas di Bulan Ramadhan Berkualitas
SOLO, Suara Muhammadiyah – Agar menjadikan Ramadhan para siswanya berkualitas, SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta menggelar kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan 1444 H di sekolah. Pesantren Ramadhan digelar dalam waktu berbeda untuk setiap jenjang kelasnya. Rubiatun Nurush Sholihati, Wakil Kepala Sekolah Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan menjelaskan pesantren kilat digelar di sekolah sebagai momentum penguatan akhlak dan ibadah para siswa agar Ramadhan tahun ini menjadi berkualitas.
“Pesantren Ramadhan digelar pada setiap jenjang selama dua hari secara bergantian,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa siswa kelas 7 menggelar kegiatan pesantren pada Jumat hingga Sabtu, 31 Maret hingga 1 April. Adapun siswa kelas 8 mengikuti pesantren pada Rabu-kamis, 5-6 April. Sedangkan siswa kelas 9 mengikuti kegiatan pesantren pada Jumat-Sabtu, 14-15 April 2023. “Kami berharap melalui program pesantren ini dapat meningkatkan kualitas puasa, ibadah, dan beramal sehingga bisa meraih gelar orang-orang yang bertakwa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rubiatun Nurush menjelaskan bahwa kegiatan penguatan akhlak dan ibadah para siswa sebenarnya tidak hanya dilakukan pada bulan Ramadan saja, tetapi juga lakukan setiap hari di luar bulan Ramadhan. Salah satu program penguatan akhlak dan ibadah harian siswa di sekolah adalah kegiatan mentoring pagi selama satu jam di sekolah. Kegiatan tersebut berupa ibadah dan mengaji.
Muhdiyatmoko, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah PK Solo pun mengapresiasi kegiatan pesantren kilat tersebut, pihaknya berharap apa yang didapatkan para siswa selama kegiatan dapat diimpelementasikan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. “Bekal keagamaan penting sebagai penunjang para siswa bermasyarakat, giat belajar, dan berprestasi meraih masa depan,” ungkapnya.
Kemas Pesantren Ramadan secara kreatif
Kegiatan Pesantren Ramadhan dikemas secara kreatif oleh tim guru. Seperti kelas 7, para siswa diajak untuk bermain game seru, mencari harta karun. Game tersebut dilakukan siswa secara berkelompok. Para siswa diminta untuk mencari kertas yang disembunyikan di beberapa tempat. Mereka akan mendapatkan poin jika bisa menuntaskan tantangan tersebut. Selain itu, siswa juga diajak untuk membuat kreativitas buket makanan, kajian, tilawah Al Quran, sholat tarawih berjamaah, dan lomba kultum.
Sementara pesantren kelas 8, para siswa diajak untuk praktik mengkafani jenazah dan sholat jenazah. Kegiatan tersebut dibimbing oleh Ustaz Muhammad Adhim (Pembina Pondok Hj. Nuriyah Shobron Universitas Muhammadiyah Surakarta). Siswa juga mengikuti kegiatan berbuka puasa bersama, sholat fardhu dan tarawih berjamaah. Selain itu untuk menambah kepercayaan diri siswa, sekolah pun mengikutkan para siswa dalam kegiatan Spiritual Building Training bersama Ustaz Andy Kusuma Brata.
Adapun saat ditemuai, Zharifa Laduna Faiza, siswa kelas 7 A mengaku senang mengikuti kegiatan Pesantren Ramadhan. Ia bercerita bahwa dalam kegiatan tersebut membuat buket makanan untuk diberikan kepada orang tuanya. “Seru, yang paling seru adalah membuat buket makanan. Saya juga senang karena bisa menginap di sekolah bersama teman-teman,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan Auryn Carissa Putri Kusuma, siswa kelas 8. Menurutnya yang paling menarik adalah kegiatan lomba membuat parcel. Karena menurutnya ini adalah pengalaman pertama bagi saya untuk membuat parcel. “Harapan saya semoga pesantren Ramadan berikutnya dapat berjalan dengan lancar, lebih baik, dan lebih seru dari sebelumnya,” jelasnya. Aisya Syafira Putri Wibawa, siswa kelas 8 mengaku mendapatkan manfaat dari kegiatan Pesantren Ramadhan. Meski terkadang merasa lelah dan mengantuk saat kajian, ia berusaha untuk mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya agar mendapatkan manfaat. (aryanto/diko)