Muhammadiyah Malaysia Adakan Kajian dan Buka Bersama

Muhammadiyah Malaysia Adakan Kajian dan Buka Bersama

Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PRIM dan PRIA) Kepong, sukses menyelenggarakan acara Kajian Ramadhan dan Buka Bersama, yang dihadiri sekitar 100 warga Muhammadiyah Malaysia yang tinggal di Kuala Lumpur dan luar Kuala Lumpur pada hari Sabtu 15 April 2023.

Acara juga dihadiri Jajaran Pimpinan PCIM PCIA Malaysia, Penasihat PCIM PCIA Malaysia. Jajaran Pimpinan IMM Malaysia. Juga terlihat hadir adalah anggota Banser PCI GP Ansor Malaysia dan juga tamu dari Dompet Dhuafa.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua PCIM Malaysia Bapak Fauzi Fatkhur mengungkapkan rasa bangganya kepada para jamaah PCIM Malaysia yang hadir, terutama tuan rumah PRIM dan PRIA Kepong.

“Kami merasa bangga, selamat kepada Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah dan Aisyiyah Kepong yang sukses menyelenggarakan acara ini, saya lihat PRIM dan PRIA Kepong ini yang paling aktif mengisi kegiatan sepanjang Ramadhan ini.” katanya

Dalam acara ini, PRIM dan PRIA Kepong mengundang Penasihat PCIM Malaysia, Assoc. Prof. Sonny Zulhuda sebagian Penceramah. Dr. Sonny yang juga mantan Ketua PCIM Malaysia itu mengingatkan para jamaah untuk tidak melewatkan tiga hal yang sangat penting dalam bulan Suci Ramadhan ini. Tiga hal tersebut adalah do’a Malaikat Jibril yang diaminkan Rasulullah saw., yaitu meraih ampunan di bulan Ramadhan berbakti kepada orang tua, dan bersholawat saat nama Rasulullah disebut.

“Tiga hal ini sangat mudah sekali untuk kita kerjakan, namun sangat rugi kalau kita lewatkan. Terutama Puasa Ramadan yang sedang kita kerjakan saat ini. Bulan Ramadhan ini semuanya diobral, sampai tidur pun dapat pahala, jadi sangat rugi kalau kita tidak mendapat ampunan dan keberkahan pada bulan Ramadhan ini, pada bulan ini Allah SWT berharap kita bisa mendapat predikat orang yang bertakwa, sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Baqarah ayat 183.” Demikianlah kata Sonny.

*Kriteria Puasa*

Sebagaimana yang kita tau, kriteria puasa adalah menahan lapar dan minum, serta yang membatalkan puasa dari fajar sampai terbenam matahari.

Kendati demikian, kita tidak boleh memahami sesuatu termasuk dalil tentang puasa itu hanya sepenggal. Sambil mengutip sebuah hadist: “Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lagu maa taqoddama min dzanbih.”

Karena itu, menurut Sonny kriteria orang berpuasa itu ada 2 aspek. Dosen Ilmu Hukum di IIUM itu mengatakan bahwa, “sebuah perbuatan itu tidak akan terjadi tanpa ada dua aspek, yaitu fisikal dan mental.”

Begitu juga dengan kriteria puasa, untuk mendapatkan ampunan dan berkah pada bulan Ramadhan, dan menjadi orang yang bertakwa itu tidak cukup hanya dari aspek fisikal yaitu menahan lapar dan haus dari fajar sampai terbenam matahari. Melainkan puasa itu juga dari aspek mental. Artinya di samping menahan lapar dan haus, puasa juga harus dibaluti rasa keimanan, menjalankan kewajiban perintah-Nya. (MPI PCIM Malaysia)

Exit mobile version