YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta (SD Muhsurya) menyelenggarakan kegiatan gelar karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan tersebut dilaksanakan bertempat di halaman SD Muhsurya, Rabu (17/5) dengan mengusung tema “Indah Dipandang Dibuang Sayang”. Dan diikuti oleh seluruh siswa-siswi dari kelas 1-4.
Turut hadir Ketua PDM Kota Yogyakarta diwakili Rochmat, MPd, Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Yogyakarta diwakili Buono, SPd., MEng, Ketua Komite SD Muhsurya, H Fauzi, Kepala Sekolah SD Muhsurya, M Slamet Riyanto, SPd., MPd.
Adapun gelar karya P5 ini menampilkan ekstra qiroah, ekstra tari beruang, ekstra musik, ekstra tari, dan pelbagai penampilan menarik lainnya. Semua dibawakan begitu rupa meriah dan penuh semangat dari seluruh siswa-siswi kelas 1-4.
Dalam sambutannya, Slamet, mengapresiasi setinggi-tingginya atas diselenggarakan kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan ini merupakan manifestasi mengedukasi kepada siswa-siswinya untuk menumbuhkan benih-benih kreativitas dalam melahirkan karya-karya terbaik untuk disuguhkan kepada warga masyarakat.
“Alhamdulillah, pagi ini kita bisa menggelar kegiatan pameran atau gelar karya P5 untuk kelas 1-4. Tentu kami menyelenggarakan kegiatan ini bertujuan dalam rangka memberikan ruang menumbuhkan nilai-nilai kreativitas di dalam diri seluruh siswa-siswi kami,” ujarnya.
Slamet mengungkapkan dengan mengusung tema tersebut, pihaknya mendorong agar kader Muhammadiyah, utamanya SD Muhsurya seyogianya muncul kesadaran kolektif hal ihwal keberfungsian selaku makhluk Tuhan semesta alam sebagai di muka bumi. Salah satunya merawat lingkungan agar tetap asri dan indah, sehingga tidak menimbulkan kerusakan (al-fasad). Hal itu dapat menimbulkan bencana alam yang dampaknya merugikan diri sendiri dan seluruh umat manusia.
“Melalui tema ini, kami mengedukasi siswa sebagai siswa SD Muhsurya harus cerdas dan bijak dalam merawat lingkungan, utamanya mengelola sampah. Di mana seluruh siswa-siswi ketika melihat sampah, tanpa disuruh, langsung membuang di tempat sampah. Kami di sekolah telah menyediakan tempat sampah pilah sekaligus bekerjasama dengan Bank Sampah Sulolaras,” jelasnya.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Salam Magelang ini menuturkan seluruh karya yang dipamerkan dalam gelar karya P5 bahan dasarnya dari sampah bekas. Dari sampah itu kemudian diolah dan dipilah secara apik.
“Dalam pameran kali ini, selain kami memamerkan hasil karya siswa, yang semula berasal dari sampah tak terurus, akan tetapi bisa kita kelola dan dibuat karya-karya apik. Itu semua menjadi salah satu bagian dari produk yang bernilai dan berharga,” tuturnya.
Pada sambutannya, Slamet mengajak kepada seluruh tamu undangan yang hadir untuk mendoakan kepada siswa-siswi kelas 6 SD Muhsurya, di mana akan menunaikan Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD). Rencananya ASPD akan dihelat selama tempo tiga hari, yakni pada Senin-Rabu (22-24/5) mendatang.
“Mohon doa restu pada pekan depan kelas 6 akan melaksanakan ASPD. Mohon doanya bisa menempati peringkat 1 se-DIY,” tutupnya. (Cris)