Deni Asy’ari: Pentingnya Revitalisasi Masjid Muhammadiyah
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Salah satu problematik yang masih mengungkung terpotret pada masjid. Tak pelak sampai sekarang, di era kemajuan teknologi permasalahan mengenai masjid tak kunjung usai. Dari hari ke hari, selalu muncul dengan aneka dan varian permasalahan yang beranekaragam.
Untuk itu, tim Redaksi Suara Muhammadiyah menyelenggarakan kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Pengelolaan Masjid Muhammadiyah.” Kegiatan tersebut digelar Senin (29/5) bertempat di Ruang Aula Lantai 4 Grha Suara Muhammadiyah.
Turut hadir Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media / Suara Muhammadiyah, Deni Asy’ari, MA Dt Marajo, Redaktur Pelaksana Suara Muhammadiyah, Isngadi Marwah Atmadja, jajaran Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, jajaran Majelis Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-DIY.
Dalam sambutannya, Deni mengatakan bahwa kegiatan FGD tersebut sangat penting dilakukan. Karena posisi masjid dengan Muhammadiyah ibarat dua sisi mata uang. Jika ada Muhammadiyah, maka disitulah tumbuh sebuah masjid. Sampai sekarang, ada sekitar 11.056 musala dan masjid tersebar di seluruh tanah air.
“Ini menunjukkan memang ada korelasi yang positif di mana tempat tumbuhnya Muhammadiyah, maka akan tumbuh di situ masjid maupun musala,” ujarnya.
Muhammadiyah di dalam mengelola manajemen masjid, laksana mengajar pasukan tantara baris-berbaris. Artinya, sudah tidak diragukan lagi kemampuannya di dalam mengelola masjid dan musala. Karena hal tersebut telah menjadi bidangnya. Akan tetapi, dalam beberapa belakangan tahun terakhir ini, terbesit kebijakan baru kontemporer. Di sini, boleh jadi banyak orang mempertanyakan mengapa dan bagaimana masjid Muhammadiyah kini dan ke depan.
“Nah, ini menjadi pertanyaan yang sangat spesial bagi Suara Muhammadiyah. Kami yakin sudah sangat banyak pilot project terkait dengan percontohan-percontohan masjid maupun musala yang dikelola oleh Muhammadiyah itu berhasil. Tetapi, belakangan justru ini menjadi tantangan sendiri karena berkaca pada sejarah di SM, aktivitas Muhammadiyah dan masjid menjadi satu rangkai yang selalu hadir. Aktivitas dakwah, kaderisasi, pembinaan, dan pelayanan sosial tumbuh di masjid yang ada di daerah-daerah,” katanya.
Wakil Sekretaris 1 Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini mengungkapkan saat ini penting untuk melakukan revitalisasi masjid Muhamamdiyah. Yakni usaha menghadirkan kembali wajah masjid Muhammadiyah yang sesungguhnya.
“Kegiatan FGD ini menjadi sangat penting bagaimana melakukan revitalisasi kembali semangat baru untuk menghadirkan wajah masjid Muhammadiyah. Saya pikir ini adalah strategi kita untuk mendelivery materi-materi dan manajemen yang sudah kita miliki. Nah, Suara Muhammadiyah mengambil peran itu untuk menjadi aktor yang mendelivery bagaimana konsep membangun masjid di daerah-daerah,” ucapnya. (Cris)