Terbanyak Se-Provinsi DIY, 15 Guru SMA Muhi Lolos Guru Penggerak Angkatan 9

Terbanyak Se-Provinsi DIY, 15 Guru SMA Muhi Lolos Guru Penggerak Angkatan 9

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 15 guru SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta lolos seleksi tahap akhir calon guru penggerak Angkatan ke-9 tahun 2023. Kepastian hasil tersebut didapatkan berdasarkan surat Keputusan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi Republik Indonesia nomor 1608/B3/GT.00.08/2023 tertanggal 29 Mei 2023.

Pada awalnya ada 31 guru yang telah memenuhi persyaratan mendaftar mengikuti program guru penggerak ini. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, terpilih 15 guru yang dinyatakan lolos tahap seleksi akhir. Persyaratan utama mengikuti seleksi Guru Penggerak ini adalah sudah mengajar dan terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan (Dapodik) selama minimal 5 tahun. Ada 4 tahapan seleksi yaitu seleksi berkas, seleksi essay, seleksi simulasi mengajar, dan seleksi wawancara.

Guru Penggerak adalah pemimpin dalam proses belajar-mengajar yang membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa secara menyeluruh, aktif, dan proaktif, ia juga memotivasi guru lain untuk menerapkan pendekatan belajar yang berfokus pada siswa dan menjadi contoh dan agen perubahan dalam ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil siswa Pancasila yang ideal.

Pelaksanaan pendidikan akan didistribusikan pada Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 9 atau pada angkatan berikutnya dengan mempertimbangkan ketersediaan Pengajar Praktik dan kuota sasaran yang ada di Kota Yogyakarta. Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 rencananya akan dilaksanakan mulai bulan Agustus 2023.

Menurut kepala SMA Muhi Drs. H Herynugroho, M.Pd, dirinya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh guru yang telah memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun untuk mengikuti seleksi.

“Saya menyerahkan sepenuhnya proses seleksi ini kepada panitia dari Dirjen GTK Kemendikbudristek. Adapun strategi yang kami lakukan adalah mengadakan kegiatan sharing dan coacing klinik dengan mengundang 2 orang guru penggerak dari SMA Muhi yang sebelumnya telah mengikuti dan lulus dari program ini Angkatan sebelumnya. 2 orang tersebut adalah Ganang Suseno, SE dan Ratna Pujiastuti, M.Pd. Program ini kegiatannya meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 6 bulan. Para peserta masih tetap menjalankan tugas mengajar sebagai guru selama program.” papar beliau.

Ganang Suseno, SE selaku Guru Penggerak dari SMA Muhi yang telah lulus dan menjadi pemateri kegiatan sharing dan coacing klinik calon guru penggerak Angkatan 9 mengaku bangga bisa membantu teman sejawatnya mengikuti seleksi dan 15 orang bisa lolos program guru penggerak 9 tahun 2023. Menurutnya semakin banyak guru penggerak disuatu sekolah akan meningkatkan kualitas mutu pendidikan.

“Tujuan Guru Penggerak adalah mendorong komunitas belajar bagi rekan guru di sekolah dan lingkungannya, menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain untuk pengembangan pembelajaran di sekolah, memacu peningkatan kepemimpinan siswa di sekolah, menciptakan ruang diskusi positif dan kerjasama antar guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta menjadi pemimpin pendidikan yang memacu kesejahteraan ekosistem pendidikan di sekolah” pungkas Ganang Suseno, SE. (Yusron)

Exit mobile version