SEDAYU, Suara Muhammadiyah – Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Ground Breaking Pembangunan Mu’allimin Sport Center. Kegiatan tersebut dilaksanakan Sabtu (3/6) bertempat di Kampus Terpadu, Badut Lor, Argorejo, Sedayu, Bantul, DIY.
Turut hadir Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Dr (HC) Ir Budi Karya Sumadi, Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia, Drs Teten Masduki, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi, Ketua BPH Madrasah Muallimin, Dr H Khoiruddin Bashori, MSi, Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, H Aly Aulia, Lc., MHum, dan beberapa tamu undangan lainnya.
Dalam pengantarnya, Khoiruddin mengatakan bahwa Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah berdiri sejak tahun 1918. Awal kelahirannya sebelum bernama Mu’allimin berupa Qismul Arqa. Pada tahun 1920, kemudian diubah menjadi Pondok Muhammadiyah. Lalu berubah lagi menjadi “Kweekschool Muhammadijah” tahun 1924. Sampai memasuki tahun 1930 berganti nama menjadi Mu’allimin-Mu’allimat Muhammadiyah. Baru setahun kemudian, kedua madrasah ini dipisah.
“Madrasah ini merupakan salah satu madrasah yang paling tua. Dari sini lahir Buya Syafii Maarif dan juga beberapa pahlawan nasional. Salah satunya Kiai Haji Ahmad Dahlan,” ujarnya.
Menurut Khoiruddin, Almarhum Buya Syafii memiliki cita-cita besar untuk menjadikan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah sebagai salah satu kampus terpadu. Dari kampus terpadu inilah kemudian diharapkan menjadi kader Persyarikatan, bangsa, negara, dan kemanusiaan. “Buya Syafii menginginkan agar kampus ini difasilitasi dengan produk-produk yang lengkap. Selain itu, kader-kadernya harus menjadi kader sejati dan tanggung dalam menghadapi berbagai masalah yang ada,” katanya.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya kampus terpadu telah terwujud. Dan sampai sekarang, di kampus tersebut telah menunjukkan kemajuan pesat. Salah satunya akan dibangun Mu’allimin Sport Center. Yaitu lapangan multifungsi seperti lapangan sepak bola, basket, voli, futsal, dan panjat tebing. Dibangunnya Mu’allimin Sport Center menjadi sarana penting dalam menunjang pengembangan minat dan bakat siswa khususnya di bidang olahraga.
Dalam testimoninya, Teten mengatakan bahwa Madrasah Mu’allimin akan melahirkan generasi terbaik. Generasi yang mampu mendorong dan mewujudkan masa depan kehidupan bangsa yang unggul dan berkemajuan.
”Kita berharap hari ini dan masa depan Madrasah Mu’allimin ini juga akan terus melahirkan putera-putera terbaik bangsa. Bukan saja berilmu, berakhlak, akan tetapi tentu penting untuk keumatan dam kebangsaan kita,” tuturnya.
Selain itu, Teten berharap Madrasah Mu’allimin juga akan melahirkan generasi yang memiliki jiwa entrepreneur. Jiwa tersebut amat penting dibutuhkan bagi seluruh generasi muda dalam rangka mewujudkan generasi emas 2045 mendatang.
”Dari Madrasah Mu’allimin ini akan lahir para entrepreneur-entrepreneur baru. Karena kita sekarang tengah mempersiapkan menjadi negara maju di tahun 2045. Dan minimal kita butuh 4% entrepreneur. Saat ini kita baru 3,47%, sementara negara maju entrepreneur sekitar 12%,” katanya.
Di sisi lain, Budi Karya Sumadi mengatakan dirinya memiliki ikatan kuat dengan Persyarikatan Muhammadiyah. Diungkapkan dirinya pernah menjalani pendidikan dasar SD Muhammadiyah Bukit Kecil, Palembang. Dirinya mengucapkan tahniah atas perkembangan dan kemajuan pesat yang ditorehkan oleh Muhammadiyah sampai ada di seluruh penjuru tanah air.
”Saya sebagai anak didik Muhammadiyah begitu bangga bahwa Muhammadiyah ini tumbuh menjadi satu institusi pendidikan dan kesehatan. Semuanya untuk khalayak masyarakat luas. Diperlukan bagi masyarakat Indonesia kita harapkan ada Muhammadiyah lain sehingga keinginan kita menjadikan Indonesia 2045 dapat terwujud,” katanya.
Pada saat bersamaan, dirinya mendorong Mu’allimin Sport Center dapat memberikan manfaat bagi para peserta didik untuk menumbuhkembangkan bakat dan potensinya di dunia olahraga. “Saya apresiasi dengan adanya groundbreaking ini. Olahraga memicu energi positif untuk keluar dan diberdayakan. Saya mendoakan agar sekolah ini menjadi teladan,” ucapnya. (Cris)