YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Musyawarah Wilayah (Musywil) XVII Pemuda Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara resmi dibuka. Pembukaan dilaksanakan Sabtu (3/6) bertempat di Kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Tema yang diusung “Pemuda Muhammadiyah Mandiri dan Berbudaya.” Musywil kali ini bakal digelar selama dua hari dan berakhir Ahad (4/6).
Turut hadir Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla, SPd., MKom, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) DIY, Anton Nugroho, SE, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Dr H Muhammad Ikhwan Ahada, SAg., MA, Kabag Kesra dan Bina mental Pemda DIY, Eko Susilo SIP., MM, perwakilan UAD, Dr Norma Sari, SH., MHum, Calon Anggota DPD RI utusan Muhammadiyah DIY, Ir Ahmad Syauqi Soeratno, MM, dan seluruh peserta Musywil.
Dalam sambutannya, Anton menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas diselenggarakannya kegiatan Musywil Pemuda Muhammadiyah. Menurutnya, Musywil kali ini merupakan salah satu Musywil yang paling semarak dan menggembirakan.
“Pada malam hari ini dalam pembukaan Musywil Pemuda Muhammadiyah saya sangat berbangga dan bergembira. Karena ruangan pembukaan Musywil dapat penuh dengan kehadiran peserta dari berbagai utusan,” ujarnya.
Anton menuturkan selama memimpin, dirinya merasa belum paripurna di dalam menjalankan roda kepemimpinannya. Oleh karenanya dirinya berharap pasca-Musywil ini, para pimpinan yang terpilih tidak sekadar memimpin semata. Akan tetapi, dapat menunaikan amanahnya untuk mewujudkan pemuda Muhammadiyah yang mandiri dan berbudaya.
“Malam hari ini, saya menyelesaikan jabatan sebagai PWPM DIY. Secara pribadi dan mewakili kawan-kawan, jika kami dalam melaksanakan amanah ini ada salah kata dan perbuatan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami berharap Musywil ini dapat berjalan lancar dan sukses,” ujarnya.
Di sisi lain, Eko Susilo dalam membacakan pidato Gubernur DIY, menyampaikan bahwa pemuda Muhammadiyah mempunyai peran strategis dalam pembangunan Bangsa Indonesia. Lebih-lebih dalam konteks merawat benang persaudaraan sesama umat Islam (ukhuwah islamiyah), persaudaraan sesama manusia (ukhuwah insaniyah), dan persaudaraan sesama anak bangsa (ukhuwah wathaniyah).
“Pemuda Muhammadiyah ke depan, diharapkan dapat memperteguh pemuda kenegarawanan. Sebagai organisasi otonom Muhammadiyah, yang mengedepankan dakwah kemanusiaan dan gerakan ekologi, saya berharap pemuda Muhammadiyah juga dapat lebih aktif membangun kedaulatan ekonomi para kader Muhammadiyah,” tuturnya.
Bersamaan dengan itu, menjelang tahun politik 2024, pemuda Muhammadiyah harus bisa menampilkan peran kontribusi positif di dalam usaha untuk menjaga kerukunan, kedamaian, dan keharmonian hidup berbangsa. Ini tidak lain agar tidak menimbulkan sikap kebencian, permusuhan, dan pertikaian seluruh warga masyarakat.
“Mari tetap jaga kebersamaan dan persaudaraan dengan seluruh elemen kepemudaan dan stakeholder di wilayah DIY,” ajaknya.
Di sisi lain, Ikhwan mengomentari ihwal tema yang diusung pada Musywil XVII Pemuda Muhammadiyah DIY. Secara personal, tema tersebut memiliki pesan penting yaitu mengekspresikan dari sifat keunggulan sebagaimana Al-Qur’an melukiskannya dengan diksi-diksi yang berkelindan. Antara lain fastabiqul khairat. Kata khairat berasal dari kata khair yang berarti kebaikan. Kata tersebut mengandung substansi selektif, komparatif, dan kompetitif.
“Pemuda Muhammadiyah sudah saatnya memberanikan diri untuk menyeleksi sekaligus membandingkan diri kepada benchmarking dan mampu berkompetisi di tingkat global,” jelasnya.
Ikhwan berharap Musywil XVII Pemuda Muhammadiyah menjadi Musywil berkeadaban dan teladan. Selain itu dapat tampil pemuda yang memiliki semangat untuk memajukan Persyarikatan. “Kami berdoa kepada Allah agar menjadi arena dan ajang yang mampu melahirkan pengganti-pengganti yang menampilkan wajah Muhammadiyah (berkemajuan). Dengan fastabiqul khairat, semoga melahirkan kader muda Muhammadiyah untuk memajukan Persyarikatan,” katanya. (Cris)