Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Sleman Gelar Musykerda

Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Sleman Gelar Musykerda

SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Sleman melaksanakan kegiatan Musyawarah Kerja Daerah (MUSYKERDA). Kegiatan tersebut digelar Ahad (4/6) bertempat di SMK Muhammadiyah 1 Sleman. Pada kesempatan ini dihadiri oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sleman, Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Sleman, dan Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Sleman.

Musykerda kali ini dihadiri 16 cabang di kabupaten Sleman. Dari 16 cabang tersebut terdapat 2 cabang yang belum ada pengurus tetapnya, yaitu cabang cangkringan dan ngemplak. Agenda musykerda hari ini merupakan pemilihan bakal calon formatur yang dipandu Yunda Siti Nur Rohmah. Menurut Yunda Imastuti selaku Ketum PDNA Sleman, musykerda NA kali ini berbeda dengan musykerwil PDM dan PDA Sleman. Musykerda NA dilaksanakan untuk menjaring calon formatur dari berbagai cabang NA di Sleman. Sedangkan musyda PDNA Sleman akan dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Seyegan pada tanggal 18 Juni 2023. Pada musyda PDNA Sleman nanti akan mengangkat tema “Nasyiah Berdaya untuk Sleman Berkemajuan”.

Ketua PWNA DIY Yunda Syahdara Anisa Makruf menyampaikan dalam sambutannya bahwa di Muhammadiyah perkaderan harus terus berlangsung. Di NA kita senantiasa diberikan tempat untuk mendidik dan menempa diri agar bisa memberikan kebermanfaatan bagi keluarga dan masyarakat. NA sudah hampir memasuki usia 1 abad, tentu sudah banyak kiprah untuk turut serta membangun peradaban bangsa. Nasyiatul ‘Aisyiyah memiliki ciri khas selalu bergembira, sehinggga Nasyiatul ‘Aisyiyah merupakan tempat hiling bagi perempuan muda sekaligus mengasuh putra putrinya.

Kader NA rata-rata dalam masa produktif yaitu umur 17-40 tahun. Pada umur tersebut perempuan muda sedang dalam masa pertumbuhan mencari jati diri sehingga harus kita manfaatkan agar kader NA semakin berkiprah dan bermaslahah untuk masyarakat. Dalam AD ART Nayiatul ‘Aisyiyah tujuan kita hadir adalah memberi kebermanfaatan bagi keluarga. Apalagi dalam keluarga kita sebagai perempuan merupakan madrasah pertama bagi anak-anak kita, sehingga kita perlu untuk terus selalu belajar.

Beliau menambahkan bahwa musykerda Sleman ini merupakan usaha untuk memberikan gagasan yang luar biasa dari kader-kadernya, terutama daerah Sleman memiliki cabang terbanyak di DIY. Sehingga memiliki potensi yang besar terhadap dakwah rahmatun lil ‘alamin. Permasalahan pernikahan tertinggi di DIY adalah perceraian yang penyebabnya banyak dari berbagai hal.

Maka dengan hadirnya NA adalah untuk responsif terhadap permasalahan sekitar yang harus kita bangun. Salah satu materi di Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah adalah mengenai ketahanan keluarga, maka NA sebagai kader yang masih berada pada masa produktif hendaknya menjadikan hal tersebut sebagai wadah untuk mengembangkan ide-idenya sebagai bentuk responsif terhadap permasalahan di lingkungan sekitar.

Saat ini PWNA DIY sedang melakukan Grand Design Organisasi (GDO) yang bertujuan untuk mengarahkan organisasi agar lebih terarah dengan gagasan yang dirancang oleh ketua sebagai turunan dari materi hasil Muktamar Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, Muktamar NA dan Musywil PWM. “Selamat berjuang untuk ayunda semua, kita harus pandai memanajemen waktu karena kita memiliki peran ganda. Mudah-mudahan kita memiliki pasangan yang selalu support dalam setiap kegiatan NA sehingga kita dapat mengaktualisasi kegiatan kita di NA,” tambahnya.

Sambutan dari PDM Sleman sekaligus membuka musykerda yang disampaikan oleh Ayahanda Arif. Gerakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar menjadi landasan utama dakwah Muhammadiyah. NA sebagai organisasi perempuan muda berkemajuan utamanya berfokus pada permasalahan keluarga sebagai refleksi dari program ketahanan keluarga.

Harapannya NA dapat berperan penting dalam mempersiapkan diri dalam lingkungan keluarga, jangan sampai NA meninggalkan generasi yang lemah. Beliau menjelaskan bahwa terdapat 5000 anak usia SMK SMA di Sleman, artinya generasi tersebut diharapkan dapat menghasilkan kader-kader yang lebih baik lagi. Perlu menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah Muhammadiyah di Sleman untuk menjaring kader terutama yang basicnya lingkungan Muhammadiyah.

Semua ortom dapat berkolaborasi untuk menjaring dan membangun kader-kader muda agar dapat menjadi penerus perjuangan Muhammadiyah. Perlunya membangun pemahaman terhadap Muhammadiyah bagi internal Muhammadiyah terutama pimpinannya, agar seluruh pimpinan menghidup-hidupi dan membesarkan sekolah Muhammadiyah dan menciptakan kader-kader Muhammadiyah yang berkemajuan di masa depan.

Exit mobile version