Oleh: Tito Yuwono
Dakwah adalah bagian utama dalam agama
Perintah Rasulullah ﷺ yang mulia
Agar Islam tersampaikan ke semuanya
Masyarakat damai, lurus aqidah dan baik akhlaqnya
Dakwah dilakukan dengan gembira
Sesekali diselingi dengan canda
Namun jangan terselip dusta
Agar tetap selamat dan tidak celaka
Ketika bercanda
Menyampaikan yang benar apa adanya
Tidak ada dusta di dalamnya
Jaminan rumah disurga
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Ta’ala, Rabb semesta alam. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada Rasulullah ﷺ beserta keluarga dan sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan ihsan sampai hari kiamat.
Dakwah merupakan bagian dari ikhtiar untuk menyampaikan Islam ke masyarakat. Dengan dakwah, masyarakat akan semakin memahami Islam. Setelah memahami, tentu ada tuntutan untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, jika agama yang mulia diamalkan akan terwujud masyarakat yang madani, damai, dan diberkahi. Tegaknya agama ini adalah karena saling nasehat dan menasehati, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدِّينُ النَّصِيحَةُ قُلْنَا لِمَنْ قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ
Artinya:”Dari Tamim Addary radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda agama adalah nasehat, Kami bertanya, ‘Untuk siapa?’ Beliau menjawab, ‘Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi rasul-Nya, bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin, serta bagi umat Islam umumnya.” (HR Imam Muslim)
Fadhilah besar bagi orang yang berdakwah di jalan Allah Ta’ala, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
Artinya:” Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengamalkannya” (HR Imam Muslim)
Karena pentingnya dakwah dan saling nasehat-menasehati ini, Rasulullah ﷺ memerintahkan kita untuk menyampaikan walaupun satu ayat, sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً
Artinya:” Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda sampaikan dariku walaupun hanya satu ayat.”(HR Imam Al-Bukhari)
Dalam aktivitas dakwah, apalagi dakwah yang dilakukan dengan ceramah, kita ingin suasana pengajian tetap hidup dan tidak membosankan. Supaya suasana tetap hidup, maka sesekali perlu berkisah dan bercanda dengan jamaah. Yang perlu diperhatikan ketika berkisah atau bercanda adalah jangan sampai kita berbohong. Rasulullah ﷺ mengingatkan kita berkaitan dengan hal ini. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud:
وَيْلٌ لِلَّذِي يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ
Artinya:” Celakalah orang yang berbicara kemudian dia berdusta agar suatu kaum tertawa karenanya. Kecelakaan untuknya. Kecelakaan untuknya” (HR Imam Daud)
Bahkan Rasulullah ﷺ memberikan kabar gembira bagi yang bagi yang meninggalkan kedustaan ketika dalam keadaan bercanda yaitu jaminan rumah di surga.
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
Artinya:” Saya memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meningalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Saya memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meningalkan kedustaan walaupun dia bercanda. Saya memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang membaguskan akhlaqnya” (HR Imam Abu Daud)
Selain bercanda, ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar forum pengajian tetap hidup dan segar, diantaranya adalah:
1. Menyapa dan bertanya kepada jamaah
Menyapa dan bertanya kepada para jamaah akan membuat jamaah tetap segar mengikuti pengajian. Sehingga mengurangi kebosanan. Disamping itu sangat bermanfaat untuk melatih berpikir dan memfokuskan konsentrasi para jamaah.
2. Ice breaking
Ice breaking adalah teknik permainan untuk mencairkan suasana. Ice breaking biasa dilakukan dalam acara-acara motivasi. Banyak sekali teknik-teknik ice breaking yang bisa membuat jamaah gembira serta tidak jenuh. Tentu dalam memilih teknik ice breaking ini disesuaikan dengan kondisi jamaah. Termasuk di dalamnya adalah usia, posisi duduk jamaah, dan lain-lain.
3. Kuis berhadiah
Kuis berhadiah juga sangat membuat jamaah antusias, walaupun nilai hadiahnya tidak besar. Hadiah juga bisa berupa buku agama yang bermanfaat. Biasanya jamaah berebut untuk angkat tangan agar bisa kebagian dalam menjawab pertanyaan. Sering kejadian, karena semangatnya, pertanyaan belum selesai dibaca, jamaah sudah angkat tangan.
4. Bercanda, namun tidak berlebihan. Bercanda dalam pengajian dimaksudkan untuk menyegarkan suasana sehingga jamaah selalu segar dan bergembira mengikuti pengajian. Sehingga dalam bercanda ini tidak dilakukan secara berlebihan. Terlalu banyak bercanda dikawatirkan substansi pengajian tidak masuk ke hati jamaah. Disamping itu juga semakin besar potensi penceramah melakukan kebohongan dalam candanya. Perlu diingat bahwa terlalu banyak tertawa akan dapat mematikan hati. Rasulullah bersabda:
وَلَا تُكْثِرْ الضَّحِكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ
Artinya:”Dan jangan terlalu banyak tertawa, karena sesungguhnya banyak tertawa dapat mematikan hati”(HR Imam Tirmidzi)
Salah satu tugas penceramah adalah menyampaikan materi dakwah dengan baik dan mengena serta berusaha agar jamaah tetap fokus dan segar. Semoga tips-tips diatas bermanfaat untuk dakwah yang lebih barakah.
Wallahu a’lamu bishshowab. Nashrun minallahi wa fathun qarib.
Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman. Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta