Tasyakuran Milad 42 SMP Mugadeta dan Launching Aplikasi Frenschool

Tasyakuran Milad 42 SMP Mugadeta dan Launching Aplikasi Frenschool

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – SMP Muhammadiyah 3 Depok (Mugadeta) menyelenggarakan kegiatan Tasyakuran Milad 42 tahun. Sejak kelahirannya pada tahun 1981, sampai sekarang SMP Mugadeta masih tetap berdiri dengan kemajuan luar biasa. Untuk merayakan miladnya tersebut, pada Sabtu (10/6) digelar tasyakuran bertempat di Ballroom Grand Keisha Hotel Yogyakarta.

Turut hadir Kepala Bidang Pembinaan SMP, Dwi Warni Yuliastuti, MPd, Guru Besar Baru di Bidang Ilmu Matematika Terapan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Prof Dr Suparman, MSi., DEA, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Depok, Drs H Muhammad Jumiran, MPdI, Kepala Sekolah SMP Mugadeta, Hasanudin, SPdI., MPd beserta seluruh jajaran guru dan karyawan, jajaran kepala sekolah di wilayah Depok Raya, dan beberapa tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Hasanudin mengungkapkan kegiatan tasyakuran merupakan kelanjutan dari rangkaian wisuda kelas 9 tahun pelajaran 2022/2023. Bersamaan dengan itu, kegiatan ini menjadi wujud dari proses evaluasi dari eksistensi SMP Mugadeta dalam misi mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Alhamdulillah, hari ini kami bisa menyelenggarakan kegiatan tasyakuran milad 42 SMP Mugadeta. Setelah pagi tadi digelar wisuda, maka kami langsungkan kegiatan tasyakuran. Alhamdulillah yang hadir cukup banyak. Kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerelaan waktu menyempatkan hadir di kegiatan tasyakuran ini,” ujarnya.

Tema tasyakuran milad 42 SMP Mugadeta mengusung “Moving Fast to The Last.” Sari dari tema tersebut menurut Hasanudin sebagai representasi dari proses bergerak cepat dalam menghadapi tantangan zaman yang makin kompleks dan pelik. Zaman terus berubah dengan aneka paradigma-paradigma kontemporer, meniscayakan seluruh manusia, lebih-lebih insan guru untuk terus berinovasi dan berkreativitas. Menciptakan pembelajaran yang adaptif sehingga peserta didik dapat nyaman dan gembira di dalam menjalani kegiatan pembelajaran di sekolah.

“Saat ini harus bergerak cepat secara terus-menerus melakukan inovasi dan pergerakan masif. Sampai akhirnya ketika dipanggil Allah SwT. Jadi tiada akhir kita melakukan pergerakan. Dan saat ini harus cepat untuk menjemput perubahan-perubahan di masa depan,” terangnya.

Pada kesempatan itu, Hasanudin mengungkapkan agenda ke depan dari SMP Mugadeta. Sebagai salah satu nominator sekolah literasi digital se SMP Muhammadiyah DIY, akan melakukan terobosan-terobosan berkelanjutan. Yakni melakukan digitalisasi pembelajaran sebagai manifestasi merespons kemajuan teknologi informasi di era digital.

“Ke depan kita akan lebih melakukan digitalisasi di sekolah dari berbagai macam. Karena itu merupakan sebuah tuntutan peradaban. Dan tentunya kita selalu menyeimbangkan antara perubahan teknologi dan yang lain dengan fondasi kita: berislam, bermuhammadiyah, dan memiliki unggul dalam karakter peserta didik,” ucapnya.

Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan proses launching aplikasi Frenschool. Yakni sebuah aplikasi pembelajaran karya SMP Mugadeta yang terbuka luas bagi masyarakat, khususnya seluruh guru untuk membantu kegiatan belajar mengajar. Tidak menutup bagi seluruh guru, para siswa juga dapat berkesempatan menggunakan aplikasi gratis tersebut sebagai ruang bertukar gagasan konstruktif untuk membangun pendidikan Muhammadiyah berkemajuan.

“Aplikasi ini dirakit oleh tim IT SMP Mugadeta yang digunakan sebagai ajang komunikasi khusus di bidang pendidikan dan sekolah. Siapapun bisa ikut bergabung memberikan berbagai macam pernyataan, opini atau informasi terkait dalam bingkai pendidikan,” jelasnya.

Hasanudin berharap agar seluruh guru untuk bergerak cepat dalam menghadapi tantangan zaman dan transformasi hidup yang luar biasa cepat. Hidup saat ini akan berbeda dengan hidup 10 tahun yang akan datang. Maka pihaknya mewanti-wanti kepada seluruh guru untuk berkolaborasi menyatukan kekuatan untuk bergerak cepat menjemput perubahan, menggapai asa dan cita.

“SMP Mugadeta harus lebih cepat menjemput dan bergerak. Karena digital ini cepat bergerak. Kalau kita tidak sambut dengan kultur, inovasi, dan pergerakan yang cepat, maka akan ketinggalan zaman,” tegasnya. (Cris)

Exit mobile version