Oleh: Moch. Iqbal, Lc., M.A.
(Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Arab UMY, Ketua PCIM Spanyol Periode 2020-2023)
Berbicara tentang negara Spanyol tentunya tak terlepas dari ingatan kita bahwa Islam pernah berkuasa di sana selama lebih kurang 7 abad. Spanyol pada saat itu dikenal dengan sebutan Andalusia. Dengan kejayaan peradaban Islam yang menguasai Spanyol dan beberapa negara Eropa lainnya pada saat itu, maka bahasa yang paling digandrungi oleh generasi muda Eropa pada saat itu adalah bahasa Arab. Mereka berbondong-bondong mempelajari bahasa Arab karena bahasa Arab menjadi bahasa trend dan buku-buku sains hasil karya cendikiawan-cendikiawan Muslim ditulis dengan bahasa Arab. Di antara buku-buku atau kitab-kitab tersebut adalah buku kedokteran 30 jilid Al-Tasrif karangan cendikiawan Muslim yang bernama Abul-Qasim Az-Zahrawi atau dikenal dengan sebutan Abulcasis. Demikian juga buku-buku cendikiawan Muslim lainnya seperti Ibnu Sina (Avicenna) dan Ibnu Rusyd (Averroes).
Jejak sejarah itulah salah satu yang melatarbelakangi dilaksanakannya program pengabdian masyarakat dengan skema PPM internasional yang diinisiasi dan dilaksanakan oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Spanyol.
Selain itu, keberadaan diaspora Muslim Indonesia yang tinggal di Spanyol baik dalam rangka bekerja maupun studi cukup banyak. Demikian juga banyak komunitas muslim Arab terutama imigran dari negara-negara Arab yang tinggal di Spanyol seperti Maroko dan lain-lainnya. Masyarakat Muslim Indonesia tentunya berinteraksi dengan komunitas Muslim Arab tersebut. Oleh karenanya, bahasa Arab sangat diperlukan oleh diaspora Muslim Indonesia di Spanyol, meskipun mereka dapat berkomunikasi dengan komunitas lainnya dengan bahasa Spanyol. Beberapa anak-anak Muslim Indonesia pun ada yang mengikuti kursus bahasa Arab yang diadakan di masjid-masjid besar, namun hal tersebut tidaklah mudah karena mereka belajar bersama-sama dengan anak-anak dari komunitas Arab yang tentunya sudah tidak asing lagi dengan bahasa ibu mereka.
Maka, LPM UMY dan PCIM Spanyol yang nota bene adalah salah satu organisasi Islam Indonesia yang ada di sana terdorong untuk memfasilitasi kursus atau pembelajaran bahasa Arab tersebut bagi diaspora Muslim Indonesia baik yang tinggal di Spanyol maupun di negara-negara lainnya melalui jaringan PCIM Se-Dunia. Dengan alasan tersebut, program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara online agar dapat diikuti oleh banyak peserta dari berbagai negara.
Program Pengabdian Masyarakat Internasional ini dilaksanakan oleh tim pengabdi yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Pendidikan Bahasa UMY yang diketuai oleh Moch. Iqbal, Lc., M.A. dengan anggota Roojil Fadillah, Lc., M.Pd.I., Aisyah Oktaviani, dan Novela Gibyana Widayat.
Program ini mengusung tema Pengajaran Bahasa Arab Dasar bagi Diaspora Muslim Indonesia di Spanyol. Pembelajaran bahasa Arab dasar yang dilakukan pada program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan sebanyak 4 sesi selama bulan Mei dan Juni 2023 secara online dengan media pembelajaran PowerPoint melalui flatform Zoom Meeting dan disiarkan secara live streaming di Youtube. Kegiatan pengajaran ini diberi nama Ngaji Santai Bahasa Arab Dasar.
Pemateri dalam kegiatan pengajaran bahasa Arab dasar ini adalah Moch. Iqbal, Lc., M.A., dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Arab UMY sekaligus Ketua PCIM Spanyol periode 2020-2023. Selama 4 sesi tersebut, pemateri memberikan materi bahasa Arab dasar yang sangat sesuai untuk level pemula. Materi tersebut meliputi ilmu Nahwu, ilmu Sharaf, dan muhadatsah (percakapan) dasar.
Peserta dari program pengabdian masyarakat internasional ini adalah masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di berbagai belahan dunia yang mayoritasnya adalah sama sekali belum memiliki kemampuan berbahasa Arab. Di antara mereka adalah kader-kader Muhammadiyah yang tinggal di Spanyol, Indonesia, dan negara-negara lainnya negeri seperti Jerman, Polandia, Turki, dan lain sebagainya.
Peserta sangat antusias dalam mengikuti program ini karena kegiatannya dikemas dengan sangat menarik dan mengambil materi-materi yang ringan terlebih dahulu sehingga memudahkan mereka untuk memahami dan mengenal bahasa Arab. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesantai mungkin sesuai nama kegiatannya sehingga para peserta tidak merasa bosan dan dapat enjoy mengikuti kegiatan tersebut.
Untuk memastikan pemahaman dari para peserta terhadap materi yang telah diberikan, dalam pembelajaran tersebut juga disertakan latihan-latihan secara langsung dengan dibimbing pemateri seperti menerapkan teori pada mufradat (kosakata) lainnya. Untuk evaluasi dari pembelajaran juga dilakukan secara fun yaitu dengan menggunakan aplikasi Kahoot! dengan soal-soal yang ringan dan tidak memberatkan. Untuk memotivasi, di penghujung evaluasi peserta diberikan peringkat atas hasil dari jawaban-jawaban mereka.
Secara umum, dapat dikatakan program pengabdian masyarakat internasional ini berjalan dengan baik dan maksimal serta diminati oleh para peserta. Bahkan, mereka meminta agar program pembelajaran bahasa Arab ini terus berlanjut dan tidak hanya dilaksanakan selama 4 sesi saja. Maka, harapan dan komitmen kami adalah meneruskan program pembelajaran bahasa Arab ini sehingga tidak hanya berhenti pada level dasar atau pemula saja, namun juga dapat berlanjut dan meningkat ke level-level pembelajaran bahasa Arab selanjutnya.