Mengelola Stres (Coping stres) Lewat Pendekatan Behavioristik

Sesuai Tuntunan Al Qur’an dan As-Sunnah

Mengelola Stres (Coping stres) Lewat Pendekatan Behavioristik

Oleh: Ichsan Kristanto, SPsi

Stres sebuah kondisi yang di alami seseorang, sehingga berpengaruh pada tubuh maupun perilaku orang tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Stres bisa dialamai siapa saja mulai dari anak-anak, hingga orang dewasa. Tetapi yang membedakan respon seseorang terhadap stres tersebur berbeda-beda.

Seseorang yang menerima stres tersebut dalam keadaan siap maka akan memiliki sikap hidup yang terkendali. Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang tersebut dalam mengelola stres di antaranya: jenis masalah, pendidikan, kepribadian, penialian diri, dukungan soaial dan peningkatan pemahaman agama.

Sejalan dengan konsep konseling Islam behaaviorisme memandang perilaku manusia yang berbeda-beda merupakan hasil dari pengalaman belajar seseorang, sehingga bisa diubah dengan memanipulasi pikiran-pikiran orang tersebut. Konseling behavioristik ini mempelajari perilaku baru untuk memecahkan masalah nya.

Suri teladan umat Islam bersumber dari perilaku-perilaku Nabi Muhammad Saw, tetapi terkadang sebagai umat Rasullulah enggan patuh pada sunah-sunahnya. Padalah akhlak yang diajarkan Rasullulah merupakan akhlak yang paling baik sehingga sebagai umat Islam senantiasa mencontohkan dan menerabkan akhlak baliau sebagai pedoman hidup dalam berkehidupan sehari-hari.

Tentunya dalam menghadapi stres coping stres sesuai dengan sunah-sunah yang di ajarkan Al – Qur’an dan As-sunah, berikut cara mengelola stres coping stres sesuai dengan Al-Qur’an dan As- sunah:

1. Selalau berfikir positif/ Positif Thinking,

Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al- Insyiroh ayat 7 yang artinya “Sesungguh nya sesudah kesulitan ada kemudahan”. Di balik masalah yang rumit pasti akan ada jalan keluarnya, maka hadapilah dengan lapang dada. Dengan pikiran yang jernih hati yang lapang, tenang akan membuat seseorang mampu menilai sesuatu dari sudut pandang positif. Dengan begitu akan mengarahkan pikiran, perilaku kearah yang lebih positif meskipun banyak sekali masalah yang menimpa kita, ketika berfikir negatif, dbalikkan atau di manipulasi dengan pikiran-pikiran positif diperkuat janji Allah pada surat Al – Insyiroh.

2. Menyeselaikan masalah dengan baik dan hati-hati / Positive Acting

Pada ayat ke 7 surat Al Insyiroh ”Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”. Dalam menyelesaikan masalah kerjakanlah dengan sungguh-sungguh. Dan perilaku yang nyata serta tidak mudah menyerah dalam menghadapi persoalan apapun.

3. Berserah diri serta optimis/ Positive Hoping

Pada ayat terakhir surat Al-Insyiroh yang artinya ”Hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap”. Setelah pikiran sudah terjaga, berusaha sebaik-baik nya merubah perilaku, usaha terakhir yang tidak boleh ditinggalkan adalah berdoa dan bertawakal kepada Allah. Doa adalah simbol optimisme atau harapan sedangkan tawakal adalah simbol kesabaran dan lapang dada.

Jika tahapan ini dilakukan dalam setiap menghadapi persoalan, maka hidupnya akan terhindan dari stres, depresi, frustasi atau gangguan-gangguan jiwa lainnya. Karena pada hakikatnya ia telah memiliki kemampuan coping stres yang baik. Semoga kita senantiasa terhindar dari perillaku-perilaku yang menyimpang dari ajaran-ajaran Islam.

Ichsan Kristanto, SPsi, Mahasiswa Magister Psikologi UMS, Guru BK SMK Muhammadiyah 4 Surakarta

Exit mobile version