YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Majelis Dikdasmen & PNF PP Muhammadiyah H. Didik Suhardi, Ph.D didampingi Abdulah Mukti, M.Pd selaku Wakil Sekretaris 1 Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah dan Agus Yulianto, M.Pd selaku anggota Pimpinan Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah hadiri Pencerahan Kerja Ke XV Guru Karyawan PPM MBS Prambanan Sleman Yogyakarta, 5 Juli 2023 bertempat di komlek Pondok Pesantren Muhammadiyah MBS Prambanan.
Didik Suhardi, Ph.D selaku Ketua Majelis Dikdasmen & PNF PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa Revolusi Industri Kecakapan Abad 21 harus didorong untuk Siswa kita. Pertama, Critical Thinking. Kedua, Kolaborasi Mutual Partnership (WIN-WIN). Membangun kerjasama untuk maju besama . Ketiga, Kreativitas dan Inovasi.
Tidak ada yang besar tanpa Kreativitas dan Inovasi.Keempat, Kemampuan berkomunikasi bisa menyampaikan ide ke orang lain. Ini yang harus diajarkan ke peserta didik kita. Perlu para guru tidak mendominasi di Kelas. Guru sebagai Fasilitator agar aktif, dialog, brain storming agar daya serapnya tinggi.
Kuatkan sinergi dan kolaborasi di jenjang Internasional
Pimpinan Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah terus melakukan beberapa gebrakan. Pertama, digitalisasi. MBS harapannya peningkatan kualitasnya memanfaatkan IT dengan IT akan memudahkan manajemen sekolah, IT sebagai asisstant learning dan IT subject master (bahan ajar dan mata pelajaran). Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah sudah punya Edumu dan Sisdikmu. MBS perlu membesarkan Edumu dan Sisdikmu.” Insya allah akan membangun spirit pendidikan berkemajuan di abad 21.
Lebih lanjut didik menjelaskan “Indonesia punya Generasi Emas surplus Demografi di tahun 2045. Kita harus mempersiapkannya sejak sekarang. Perlu Etos Kerja SDM (Produktifitas, Budaya Kerja, Kemampuan bertahan untuk mendapatkan segala tantanga dan memiliki sikap Tangguh,” katanya.
Termasuk MBS berperan dalam internasionalisasi. Sumber Daya Manusia Guru akan berdampak kepada kualitas siswanya.Penduduk kita dominannya 171 Juta oleh kalangan Milenial. Ketiga Integritas dan keempat Kolaborasi atau gotong royong.
Kemudian untuk menghidupkan pusat ekonomi maka MBS bisa menghidupkan leading sector Koperasi untuk membangun kesejahteraan bersama.” tutupnya (Hendra Apriyadi)