13 Tahun Berproses, PPAD Teguhkan Niat Mencetak Generasi Tangguh Pantang Mengeluh
TEGAL, Suara Muhammadiyah – Sakral dan hikmat, dua kata mendalam yang menjadi nilai utama agenda Tasyakur 13 Tahun PPAD. Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kab. Tegal berdiri dengan niat dan tekad kuat para pendiri, tepatnya 10 Juli 2010, tiga belas tahun lalu. Agenda ini dihadiri semua stakeholder PPAD, mulai dari Mudir, Inamullah Fathuri, Wakil Mudir, Kepala Madrasah Tsanawiyah-Aliyah, pengasuh, guru serta seluruh santri PPAD (10/7).
Lebih dari itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Casman Arif, Pimpunan Daerah Aisyiyah Kab. Tegal, Pimpinan Cabang Balapulang hadir dalam agenda ini. Dalam tasyakur ini, diawali dengan “Sujud Syukur Bersama” di Masjid Baitul Azmi dengan menjadi Imam Sujud Inamullah Fathuri dengan diikuti oleh semua warga PPAD.
“Dalam proses 13 tahun ini, Kita tetap konisten dengan tagline “Generasi tangguh pantang mengeluh, bukan generasi rapuh mudah mengaduh.” PPAD tidak hanya untuk 13 tahun ini saja, PPAD akan terus berjalan hingga 100 tahun ke masa depan. “Di usia 13 tahun ini hanyalah pijakan awal, Mari kita bersama-sama untuk bisa menjadikan PPAD lebih baik,” ujarnya. Hingga saat ini PPAD sudah menjadi rujukan tingkat Jawa Tengah, harapannya kita akan menjadi lebih maju dan LEBIH baik lagi,” tegas Mudir PPAD memberikan wejangan di depan seluruh hadirin.
“Kader adalah kelompok manusia yang terpilih dan terlatih, maka dari itu harus tangguh!, ketangguhan ini harus dilandasi dengan nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan serta cakap untuk menyampaikannya kepada masyarakat. Dalam hal ini terdapat beberapa peran yang diambil dengan menjadi kader persyarikatan, kader ulama, kader umat dan kader bangsa, para santri-santri ini adalah calon kader-kader utama Muhammadiyah’, Casman Arif tegas menyampaikan selalu jajaran utama PDM. Kab. Tegal.
Dalam pola pelaksanaan program di perysarikatan, Casman Arif menambahkan kembali dalam orasinya di mimbar PPAD; “Bekerjalah! dengan Ikhlas Lillah, kemudian kerja Cerdas penuh perhitugan, lebih lanjut, ber-Kualitas, mampu menakar kualitas pekerjaan yang sudah dicapai. Selanjutnya, kerja keras, bekerja dengan kekuatan semaksimal mungkin dan bekerja dengan tuntas, mampu menyelesaikan tugas dengan pertanggungjawaban pebuh,” imbuhnya. (Jurnalis Darwisy)