YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Untuk mewujudkan perencanaan biaya perjalalan haji sedari dini kepada para milenial Induk Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) menggandeng Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam peluncuran program Gerakan Haji Muda Bersama BTM & Bedah Buku “Memintal Mirofinance Muhammadiyah”, kemarin Senin (11/07/2023) di Yogyakarta.
Ketua Induk Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) Drs. Achmad Su’ud, M.Si di kata sambutannya mengatakan, peluncuran Gerakan Haji Muda Bersama BTM—merupakan implementasi dari kesepakatan kerjasama yang pernah dilakukan oleh Induk BTM dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada 20 Februari 2020 tahun lalu di Lokakarya Nasional Gerakan Microfinance Muhammadiyah (GMM) Yogyakarta. Dimana haji bisa direncanakan, melalui menabung, berinvestasi untuk berencana sejak dini.
“Dengan demikian para milenial bisa merencanakan ibadah haji mulai sekarang,” tuturnya.
Diakui oleh Achmad Su’ud, dalam Gerakan Haji Muda, BTM memiliki peran strategis sebagai lembaga keuangan yang membiayai para calon jemaah haji dengan berbagai inovasi produk pembiayaan dan investasi yang dimilikinya dengan menggandeng BSI. Hal ini tidak lepas dari peran bank syariah selama ini dalam penyelenggaraan haji hanya sebagai bank penerima setoran haji / siskohat (Sistem Informasi dan Komputerisasi Terpadu).
Peluang – peluang inilah yang harus dimanfaatkan oleh BTM yang memiliki jaringan layanan 150 cabang yang tersebar dimana – mana itu. Hal ini sekaligus juga akan menguatkan peran dan posisioning BTM sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) nasional dan di Persyarikatan.
“Sebagai tindak lanjut dari peluncuran Gerankan Haji Muda Bersama BTM kedepannya ketiga belah pihak (Induk BTM, BPKH dan BSI) akan membuat tim khusus dalam sosialisasi dalam bentuk road map dan time line ke daeah dan wilayah,” papar Su’ud.
Sementara, Ficko Hardowiseto; RCEO Semarang BSI, mengapresiasi dengan adanya Gerakan Haji Muda Bersama BTM dan sinergi antara BTM dan BSI sangat in line, karena terkait kemudahan akses pendaftaran porsi haji melalui BSI. Setelah terkumpul dananya insyallah dengan jumlah jaringan BSI seluruh Indonesia yang tersebesar 1000 cabang, hal ini akan memberikan akses kemudahan dalam program Gerakan Haji Muda Bersama BTM dengan baik.
“Kami berharap dengan kerjasama BTM dan BSI akan memperkuat sinergi kerjasama antara Muhammadiyah, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan BPKH sebagaimana tagline kami, BSI hadir sebagai sahabat finansial, sosial dan spiritual,” ucap Ficko.
Ibadah Haji bukanlah sekedar perjalanan fisik semata tapi juga perjalanan spiritual yang menuntut kesabaran, kemampuan, kerendahan hati, ketekunan dalam melaksanakan ibadah – ibadah yang telah ditetapkan. Dengan program Gerakan Haji Muda, tambah Deputi Kesekretariatan dan Kemaslahatan BPKH; Emir Rio Krishna, kita berharap, generasi muda Muslim dan Muslimah akan mendapatkan pemahaman mendalam tentang makna sejati dari haji yang mendalam dan manfaat ritus tentang perjalanan dan tindakan selama perjalanan haji tersebut.
Gerakan Haji Muda memberikan visi yang jauh lebih besar, selain memberikan kesempatan kaum muda untuh berhaji juga berkomitmen untuk membentuk generasi penerus yang memiliki integritas, bertaqwa dan siap mewujudkan peran aktif untuk umat dan bangsa. Dengan membekali mereka dengan agama, ketrampilan sosial dan kepemimpinan, BPKH menyakini, Gerakan Haji Muda akan melahirkan pemimpin masa depan yang memiliki komitmen positit di masyarakah.
Menanggapi Peluncuran Gerakan Haji Muda Bersama BTM, Bendahara Umum Majelis Ekonomi Bisnis Ekonomi dan Pariwisata (MEBP) Pimpinan Pusat Muhammadiya; Ahmad Syauqi Suratno, mengatakan, bahwa terobosan yang dilakukan oleh Induk BTM ini merupakan pencerahkan sekaligus memberikan solusi kepada umat. Menurutnya, ada tiga point yang menarik di gerakan ini, pertama, memberikan solusi terhadap para jamaah haji agar setiap tahunya tetap terjaga dengan baik karena adanya proses program perencanan yang tertata dengan baik sejak dini.
Kedua, untuk menjawab lahirnya generasi emas 2045, dimana tantangan bangsa sangat besar baik dari dalam dan luar. Untuk itu diperlukan generasi muda dan calon pemimpin bangsa yang memiliki mentalitas yang kuat, iman, akhlak dan ilmu yang mumpuni untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut. Jika sejak awal generasi muda itu disibukkan dengan kesibukan duniawi dan uhkrawi dengan salah satunya menunaikan ibadah haji, insyallah bangsa ini akan terjaga secara berkelanjutan.
Ketiga, gerakan ini bagian dari syiar konsepsi risalah Islam berkamajuan dimana gagasan berfikir jauh kedepan, membangun dan membumikan visi adalah ciri dari risalah Islam berkemajuan. Gerakan dakwah, gerakan tadjid, gerakan ilmu, gerakan amal adalah hal – hal yang selalu kita pegang dalam kontek Islam berkemajuan.
“Muhammadiyah digaris itu, ingin mengajak anak bangsa untuk jauh berfikir kedepan yaitu bagaimana membangun karakter yang utuh agar kedepan berbagai tantangan kebangsaan, keuamatan dapat diselesaikan oleh anak – anak bangsa sendiri melalui pengenalan nilai – nilai agama dan konsepsi ibadah untuk dijadikan prioritas dalam kehidupan sehari – hari. Itulah tiga point di Gerakan Haji Muda Bersama BTM,” terang Ahmad Syauqi. (Agus Yuliawan)