Musycab Istimewa, PCA Kertosono Langsungkan Musyawarah Tertinggi Tingkat Cabang di SM Tower and Convention
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Istimewa. Pada Rabu malam (12/7) Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kertosono menggelar musyawarah tertinggi tingkat cabang (Musycab) di SM Tower and Conventoin, roda bisnis baru Suara Muhammadiyah di bidang perhotelan yang diresmikan pada pertengahan Juli 2023. Sejak saat itu SM Tower and Convention tak pernah sepi dari berbagai agenda persyarikatan, salah satunya Musycab PCA Kertosono.
Melakukan perjalanan darat dari Nganjuk, Jawa Timur, rombongan yang dipimpin Halimatus Sa’diyah, Ketua PCA Kertosono itu tiba di Yogyakarta pada pukul 17.00 WIB. Sesampainya di SM Tower and Convention, rombongan yang berjumlah 59 orang tersebut disambut langsung oleh Direktur Utama Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari. Dalam testimoni singkatnya, Deni menyampaikan selamat dan sukses atas terselenggaranya Musycab PCA Kertosono di SM Tower and Convention. Melalui forum penting tersebut ia berharap Musycab Aisyiyah Kertosono dapat melahirkan keputusan-keputusan yang progresif dan berkemajuan, serta berdampak pada kemaslahatan yang lebih luas.
“Melalui kegiatan musyawarah Pimpinan Cabang Aisyiyah Kertosono yang berlangsung di SM Tower and Convention ini, semoga PCA Kertosono menjadi kekuatan baru yang mandiri, berdiri di atas kaki sendiri,” ujarnya.
Agenda musyawarah yang berlangsung di lantai 8 gedung SM Tower and Convention tersebut mengusung tema “Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa”. Dari tema tersebut Halimatus Sa’diyah menyampaikan bahwa hal tersebut sejalan dengan cita-cita KH Ahmad Dahlan kepada Aisyiyah, yaitu memajukan kaum perempuan melalui penguatan di sektor keilmuan dan pengetahuan. Dengan berpegang pada keilmuan agama dan pengetahuan (sains), ia optimis bahwa Aisyiyah kedepan memiliki bekal yang cukup untuk mengarungi dinamika kehidupan. Berbekal kecerdasan, keahlian (skill), dan akhlak mulia. Dengan ketiga bekal tersebut Aisyiyah dapat berperan maksimal pada lingkungan sekitar.
“Perempuan berkemajuan adalah kondisi dimana perempuan memiliki pemikiran yang maju dalam segala aspek tanpa mengalami diskriminasi baik secara struktural maupun kultural. Dalam ajaran Islam, perempuan juga memiliki kedudukan yang setara dengan laki-laki serta menjadi peradaban utama di tengah masyarakat,” ujarnya.
Novita Ruli, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Nganjuk dalam sambutan iftitahnya mengajak para peserta Musycab untuk berfokus kepada isu-isu strategis di Kabupaten Nganjuk, khususnya di Kecamatan Kertosono. Karena dari isu strategis itulah Aisyiyah dapat merancang strategi dan rencana dakwah organisasi dalam satu periode kedepan. Ia juga berharap Musycab kali ini dapat menghasilkan pemimpin yang mampu merealisasikan misi organisasi, yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
“Yang pertama dan terpenting, hari ini kita mesti bergembira karena bisa melaksanakan Musycab di SM Tower and Convention. Kedua, jabatan satu periode di pengurusan organisasi bukan waktu yang lama, dan tentu akan banyak tantangan dakwah yang tidak ringan. Sehingga setelah terpilih formatur PCA yang baru, perlu ada pembekalan untuk menguatakan kapasitas pimpinan di tingkat cabang dan ranting. Karena keduanya merupakan ujung tombak organisasi. Dan yang terakhir, kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada PCA Kertosono yang telah menyelenggarakan Musycab paling istimewa karena berlangsung di Kota Yogyakarta,” jelasnya diiringi tepuk tangan para peserta yang hadir.
Agus Nurbaktiono, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kertosono mengatakan bahwa maksud utama kedatangan PCA Kertosono ke Yogyakarta adalah untuk melaksanakan Musycab guna menelurkan program-program Aisyiyah periode kedepan. Ia mengumpamakan perjalan dari Nganjuk ke Yogyakarta seperti perjalanan hijrah Rasulullah yang membawa perubahan besar bagi umat dan peradaban. “Hari ini sangat istimewa. Kita berharap perjalanan ini membawa perubahan. Setiap manusia memperoleh derajat sesuai dengan apa yang dia usahakan. Oleh karena itu, berkhidmat di Muhammadiyah dan Aisyiyah di posisi apapun memiliki nilai yang besar di sisi Allah,” tutupnya. (diko)