YOGYAKARATA, Suara Muhammadiyah — Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menerima kunjungan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto di Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (14/7/2023). Pertemuan tersebut dilanjutkan dengan kunjungan ke Laboratorium Center for Integrated Research and Innovation (CIRNOV) UAD guna meninjau rudal anti pesawat terbang.
Dalam pertemuan selama lebih dari satu jam itu, Haedar Nashir didampingi Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti dan Rektor UAD Muchlas MT. Sementara Menteri Pertahanan Prabowo didampingi oleh Letjen TNI (purn) Sjafrie Sjamsoeddin dan Staf Khusus Menhan Bidang Manajemen Pertahanan.
Setelah melakukan pertemuan tertutup, Haedar Nashir menyampaikan bahwa dipilihnya UAD sebagai lokasi pertemuan karena UAD memiliki karya penelitian yang berupa rudal panggul anti pesawat yang diproduksi oleh Laboratorium CIRNOV UAD. “Maka hari ini beliau berkunjung untuk agenda itu,” ungkap Haedar di hadapan awak media.
Rudal anti pesawat terbang tersebut merupakan hasil pengembangan tim peneliti UAD yang telah memenuhi sejumlah uji kelayakan. “Penelitian soal rudal di UAD ini cukup strategis untuk kepentingan pertahanan negara ke depan. Ada proses ujicoba di Lumajang dan kami kerjasama juga dengan Gahana, Pindad, dan Kementerian Pertahanan,” ujar Haedar Nashir.
Selain membahas masalah Pertahanan dan Keamanan, pertemuan tersebut juga mendiskusikan tentang komitmen memajukan Republik Indonesia dalam segala bidang. Muhammadiyah berharap Indonesia ke depan berdiri di atas konstitusi yang dilaksanakan dengan sepenuh hati. “Tadi kita diskusi tantang implementasi Pasal 33 dalam konteks yang lebih luas,“ ujarnya.
Haedar menekankan tentang pentingnya institusi yang implementatif dalam kebijakan. Untuk membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Menurutnya, Indonesia memiliki bekal untuk menjadi negara yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur yang didukung dengan melimpahnya sumber daya alam dan sumber daya manusia yang unggul.
Sementara itu, Prabowo Subianto mengapresiasi kebesaran Muhammadiyah dan komitmennya pada Indonesia. Menurutnya, Muhammadiyah bukan hanya besar organisasinya namun juga berjasa besar bagi negara sejak sebelum Indonesia terbentuk. Terutama di bidang pendidikan dan kesehatan, Muhammadiyah sulit ditandingi. Terdapat ribuan sekolah, ratusan rumah sakit, ratusan perguruan tinggi, dan ribuan taman kanak-kanak yang dikelola Persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Dengan adanya ratusan perguruan tinggi dan lembaga riset yang unggul milik Muhammadiyah, Menteri Pertahanan merasa Muhammadiyah perlu menjadi partner dalam pengembangan teknologi pertahanan. “Saya kira kami dari komunitas pertahanan merasa sangat berkepentingan untuk menjalin suatu kerja sama yang erat. Sehingga tadi kami minta dukungan dari perguruan tinggi Muhammadiyah,” tutur Menteri Pertahanan.
Pada kesempatan ini, Prabowo secara khusus juga meminta para ahli dari berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah untuk menjadi tenaga ahli di Kemenhan. “Makanya kami di kementerian ini coba minta dukungan kalau ada cendekiawan ahli teknologi Muhammadiyah yang bisa jadi konsultan,” ujar Prabowo Subianto. (Ribas)