BANTUL, Suara Muhammadiyah – SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul menggelar Festival Literasi Sekolah yang berlangsung dari tanggal 13 Juni 2023 hingga 17 Juli 2023 lalu. Kegiatan tersebut merupakan program kerja tahunan perpustakaan SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul yang bekerjasama dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul.
Kegiatan yang mengusung tema “Membudayakan Literasi Melejitkan Prestasi” ini merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi warga sekolah sekaligus sebagai upaya mendukung pemerintah dalam membentuk Profil Pelajar Pancasila. Festival Literasi Sekolah ini sendiri merupakan rangkaian kegiatan literasi yang terdiri dari pelatihan menulis cerpen, lomba menulis cerpen, launching buku, pameran literasi, pentas seni, bazaar buku dan market day.
Kepala Sekolah, Hj. Khusnul Hanifah, S.Pd.Si sangat mengapresiasi rangkaian kegiatan Festival Literasi Sekolah tersebut. “Kami sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas terselenggaranya kegiatan Festival Literasi Sekolah ini. Melalui kegiatan ini santriwan-santriwati dibekali kemampuan menulis dengan adanya pelatihan menulis cerpen dan didorong untuk dapat berkarya”, begitu yang beliau sampaikan dalam sambutannya di acara Puncak Festival Literasi Sekolah, 17 Juli 2023 lalu.
Kegiatan Festival Literasi Sekolah ini diawali dengan Pelatihan Menulis Cerpen yang diselenggarakan pada Rabu, tanggal 14 Juni 2023 di ruang Hajar-Halimah SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh santriwan-santriwati SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul tersebut didampingi secara langsung oleh Kak Hilma Mufidah, mahasiswa PBSI Universitas Ahmad Dahlan. Selain menyampaikan materi tentang teknik menulis cerpen, kak Hilma Mufidah juga berbagi pengalaman dan suka duka seputar kepenulisan cerpen.
Selanjutnya, santriwan-santriwati SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul didorong untuk dapat berkarya melalui Lomba Menulis Cerpen. Tema cerpen yang diusung dalam lomba tersebut adalah “sosial budaya”. Lomba Cerpen ini berlangsung dari tanggal 15 Juni dengan deadline pengumpulan karya tanggal 12 Juli 2023.
Seluruh Santriwan-santriwati SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul wajib mengikuti kegiatan tersebut. Sebanyak 50 karya terbaik akan dibukukan dalam buku antologi cerpen sekolah. Selain karya siswa, buku antologi cerpen tersebut juga memuat karya dari beberapa guru.
Sementara itu, buku antologi cerpen “Kepompong” yang merupakan kumpulan cerpen di tahun sebelumnya secara langsung dilaunching oleh Kepala Sekolah, Hj. Khusnul Hanifah, S.Pd.Si pada puncak Festival Literasi Sekolah, 17 Juli 2023 lalu. Dalam buku tersebut, setidaknya ada 50 karya cerpen santriwan-santriwati dan satu karya cerpen guru bertema persahabatan.
Selain launching buku antologi cerpen “kepompong”, pada puncak Festival Literasi Sekolah ini juga diadakan pentas seni yang menampilkan berbagai bentuk kesenian. Salah satunya seperti tarian, menyanyi, baca puisi, pianika dan akustik dari santriwan-santriwati SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul.
Di sebelah timur panggung utama Festival Literasi Sekolah juga disediakan food court yang menyuguhkan berbagai macam aneka jajanan yang dijual oleh santriwan-santriwati sebagai sarana melatih jiwa kewirausahaan mereka. Adapun bazaar buku diselenggarakan di lorong perpustakaan Arqaa Library SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul dari tanggal 17 Juli hingga 21 Juli 2023 mendatang.
Puncak kegiatan Festival Literasi Sekolah ini juga dihadiri oleh Dra. Hj. Her Muryani sebagai perwakilan dari Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Bantul. Dalam sambutannya, beliau mengingatkan tentang pentingnya kemampuan literasi bagi generasi penerus bangsa.
Menurut beliau, setidaknya ada 6 kemampuan literasi yang harus dikuasai, yakni literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial dan literasi budaya dan kewargaan. Dra Hj. Siti Marsiyah selaku Majelis Pauddasmen Aisyiyah Bantul dalam sambutannya juga menambahkan bahwa literasi tidak hanya berkaitan dengan kemampuan baca tulis.
“Ingat, kemampuan literasi bukan hanya sekedar baca dan tulis namun lebih jauh adalah kemampuan untuk melihat, memahami dan memecahkan masalah yang dihadapi. Semakin banyak yang kita pelajari, maka semakin meningkat kemampuan literasi kita”, terangnya. (Shaim Basyari)