BANTUL, Suara Muhammadiyah – Guru SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul berhasil meraih juara 2 di ajang Bantul Innovation Award 2023. Sari Maharani, S.Pd berhasil menjadi terbaik kedua atas inovasinya mengembangkan aplikasi “App TPD SMP Unggulan Aisyiyah Bantul”. Aplikasi tersebut merupakan program pencatatan prestasi dan pelanggaran siswa.
Siswa yang melakukan kegiatan positif atau berprestasi akan mendapatkan nilai positif sedangkan siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib sekolah akan mendapatkan nilai negatif. Point ini akan digunakan sekolah untuk memberikan apresiasi bagi siswa yang mendapatkan point positif tinggi dan memberikan sanksi bagi siswa yang mendapatkan point negatif tinggi.
Pengembangan aplikasi ini didasari keprihatinan guru BK SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul itu dikarenakan pencatatan prestasi dan pelanggaran siswa yang masih dilakukan secara manual sehingga memungkinkan laporan yang diberikan kepada orang tua rawan mengalami kesalahan. Selain itu, guru yang akrab dipanggil Shani itu juga berkeinginan untuk mengembangkan sekolah berbasis teknologi informasi. Kepala Sekolah SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul, Hj. Khusnul Hanifah, S.Pd.Si mengatakan bahwa prestasi ini merupakan wujud nyata kinerja guru dalam berinovasi dan mewujudkan visi dan misi sekolah.
“Prestasi ini menunjukkan bahwa guru di SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul merupakan sosok guru yang kompeten dan inovatif. Guru-guru di sekolah kami mampu mengikuti perkembangan zaman dan tanggap terhadap permasalahan di sekitarnya. Saya harap prestasi ini mampu menjadi pemicu guru-guru lain baik itu di SMP Unggulan Aisyiyah Bantul maupun sekolah-sekolah lainnya”, ungkap Hj. Khusnul Hanifah, S.Pd.Si.
Innovation Award 2023 sendiri merupakan program pemerintah Kabupaten Bantul yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem inovasi. Program ini telah dilaunching pemerintah Kabupaten Bantul pada tanggal 6 April 2023 yang lalu. Adapun penilaian hasil karya dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli 2023. Pada tanggal 18 Juli 2023 lalu, Sari Maharani mempresentasikan hasil karyanya itu sebagai bagian dari penilaian final.
Dalam proses pembuatan aplikasi TPD nya itu, guru lulusan Universitas Ahmad Dahlan tersebut mengaku tidak banyak mengalami kesulitan karena dukungan keluarga dan rekan kerja di sekolah. Setelah ia mendapatkan ide pengembangan aplikasinya itu, ia menyampaikan ide tersebut kepada Kepala Sekolah untuk selanjutnya dibuatkan SK tim pengembang.
Awalnya, aplikasi pencatatan prestasi dan pelanggaran siswa tersebut hanya dapat diakses melalui web. Selanjutnya, Sari Maharani dan tim pengembang mengembangkan aplikasi tersebut ke dala versi mobile yang bisa diakses tidak hanya oleh guru tetapi juga siswa dan orang tua.
“Saat ini aplikasi “App TPD SMP Unggulan Aisyiyah Bantul” sudah dapat didownload di playstore dan dapat diakses dimanapun dan kapanpun”, ujar Sari Maharani. Ia berharap aplikasi yang telah dibuat ini bisa digunakan dan bermanfaat khususnya bagi SMP Unggulan Aisyiyah Bantul dan sekolah lain yang ingin melakukan replikasi. (Shaim Basyari)