SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Hari berbalut kebahagiaan terpancar dari keluarga besar Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus). Pada Sabtu (22/7) dilaksanakan kegiatan pengukuhan Rektor Unimus periode 2023-2027. Adalah Prof Dr H Masrukhi, MPd untuk ketiga kalinya berturut-turut menjadi Rektor Unimus.
Setelah periode pertama pada 2015-2019, lalu berlanjut pada periode kedua 2019-2023. Kini pada periode 2023-2027 melanjutkan kembali roda kepemimpinannya di kampus tersebut.
Masrukhi dilantik oleh Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah Prof Dr Bambang Setiaji, MSi. Atas pelantikan ini, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi hadir sekaligus memberikan wejangan kepada Rektor Unimus tersebut. Pesan yang disampaikan agar Unimus berusaha ke depan untuk bergerak dan bertumbuh menjadi kampus unggul.
“Unimus harus bertumbuh bersama PTM-PTMA yang lain menjadi kampus yang unggul, baik unggul dalam kategori institusi, unggul dalam standar BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi), maupun unggul dalam konteks konsep dan pemikiran yang berkualitas tertinggi,” ujarnya.
Hal ini sebagaimana fokus dari Muhammadiyah sendiri yang mana ingin melakukan peningkatan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan dinomorsatukan oleh Muhammadiyah, tak ayal Muhammadiyah bahkan melakukan moratorium untuk beberapa ikhtiar pendirian universitas yang tidak memiliki dukungan pasti.
“Ini untuk memacu kita, Muhammadiyah untuk menghadirkan amal-amal usaha dan karya-karya dakwah yang di atas rata-rata memang unggul. Alasan utamanya, bahwa kita Muhammadiyah membawa visi Islam Berkemajuan,” katanya.
Haedar melanjutkan jika Muhammadiyah memiliki visi sebagai Islam berkemajuan. Yakni Islam yang unggul dalam pelbagai aspek kehidupan. Hal itu sebagai pilar strategis umat Islam untuk menjadi umat terbaik (khaira ummah).
“Islam itu sendiri selalu memberikan tantangan buat umatnya bahkan perintah bahwa kita harus menjadi umat yang unggul. Dan membikin apapun yang kita sebut sebagai amal saleh kita sebagai amal saleh yang terbaik,” jelasnya.
Haedar menyebut bahwa umat terbaik merupakan umat yang kualitas berbagai aspeknya di atas rata-rata. Karakteristiknya memberikan kebermanfaatan bagi manusia yang lain. Dalam konteks ini, Haedar meminta agar Unimus dan seluruh PTM dan PTMA harus berkompetisi meningkatkan kualitas kampusnya jadi kampus berkeunggul berkemajuan.
“Jadi di sinilah maka Muhammadiyah terus membangun pusat-pusat kemajuan, yang nanti ke depan pusat kemajuan itu harus menjadi center of excellen. Kunci kemajuan bangsa satu-satunya pendidikan. Tapi pendidikan yang maju, pendidikan yang unggul, dan pendidikan yang mampu bersaing dari berbagai aspek. Dan ini harus memerlukan gerak bersama kita. Untuk melangkah ke sana perlu langkah-langkah strategis dan kebijakan strategis,” terangnya.
Semua ini dilakukan Muhammadiyah karena ada keterpanggilan hati untuk membantu Pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Yakni lewat koridor pendidikan sebagai reaktualisasi fokus utama bagi Muhammadiyah dalam rangka menghadirkan pusat-pusat keunggulan (center of exellence) di seluruh penjuru negeri.
“Mudah-mudahan lewat PTM-PTMA, lewat Rumah Sakit kita (Muhammadiyah) bisa terus berbuat mencerdaskan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan membawa Indonesia menjadi lebih unggul berkemajuan,” tandasnya. (Cris)