BANTUL, Suara Muhammadiyah – Febriana Nur Asyifa berhak mewakili Kabupaten Bantul dalam Seleksi O2SN SMA Tingkat DIY Cabor Pencak Silat. Pesilat SMA Negeri 2 Bantul ini berhasil menjuarai Seleksi O2SN SMA Kabupaten Bantul yang berlangsung 22 Juli 2023 di GOR Tenis kompleks Stadion Sultan Agung Bantul. O2SN adalah even berjenjang hingga ke nasional. Setiap kabupaten mengirimkan masing-masing 1 pesilat putra dan putri untuk berlaga di tingkat provinsi.
Febriana Nur Asyifa yang dilatih Coach Abdullah Nur Sidiq ini tampil gemilang di babak final dan mampu menundukkan pesilat SMA Negeri 1 Bambanglipuro Linda Riskiyani. Sebelumnya Asyifa di babak final berhasil mengalahkan pesilat Aprina Dewi Lestasi dari SMA Negeri 1 Srandakan.
Pesilat Asyifa mengawali debutnya bergabung dengan Perguruan Tapak Suci berlatih di SD Muhammadiyah Serut. Pesilat ini semakin berlatih serius di bawah bimbingan para pelatih Tapak Suci di cabang Padepokan Badai Selatan Bantul dan menjadi atlet berprestasi sejak SD, SMP, hingga SMA.
Atas keberhasilannya menjuara O2SN Kabupaten Bantul, Syifa merasa termotivasi untuk menyumbang medali emas untuk tim DIY dalam Kejurnas Remaja Tapak Suci di Payakumbuh yang sedang diikutinya tanggal 26 hingga 30 Juli 2023. Menurut Syifa, Bulan Juli tahun ini begitu berkesan untuknya karena selain menjuarai O2SN SMA kabupaten Bantul dan membela tim DIY dalam Kejurnas Remaja di Sumbar, dirinyapun berhasil lulus dan dilantik sebagai Kader Muda Tapak Suci.
Bagi Syifa, naik tingkat sebagai kader muda Tapak Suci butuh komitmen dan perjuangan berat, karena harus melalui program LKPTS (Latihan Kader Pimpinan Tapak Suci) selama 8 bulan. Materinya sangat lengkap dari matrikulasi materi tingkat siswa 1 hingga siswa 4, manajemen organisasi, Kesehatan olahraga, kepelatihan, perwasitan, baitul arqom, AI Islam dan Kemuhammadiyahan, gladi manggala, segi praktis beladiri, dan mental beladiri.
Dalam LKPTS Syifa juga berhasil menyelesaikan seluruh tugas termasuk produk karya tulis, praktik melatih/PPL, dan mengelola even kejuaraan dan Ujian Kenaikan Tingkat Siswa. Syifa mengungkapkan bahwa menghasilkan produk karya tulis memberi pengalaman lengkap baginya.
Dirinya bisa praktik menggali data yang tentunya harus menyiapkan daftar pertanyaan dan berkoordinasi dengan para narasumber yang hendak diwawancarai. Selanjutnya bagaimana harus memilih dan memilah data yang terkumpul untuk digunakan dalam menyusun laporannya. Ini mendidiknya untuk berintegritas dalam menggali data yang kredibel dan menghasilkan tulisan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam LKPTS setidaknya Syifa terlibat dalam tugas mengelola 2 even yaitu Kejuaraan Musaba CUP VI dan menyelenggarakan ujian kenaikan tingkat siswa se Bantul. Ini menarik baginya, karena menjadi paham bagaimana proses perencanaan sebuah kegiatan, pendanaan, perijinan, membagi tugas dan tanggung jawab panitia, melaksanakan setiap tahapan kegiatan sesuai timeline-nya, hingga menyusun laporan pertanggungjawaban.
Tugas mengelola even ini juga memberi pemahaman kepada Syifa mengenai pentingnya memahami hukum dan mentaatinya. Pimda 02 Tapak Suci Bantul mengarahkan Syifa dan semua teman LKPTS nya untuk taat azas sesuai yang diajarkan Kyai Ahmad Dahlan. Misalnya Even Kejuaraan Musaba CUP VI itu perijinan harus diproses hingga tingkat Polda DIY.
Pimpinan Tapak Suci Bantul tidak mau sekedar pemberitahuan even di polsek, namun setiap even harus berijin dari yang berwenang. Maka Syifa dan teman LKPTS nya memperoleh pemahaman bahwa setiap kegiatan itu dapat berkonsekuensi hukum, sehingga wajib mentaati ketentuan hukum yang berlaku.