YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Penanaman nilai-nilai kedamaian sejak dini melalui pendidikan dianggap penting, salah satunya untuk mencegah terjadinya perilaku agresif serta kekerasan yang dilakukan oleh remaja di kemudian hari. KHA Dahlan dinilai menjadi salah satu tokoh yang berupaya untuk melakukan pengarusutamaan nilai-nilai kedamaiannya dalam proses pengajarannya.
Dalam Educator Forum jilid 4 yang digelar oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Selasa (25/7) yang digelar secara hybrid, Dosen Bimbingan dan Konseling Wahyu Nanda Eka Saputra berupaya untuk mengidentifikasi ajaran kedamaian milik KHA Dahlan melalui novel ‘Sang Pencerah’ yang juga menjadi hasil penelitian disertasinya berjudul Pengembangan Model Sensitisasi Sosial dan Klarifikasi Nilai Ajaran KH. Ahmad Dahlan Perspektif KIPAS untuk Menggapai Kedamaian Siswa yang telah dipertahankan di Program Doktor Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang.
“Lima ajaran KHA Dahlan ini mengarah kepada aspek kedamaian yaitu welas asih, berpikir kritis, toleransi, rendah hati, dan ikhlas,” terang Wahyu.
Selain itu dalam penelitiannya, Wahyu juga mengidentifikasi sejumlah atribut pendidik kedamaian melalui novel Sang Pencerah. Sejumlah atribut pendidikan kedamaian tersebut di antaranya yaitu: kasih sayang, keikhlasan, penuntun sikap-sikap baik, memiliki amalan yang sesuai dengan ilmunya, serta toleransi dan empati.
“Perlu adanya integrasi pendidikan kedamaian ke dalam kurikulum dan rencana pembelajaran,” tegas Wahyu.
Dirinya berharap, ke depan lebih banyak peneliti yang akan mengkaji dan mengembangkan penelitian terkait atribut-atribut pendidik kedamaian dari apa yang yang sudah ditelitinya saat ini, khususnya dari sosok KHA Dahlan.
“Melalui penelitian ini, dimungkinkan akan berkembang interpretasi-interpretasi lain terkait dengan atribut-atribut tersebut.”
Educator Forum merupakan forum bulanan yang melibatkan para pendidik di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang diinisiasi oleh FKIP UAD. Muhammad Sayuti Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan saat membuka Educator Forum menekankan pentingnya forum diskusi tersebut sebagai wadah untuk melestarikan tradisi membaca dan meningkatkan kualitas pengajaran para pendidik.
“Kita saling berbagi dan belajar untuk memperbaiki serta meningkatkan cara-cara kita dalam mendidik dan mengajar,” tandasnya. (Th/Nadia)