Muktamar HW ke-4 Kukuhkan Jenderal Sudirman Sebagai Bapak Pandu
MALANG, Suara Muhammadiyah – “Jadikan Muktamar HW ini sebagai agenda strategis untuk menyusun kepemimpinan yang lebih baik. Terdiri dari mereka yang berpengalaman dan generasi muda yang memiliki ide-ide segar. HW merupakan gerakan yang inklusif lintas generasi. Maka harus memiliki kepemimpinan yang dinamis dan progresif,” pesan Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat memberikan sambutannya dalam Pembukaan Muktamar Hizbul Wathan ke-4.
Muktamar merupakan permusyawaratan tertinggi. Menjadi agenda yang menghasilkan program dan keputusan penting demi kemajuan organisasi dan bangsa. Bukan hanya menjadi kegiatan rutinitas dan formalitas semata. Harus ada kebaruan yang diberikan sehingga HW tidak berjalan stagnan.
Ia pun mendorong organisasi kepanduan tersebut untuk mampu membawa misi Islam berkemajuan sehingga HW dapat berjalan seirama dengan Muhammadiyah. Utamanya dalam menampilkan Islam berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan dan mampi memberikan solusi untuk berbagai permasalahan bangsa. Meningat kebangsaan senantiasa melekat di dalma nama Hizbul Wathan.
Hal serupa juga ditegaskan Ketua Umum gerakan Kepanduan HW Rmd. Endra Widyarsono. Menurutnya, kolorasi dan kerjasama menjadi kunci untuk memberi kontribusi. Pandu HW yang sudah terlatih, tangguh, suka menolong, dan penyayang semua makhluk diyakini bisa memasuki era kehidupan baru dengan baik.
“Sekecil apapun manfaat yang disebarkan, pandu HW harus dan akan selalu bisa berbagi dan berkontribusi. Berbekal pelatihan yang sudah diberikan, mereka akan mampu menjadi manusia yang siap dan sanggup melewati berbagai tantangan di era kehidupan baru,” tegas Endra.
Sebagai tuan rumah, UMM juga bangga dan mendukung penuh acara kali ini. Rektor UMM Prof. Dr. Fauzan, menegaskan, Muktamar HW harus menghasilkan hal-hal yang bermanfaat, bukan hanya bagi kalangan Muhammadiyah, tapi juga masyarakat secara luas. “Komitmen untuk terus berinovasi dan memberikan solusi bagi bangsa sudah seharusnya tertanam pada diri pandu HW sebagaimana makna nama Hizbul Wathan yakni pembela tanah air,” pungkasnya.
Dalam momen tersebut HW mengukuhkan Jenderal Soedirman sebagai bapak pandu HW. Pribadi Jenderal Soedirman yang merupakan Bapak Kepanduan Hizbul Wathan (HW) harus diteladani dan menjadi inspirasi bagi semua pandu. Hal itu ditegaskan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam pembukaan Muktamar HW yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), 27 Juli 2023. Turut hadir secara langsung Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti di lokasi acara. Dan ada lebih dari 7.000 penggembira dan 3100 peserta kemah akbar yang memeriahkan agenda Muktamar HW kali ini.
Pada momen Muktamar tersebut, Panglima Besar Jenderal Soedirman juga dikukuhkan menjadi bapak kepanduan HW oleh Abdul Mu’ti. Sebelum terjun ke dunia militer, Soedirman aktif berorganisasi kepemudaan HW. Berkat pendidikan yang diperoleh dari Muhammadiyah, ia memiliki pribadi yang tegak membela kepentingan tanah air.
Pada Muktamar HW itu pula, banyak penampilan yang membuat penggembira berdecak kagum. Salah satunya tari pembuka yang disuguhkan oleh ratusan pandu HW. Kemudian adapula marching band UMM yang turut unjuk gigi menghibur para tamu yang ada. Adapula 2500 Al-Quran serta 4000 porsi bakso yang sudah disiapkan oleh Lazismu untuk peserta dan penggembira Muktamar HW. (diko)