Kesan Positif Hingga Ingin Terus Berkemah Warnai Perkemahan Akbar HW di UMM

Kesan Positif Hingga Ingin Terus Berkemah Warnai Perkemahan Akbar HW di UMM

Kesan Positif Hingga Ingin Terus Berkemah Warnai Perkemahan Akbar HW di UMM

MALANG, Suara Muhammadiyah – Perkemahan Akbar dalam rangka Muktamar ke-4 Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan di UMM akan segera berakhir. Perkemahan yang diikuti 3100 peserta dari berbagai kontingen seluruh Indonesia tersebut memberikan kesan yang mendalam. Pengalaman berharga. Dan yang tak kalah penting menyatukan mereka yang sebelumnya tak saling mengenal menjadi saudara.

Hamka dan Fawas misalnya, siswa MI Muhammadiyah 18 Bojonegoro itu mengaku sangat senang mengikuti kegiatan perkemahan yang berlangsung selama 3 hari terhitung dari tanggal 26 sampai 28 Juli 2023 di bumi perkemahan UMM.

Selain menambah circle pertemanan, siswa yang saat ini duduk di kelas 6 tersebut mengaku bisa merasakan suasana baru hidup bersanding dengan alam. Saat ditanya perihal waktu perkemahan yang akan segera berakhir, mereka berharap dapat merasakan suasana yang sama di kemudian hari. “Enak banget dan banyak temannya,” ujar mereka berdua secara bergantian.

Tak bukan hanya Hamka dan Fawas yang merasakan hal tersebut. Siswa dari MBS Al Munawaroh Kedungkandang Malang juga berkenan berbagi cerita. Mereka adalah Faisal dan Faris. Keduanya masih ingin berlama-lama hidup di tenda perkemahan. Alasannya sangat sederhana, supaya bisa jajan sepuasnya. Karena kalau di rumah di beri uang jajan lebih sedikit dari yang mereka bawa saat perkemahan. “Di sini enak, banyak teman dan bisa jajan macam-macam,” ungkapnya dengan penuh kepolosan.

Pengalaman sangat berkesan juga dirasakan Pak Rohim, Guru SMA Muhammadiyah 2 Gresik tersebut mengapresiasi seluruh panitia perkemahan dan tuan rumah UMM yang telah menyelenggarakan perkemahan Akbar dengan sangat baik. Meski ada kekurangan di sana-sini, menurutnya hal tersebut masih dalam takaran yang wajar. Bersama 20 peserta didiknya, ia membangun tenda perkemahan di dekat jembatan menuju arah Sengkaling.
Sebagai seorang pandu, ia mengatakan bahwa tidak mandi selama tiga hari saat perkemahan adalah sesuatu yang biasa. Karena keterbatasan waktu dan fasilitas kamar mandi yang tersedia di area perkemahan.

Meski begitu seorang pandu harus tetap memaksimalkan kebersihan dirinya dengan cara menggosok gigi, mencuci muka tangan serta kaki, dan yang tak kalah penting selalu berwudhu. Rohim membawa 20 anak didiknya ikut dalam Perkemahan Akbar di Malang guna melakukan misi kaderisasi di tubuh Kwartir Daerah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kabupaten Gresik. (diko)

Exit mobile version