YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam era informasi yang semakin canggih, tantangan dalam menghadapi isu kesehatan seksual dan reproduksi remaja semakin kompleks. Namun, di tengah gelombang masalah tersebut, muncul sebuah terobosan revolusioner yang menjanjikan perubahan besar bagi para remaja. Program Like-R, sebuah inisiatif yang bertujuan memberikan edukasi seputar hak kesehatan seksual dan reproduksi bagi kalangan remaja, serta untuk menggerakkan program kesehatan reproduksi dan penurunan stanting.
Acara launching program Like-R yang diselenggarakan pada Jum’at (28/7) di Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Memberikan akses layanan kesehatan dan pengetahuan untuk menumbuhkan sikap kepedulian anak remaja pada diri sendiri dan sekitarnya. Selain itu, program Like-R juga berharap untuk bisa melahirkan remaja penggerak dengan tujuan mencegah angka kematian dini dan stunting.
Acara launcing program Like-R ini diresmikan oleh Tri Hastuti Nur (Sekum PP ‘Aisyiyah, Koordinator Inklusi ‘Aisyiyah), Unik Rasyidah (Direktur Madrasah Mu’allimaat Yogyakarta), Nashir Efendi (Ketua Umum PP IPM).
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari beberapa siswi Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta dan narasumber Noer Aziza (BKKBN RI), Theresia Iswarini (Komnas Perempuan), yang memberikan pengetahuan tentang bagaimana dinamika remaja hari ini untuk menyikapi permasalahan-permasalahan kesehatan seksual dan reproduksi yang merupakan isu kompleks dan sensitif di kalangan remaja. Karena masih banyaknya keterbatasan akses informasi menyebabkan banyak remaja terjebak dalam pola perilaku berisiko yang berdampak negatif pada kesehatan mereka. Seperti, meningkatnya kekerasan pada anak ataupun pergaulan bebas dan perkawinan yang tidak diinginkan sehingga memberikan infeksi menular seksual (IMS), serta dampak negatif lainnya menuntut solusi yang lebih inovatif dan efektif.
“Program like-R adalah kolaborasi dari Program Inklusi ‘Aisyiyah dan PP IPM, program untuk Kesehatan reprosuksi. Tidak hanya edukasi, tetapi juga menyediakan layanan. Untuk kalangan remaja rentan (difabel, putus sekolah, atau tinggal di daerah pelosok). ‘Aisyiyah dan IPM sudah pernah mengadakan Training of Trainer untuk teman-teman remaja, setelahnya akan dilakukan pelatihan kepada penggerak agar bisa memberikan pelayanan yang sudah diarahkan. 5 layanan Like-R, Layanan edukasi, psikologi, self-love, konseling gizi, minat bakat,” ujar Hajar Nur Setyowati seorang PP ‘Aisyiyah, khususnya Program Inklusi ‘Aisyiyah.
“Diharapkan dengan adanya Program Like-R akan terus berkembang dan menjangkau lebih banyak remaja di berbagai belahan dunia. Dengan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, perjuangan untuk meningkatkan kesehatan seksual dan reproduksi remaja akan semakin solid dan berkelanjutan,” ujar Najwa Amanta Fauziya seorang siswi dari kader tingkat enam Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.
Program Like-R mengusung layanan atau pendekatan yang ramah remaja. Tim ahli dan konselor yang terlibat dalam program ini dilatih untuk memahami kekhawatiran, ketakutan, dan kebutuhan remaja. Mereka berusaha menciptakan lingkungan yang aman dan terbuka untuk membantu remaja merasa nyaman dalam mengungkapkan pertanyaan atau masalah yang mungkin mereka hadapi. Selain itu, program Like-R juga mendapatkan tanggapan positif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, dan organisasi non-pemerintah. Banyak pihak yang tertarik untuk bekerja sama dengan program ini guna meningkatkan akses layanan kesehatan seksual dan reproduksi bagi remaja di berbagai negara.
Pendekatan ini bukan hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga tentang mendengarkan dengan empati dan memberikan dukungan yang dibutuhkan. Hal ini membantu remaja merasa dihargai dan didengarkan, sehingga mereka lebih cenderung terbuka untuk menerima dan menginternalisasi informasi yang diberikan. Dengan pendekatan yang inovatif, ramah remaja, dan teknologi yang mendukung, program ini membuka pintu bagi perubahan positif bagi generasi muda.
Dengan adanya program Like-R akan memberikan dampak positif yang signifikan pada kesehatan seksual dan reproduksi remaja. Melalui pendekatan yang ramah remaja dan penggunaan teknologi canggih, program ini telah berhasil meningkatkan kesadaran remaja tentang isu-isu penting ini. (Sya/Na)