YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Rakernas kali ini mengusung tema “Meneguhkan Visi, Mengembangkan Kolaborasi, dan Menghadirkan Transformasi.” Kegiatan tersebut dilaksanakan Jumat (28/7) betempat di lantai 3 Ballroom SM Tower and Convention Yogyakarta.
Turut hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi, Ketua PP Muhammadiyah bidang Pendidikan Prof Dr H Irwan Akib, MPd, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah Didik Suhardi, PhD, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY Dr H Muhammad Ikhwan Ahada, SAg., MA, dan seluruh peserta Rakernas dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Ikhwan menyampaikan bahwa ada beberapa pilar yang sangat penting di dalam Muhammadiyah. Menurutnya setidaknya ada beberapa pilar yang harus dijadikan atensi seksama. Pilar-pilar tersebut menurutnya berupa pilar pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.
“Tentu saja semuanya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari rangkaian, bagaimana persyerikatan ini meneguhkan kembali pilar-pilar yang selama ini telah menjadi kesepakatan bersama, di antara pilar kekuatan itu adalah pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan. Pilar pendidikan sesungguhnya menjadi misi dari diutusnya junjungan kita Nabi Muhammad Saw dan tentu ditanggap dengan amat sangat cerdas oleh K.H Ahmad Dahlan sehingga di awal pendirian Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan membuka sebagian sekat rumahnya dalam rangka pendidikan dan mencerdaskan anak bangsa,” ujarnya
Dengan adanya pendidikan, tentunya banyak harapan dari masyarakat agar mampu membuat anak bangsa lebih baik ke depannya. “Pada saatnya nanti benar-benar dapat mendukung apa yang menjadi misi kenabian dan kerasulan serta menjadi program yang pokok dari Persyarikatan yakni menjadikan anak-anak bangsa ini adalah anak-anak yang cerdas, anak-anak yang pandai, dan yang tidak boleh ketinggalan sholeh pribadi, sholeh sosial untuk kebaikan umat di masa depan,” ujarnya.
Di sisi lain, Didik Suhardi juga menyampaikan bahwa Majelis Dikdasmen dan PNF harus bisa hadir dalam memberikan kompetensi kepada peserta didik. Kompetensi itu berkelindan dengan karakter kemampuan yang kuat, baik itu kemampuan akademik maupun kemampuan non akademik.
“Raker kali ini mengambil tema “Meneguhkan Visi, Kolaborasi, dan menghadirkan transformasi”. Tema ini di ambil dengan maksud menjalankan amanah PP Muhammadiyah yaitu menyelenggarakan pendidikan yang holistik, dimana kita memberikan kompetensi kepada peserta didik dengan karakter kemampuan yang kuat, kemampuan akademik dan non akademik yang harus dimilki anak-anak kita. Sehingga harapannya saat indonesia emas 2045 maka banyak kader-kader Muhammadiyah yang akan menjadi pemimpin, menjadi pelaku, dan juga para pengambil keputusan dan yang akan membawa Indonesia yang adil, makmur, dan Indonesia emas 2045,” ujarnya.
Banyak hal-hal penting yang dibahas pada Rakernas kali ini. Hal itu untuk kemajuan Majelis Dikdasmen dan PNF di masa yang akan datang.
“Pada Rakernas kali ini kita ingin membahas isu-isu penting yaitu pertama terkait dengan evaluasi PPDB, seperti yang kita ketahui bahwa sejak kebijakan zonasi ada tantangan-tangan besar yang harus kita hadapi terutama sekolah swasta,” ujarnya.
PPDB hadir bukan hanya untuk sekolah negeri tapi juga untuk sekolah swasta. Sudah ada beberapa provinsi yang melakukan PPDB. Harapannya ini bisa menjadi kebijakan nasional, pendidikan bukan hanya tugas pemerintah tapi juga para penyelengara pendidikan swasta yang ada, yang sudah berkonstribusi bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Selain PPDB hal penting lain yang dibahas di dalam RAKERNAS adalah, digitalisasi pendidikan, revitalisasi Ismuba, pendidikan non formal, (paket kesetaraan dan kursus), membentuk suatu petugas penjamin mutu. Lebih lanjut, melakukan pemberdayaan ekonomi di sekolah melalui pembentukan koperasi-koperasi sekolah, ujian bersama sekolah Muhammadiyah, mengadakan sekolah unggulan disetiap satuan pendidikan, penguatan vokasi yang berorientasi pada masa depan. (Yofa/Tri)