YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Nonformal (PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi ditutup pada Ahad (30/7). Penutupan berlangsung di Ruang Ballroom SM Tower and Convention Yogyakarta. Setelah melaksanakan Rakernas selama yang di mulai sejak Jumat (28/7) dengan mengusung tema “Meneguhkan Visi, Mengembangkan Kolaborasi, Menghadirkan Transformasi.”
Dalam penutupan itu, dihasilkan kesepakatan bersama yang dinamakan Kesepakatan Yogyakarta (Yogyakarta Agreement). Salah satu poin pentingnya berupa kesepakatan secara berkelanjutan selama tempo lima tahun ke depan untuk senantiasa melakukan kolaborasi, dari pusat sampai ke daerah. Kolaborasi ini penting sebagai bantalan vital untuk memperkokoh jangkar pendidikan Muhammadiyah menuju pendidikan unggul dan berkemajuan.
“Kami menyepakati komitmen untuk mendorong kolaborasi dan transformasi progresif dalam pengembangan Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendididikan Nonformal Muhammadiyah yang unggul dan berkemajuan di Indonesia dan mancanegara,” tulis kesepakatan itu yang dibacakan oleh Dr H Kasiyarno, MHum.
Kesepakatan itu dalam menunjang gerakan pengembangan pendidikan Muhammadiyah dengan tujuan menguatkan iman, takwa dan akhlak mulia, serta memberikan dampak positif bagi kemajuan intelektual. Selain itu, pengembangan pendidikan lain di sisi literasi keberagamaan, serta kemajuan ekonomi, sosial, budaya dan politik di seluruh penjuru tanah air dan mancanegara.
Setidaknya poin penting dari hasil Rakernas ini berupa mengembangkan sistem gerakan berbasis teknologi informasi untuk menghasilkan lulusan berkarakter Islami, progresif, kreatif, inovatif, imajinatif, kompetitif, berdaya saing global, mampu berkolaborasi dan menjawab tantangan zaman. Selain itu, juga mengembangkan organisasi berbasis teknologi digital dan kepemimpinan instruksional untuk mewujudkan tata kelola modern yang transparan dan akuntabel dalam penyelenggaraan satuan pendidikan yang inklusif dan transformatif.
Lebih lanjut, juga akan mengembangkan jaringan untuk meningkatkan kolaborasi antar satuan pendidikan baik internal maupun eksternal, mengembangkan Sumberdaya khususnya untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan serta tata kelola yang baik, mengembangkan Aksi Layanan berbasis teknologi dan informasi yang inovatif dan kreatif serta sistem penjaminan mutu.
Dan, memulai pengelolaan Pendidikan Non Formal sebagai gerakan Islam berkemajuan untuk memperluas jenis dan akses layanan pendidikan sepanjang hayat, meningkatkan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja, serta menciptakan enterpreneurship/lapangan kerja baru, dan mengurangi kemiskinan/pengangguran.
Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, MPd., MEd., PhD yang hadir secara langsung dalam penutupan tersebut sangat mengapresiasi hasil dari Rakernas kali ini. “Tadi yang dibacakan oleh Pak Kasiyarno, hasilnya sangat bagus,” ujarnya.
Sayuti mengungkapkan bahwa tata kelola modern dalam hasil tersebut berkelindan dengan Tanfidz Keputusan Muktamar. Yakni menjadikan Muhammadiyah maju, profesional, dan modern. Di saat yang sama, Sayuti mendorong agar hasil ini hendaknya benar-benar di implementasikan secara nyata. Bukan wacana atau retorika semata, kata tidak sejalan laku.
“Sinergi tidak sekadar berbicara, tapi bergerak lebih konkret (nyata),” tegasnya. (Cris)