SOLO, Suara Muhammadiyah- Kunci kemajuan amal usaha Muhammadiyah (AUM) dengan komunikasi yang bagus dan harus sat-set das-des bertajuk ‘Kolaborasi dan sinergi untuk mewujudkan perguruan Muhammadiyah Surakarta Berkemajuan’. Demikian disampaikan oleh Ketua Majelis Pendidikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta Dr. Mohamad Ali. Pernyataan itu dia sampaikan saat sarasehan Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Surakarta, Jawa Tengah, di hall sekolah berkarakter SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Sabtu (5/8/2023).
”Amal usaha maju bisa melihat bagaimana Korea mengalahkan Jepang, rahasianya unggah-ungguh, das des ambil putusan cepat, menangkap persaingan global, kita dingatkan untuk fastabiqul khairat,” ujar Mohamad Ali.
Dia menjelaskan, pimpinan amal usaha Muhammadiyah harus selalu berusaha meningkatkan dan mengembangkan AUM dengan sepenuh hati sehingga mempunyai keunggulan dan daya saing. Kesalehan sosial dan peningkatan mutu bisa dimulai dari sekolah Muhammadiyah. ”Tahapannya pengajian pimpinan kepala sekolah, melihat bagaimana kesaktian kepala sekolah membawa kemajuan terhadap sekolahnya yang berpedoman pedoman hidup islami warga Muhammadiyah (PHIWM),” urai laki-laki yang akrab dipanggil Ali.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko dari SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta menyatakan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah dikembangkan dan dirumuskan dalam kerangka yang dimulai dari 1) Kehidupan Pribadi; 2) Kehidupan dalam Keluarga; 3) Kehidupan Bermasyarakat; 4) Kehidupan Berorganisasi; 5) Kehidupan dalam Mengelola Amal Usaha Muhammadiyah; 6) Kehidupan dalam Berbisnis; 7) Kehidupan dalam Mengembangkan Profesi; 8) Kehidupan dalam Berbangsa dan Bernegara; 9) Kehidupan dalam Melestarikan Lingkungan; 10 Kehidupan dalam Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; dan 11) Kehidupan dalam Seni dan Budaya.
Tujuan Pendirian AUM di antaranya mengimplementasikan ajaran Islam yang menekankan kesatuan iman dan amal. Mencapai maksud dan tujuan Muhammadiyah; menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Menjadikannya sebagai media dakwah persyarikatan. “Dan sebagai pendidikan kader, kemandirian, dan kepeloporan, untuk suksesnya dakwah persyarikatan,” ujar Jatmiko. Saat ini eranya bukan yang besar mengalahkan yang kecil, tetapi yang cepat mengalahkan yang lambat.
”Kolaborasi kunci kesuksesan masa depan sekolah Muhammadiyah dengan melek teknologi dan literasi yang berkarakter profil pelajar Muhammadiyah yang rahmatan lil ‘alamiin,” pungkas Jatmiko yang juga anggota Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani. (Jatmiko/Na/Sya)