JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam waktu dekat, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) bakal menggelar kegiatan Muktamar XXIII. Kegiatan ini akan dilaksanakan bertempat di Medan, Sumatera Utara pada Jumat-Ahad (18-20/8).
Untuk mempersiapkannya, pada Selasa (8/8) rombongan dari PP IPM melakukan audiensi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan yang didampingi oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Jokowi menyampaikan kesediannya untuk menghadiri kegiatan tersebut. “Insyaallah saya hadir,” ujarnya.
Karenanya, Ketua Umum PP IPM Nashir Effendi sangat berterima kasih atas kesediaan presiden untuk hadir secara langsung dalam kegiatan Muktamar PP IPM di Medan. Pihaknya menyampaikan ribuan kader IPM dari seluruh tanah air Indonesia dipastikan datang langsung ke Medan. “Kader IPM juga menanti kehadiran beliau,” katanya.
Menurut Nashir, Presiden Jokowi akan membuka secara resmi kegiatan Muktamar IPM Ke-XXIII. Pada saat bersamaan, juga memberikan secercah pesan terhadap keberlanjutan para kader IPM di seluruh Indonesia untuk bergerak bersama dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 mendatang.
“Beliau juga akan memberikan petuah-petuah, nasihat, dan arahan, dan berbicara tentang peran Ikatan Pelajar Muhammadiyah dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Nashir mengungkapkan ihwal pelaksanaan kegiatan Pemilu 2024. Nashir mengharapkan agar proses Pemilu nanti dapat berjalan dengan kondusif dan jauh dari kegaduhan.
“Untuk Pemilu kami memastikan dapat berjalan dengan kondusif dan aman. Dan kader-kader kami juga bisa terhindarkan dari hoaks dan juga berbagai hal itu dapat memperpecah keutuhan dan kesatuan Negara Indonesia,” jelasnya.
Nashir juga menyampaikan, hal ihwal ciri-ciri pemimpin yang sesuai untuk generasi muda. Yakni mendorong agar melahirkan bibit-bibit pemimpin yang terbaik. Yakni berpihak kepada kepentingan-kepentingan yang sesuai dengan kehidupan generasi muda.
“Karena kami berusia 12-24 tahun, maka kami berpihak kepada setiap pemimpin yang berpihak kepada kepentingan-kepentingan seusia kami berkaitan dengan kepastian masa depan Pendidikan akses semuanya itu menjadi indikator yang diinginkan anak muda khususnya di IPM,” jelasnya.
IPM yang notabene sebagai organisasi pelajar, menurut Nashir memiliki kebijakan kepada moral. “Kami sebagai organisasi bukan organisasi partai politik sehingga sebatas maksimal yang kami bisa perjuangkan adalah keberpihakan secara moral. Namun kami tidak akan bermain politik praktis tapi akan mendorong visi misi gagasan yang itu berpihak pada anak muda yang progresif, ideal, dan juga cemerlang,” tuturnya.
Nashir mengungkapkan bahwa generasi muda saat ini, wabilkhusus pelajar tengah menantikan kehadiran sosok pemimpin yang memiliki keberpihakan. Pemimpin yang benar-benar bergerak untuk melakukan aksi nyata sebagaimana telah disusun dalam program kerjanya.
“Yang jelas kami membutuhkan yang benar-benar berpihak bukan hanya gimmick saja tapi benar-benar dari aksi nyata program-programnya, sehingga ada kesesuaian antara apa yang disampaikan dan apa yang akan dilakukan,” tandasnya. (Cris)