Oleh: Dr. (HC) Habib Chirzin
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un
Takziyah, obituary atas wafatnya sahabat, seorang pakar perlindungan hutan dan aktivis sejak muda, Prof. Dr. Ir. Siti Muslimah Widyastuti, M.Sc.
Kita kembali kehilangan seorang ilmuwan dan aktivis yang tekun sejak masa mudanya. Mbak Wiwik bersama Mas Samto, suami Mbak Wiwik Harjo (Prof. Dr. Ir. Siti Muslimah Widyastuti, M.Sc.) dan Mas Samto Somowiyarjo, M.Sc. (Prof. Dr. Ir. Susamto Somowiyarjo), adalah pasangan ilmuwan yang ideal. Mereka dikukuhkan sebagai guru besar pada hari yang sama, tanggal 20 Maret 2004.
Beberapa waktu yang lalu, selepas menyolatkan janazah seorang Guru Besar UGM di Balairung, Mbak Wiwik mendekati saya dan berbisik, “Mas Habib, kula sakniki diamanahi dados sekretaris Senat GB UGM.” (Mas Habib, saya sekarang diamanahi sebagai sekretaris Senat GB UGM)
Menjenguk ke Saga, dan dijenguk di Minamata
Ketika mereka berdua melanjutkan studinya di Saga University, Jepang, untuk S2 dan S3 di Kagosima pada tahun 1989, saya sempat menjenguknya. Mas Samto berbaik hati menjemput saya di Fukuoka, yg sedang mengikuti Asian Art Festival. Dan seminggu sebelumnya Mbak Wiwik menengok Mbak Sri Kusyuniati (YASANTI) dan saya di Minamata, yang sedang Conference PP 21 dan ACFOD. Waktu itu saya pengurus ACFOD Coordinating Team (ACT) di Bangkok. Ketika di Saga, kami sempat menelepon Bu Harjo Jojodarmo, Ibunya Mbak Wiwik. Karena saya cukup dekat dengan beliau. Juga tiga kakaknya; Mbak Budi, Mbak Tatik, Mas Dipo dan 2 adiknya, Umar, Dunuk, Huni, dan Imam.
Aktivis penelitian dan SEARICE Indonesia
Sebelum studi S2 di Saga, Mbak Wiwik sudah aktif di kelompok penelitian yang didirikan oleh kawan-kawan aktivis mahasiswa di Yogyakarta. Sering berbincang-bincang dengan tamu saya dari luar negeri, di rumah kami di Wijilan, sebelah timur Alun-alun Utara Yogyakarta, bersama Mbak Kusyuniati, Mbak Noordjannah Djohantini, Mbak Susi Muhadi Munawir, Mbak Kumara Dewi, dan kawan-kawan lainnya yg kemudian mendirikan YASANTI.
Bersama Ibunya Barrack Obama
Tahun 1983 Mbak Wiwik dan kawan-kawan berbaik hati menjemput dan menemani tamu dari Geneva, Swiss, Dr. Annemarie Hollentein, Coordinator IPRA (International Peace Research Association), koordinator Food Policy Commission, yang menginap di rumah bebebrapa hari. Juga tamu-tamu dari Philippines yang datang silih berganti; Eileen Belamide, Rita Baua, Memong Patayan (dari ACFOD); Jun Atienza, Aurea Teves, Miyoko Oshima (dari SEARICE). Termasuk Dr. Karina David, sebelum menjadi menjabat Menteri Sosial Philippines, isteri Dr. Randy David, Third World Studies Center, HP Diliman.
Mereka juga pernah berbincang tentang penelitian dengan Ann Dunham Soetoro, Ibu Barrack Obama, di Dhworowati Inst, Jalan Solo, Yogyakarta. Ann Soetoro menjadi menjadi mentor penelitian mereka.
International Common Sharing of Technology di Manila
Mbak Wiwik pernah saya ajak ke Manila, Philippines, untuk menghadiri International Consultation on Rural Technology, oleh SEARICE di CFA (Communucation Foundation in Asia), Manila. Senang bertemu dengan kawan-kawan; Noel Mondejar (coordinator, SIBAT), Jun Atienza (Agricultural Miss Inc, USA), Rene Salazar (sekarang di FAO, Rome), Gigi Manicad (sekarang di NOVIB, Den Haag), Kingsley Perera (Colombo), Sam Smith (IFOAM, Massachussetes), dan masih banyak yang lainnya.
Dua hari sebelum wafat, saya masih berkirim pesan dengan Mbak Wiwik, Mbak Noordjannah dan Mbak Warsiti, karena mereka mengadakan Rapat Kerja di SM Tower yang baru, bersama Siti Syamsiyatun, adik saya yang ke 9 (bungsu). Seperti biasanya, Mbak Wiwik membawa oleh-oleh makanan yang banyak untuk dibagi bersama kawan-kawannya.
Pada periode ini Mbak Wiwik diamanahi sebagai Ketua Majelis Pendidikan Tinggi PP ‘Aisyiyah dan Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah.
Mbak Wiwik, jasa dan kebaikanmu akan selalu kami kenang.
Dr. (HC) Habib Chirzin merupakan Dewan Pakar Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah.