YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Observatorium Bosscha pada tahun 2023 telah memasuki usia ke- 100 tahun. Pada momen itu, Universitas Ahmad Dahlan meresmikan Observatorium UAD yang berlokasi di komplek kampus 4. Peresmian diselenggarakan pada Jum’at malam (11/8) di Amphitarium lantai 9. Observatorium UAD diresmikan langsung oleh ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Syamsul Anwar, MA.
Dalam peresmian ini juga dihadiri oleh rektor Universitas Ahmad Dahlan Dr. Muchlas, MT. beserta wakil rektor, Kabid riset dan Inovasi LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) UAD yaitu Pischa Aditya Rosyady, S.Si., M.Sc.lalu ada kepala PASTRON UAD (Pusat Studi Astronomi) yaitu Yudhiakto Pramudya, Ph.D. dan tamu undangan lainnya.
Yudhiakto dalam sambutannya mengatakan bahwa peristiwa peresmian ini merupakan pengingat yang berkaitan dengan sejarah, saat observatorium Bosscha berusia 100 tahun,. Menurut dia hadirnya observatorium ini sebagai wadah untuk mengeksplorasi keajaiban alam semesta yang dianugerahkan oleh Allah SWT. Observatorium UAD diharapkan dapat menyebarkan pengetahuan astronomi kepada masyarakat luas. Dalam sambutanya Yudhiakto mengajak berbagai kalangan baik itu mahasiswa, dosen, ilmuwan dan astronom untuk bersama-sama mengembangkan pengetahuan dan teknologi dalam bidang astronomi.
Rektor UAD bapak Muchlas, M.T., dalam sambutannya berharap dengan kehadiran observatorium UAD dapat meningkatkan atmosfer akademik di lingkungan kampus. Selain itu rektor UAD juga berharap itu bisa digunakan oleh semua kalangan khususnya oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Observatorium UAD diharapkan juga bisa menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan astronomi. Selain itu, dia juga berharap hadirnya observatorium ini bisa dipadukan dengan museum Muhammadiyah sehingga bisa diintegrasikan dalam bentuk wisata edukasi.
Kemudian Prof. Dr. Syamsul Anwar, M.A mengatakan bahwa UAD telah berkontribusi besar bagi Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah. Salah satunya dengan menghadirkan Observatorium UAD sebagai langkah untuk mengawal ilmu falak syariah di lingkungan Muhammadiyah. Prof. Syamsul Anwar berharap dengan kehadiran observatorium UAD dapat membantu majelis tarjih melakukan kajian-kajian astronomi untuk kepentingan agama Islam, seperti menghitung waktu sholat dan menentukan bulan-bulan ibadah seperti Ramadhan, Syawal dan Dzulhijah serta peluncuran Kalender Islam Global. Sehingga dalam menentukan waktu-waktu tersebut tidak dirukyat tetapi dihisab. Tentu proses hisab tersebut memerlukan uji coba lapangan yang akurat dan terpercaya dengan melibatkan Observatorium sebagai alat bantu.
Peresmian Observatorium UAD ini di tutup dengan acara ramah, tamah dan kunjungan ke ruang kendali dan galeri Observatorium di lantai 10 gedung utama kampus 4 UAD. Selain itu, para tamu undangan juga diajak untuk mengamati langit Yogyakarta dari rooftop gedung utama dengan disediakan tiga teleskop untuk mengamati benda-benda langit di atas kampus 4. (Mohammad Jihan Fadli)