YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Rombongan dari Suara Muhammadiyah (SM) melakukan kegiatan religi berupa ziarah tokoh Muhammadiyah di Yogyakarta. Kegiatan tersebut digelar pada Senin (14/8) dalam rangka menyemarakan Milad 108 tahun SM yang jatuh pada Ahad (13/8) kemarin.
Kegiatan ini diikuti oleh Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media (SCM) / SM Deni Asy’ari, MA Dt Marajo, jajaran direksi, dan karyawan-karyawati PT SCM / SM.
Kegiatan ziarah ini pertama ke makam Karangkajen Yogyakarta. Di makam ini, terdapat tokoh Muhammadiyah antara lain Kiai Haji Ahmad Dahlan (Ketua Umum PP Muhammadiyah 1912-1923), Kiai Haji Ibrahim (Ketua Umum PP Muhammadiyah 1923-1934), Kiai Haji Ahmad Badawi (Ketua Umum PP Muhammadiyah 1962-1968), Kiai Haji Ahmad Azhar Basyir, MA (Ketua Umum PP Muhammadiyah 1990-1995), dan Prof Dr H Yunahar Ilyas, Lc. MAg (Ketua PP Muhammadiyah 2015-2020).
Kemudian ziarah tokoh berlanjut ke pemakaman Kauman Yogyakarta, yakni Nyai Achmad Dahlan (Siti Walidah) selaku istri dari Kiai Haji Ahmad Dahlan. Lalu berlanjut ke pemakaman Pakuncen Yogyakarta. Di sini, salah satu tokoh Muhammadiyah di makamkan antara lain Haji Fachruddin selaku Hodfredactur Pertama SM dan Ki Bagoes Hadikoesoemo selaku Ketua PP Muhammadiyah 1944-1953.
Terakhir, mengunjungi makam Buya Prof H Ahmad Syafii Maarif, MA., PhD selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah 1998-2005 sekaligus Pemimpin Umum SM 2002-2022 di Taman Makam Husnul Khotimah Muhammadiyah Desa Donomulyo, Kecamatan Nanggulan, Kulon Progo, DIY.
Terkait kegiatan tersebut, Deni Asy’ari menyampaikan mengapresiasi atas dilaksanakannya kegiatan ziarah tokoh Muhammadiyah. Menurutnya, kegiatan ini sangat baik untuk dijadikan media tafakur diri bagi umat manusia yang masih hidup. Bahwa suatu saat cepat atau lambat pasti akan menghadapi kematian (al-maut).
“Alhamdulillah hari ini masih dalam rangka merayakan milad 108 tahun SM. Kita melakukan ziarah yang kita maknai sebagai zikratul maut untuk mengingat kematian,” ujarnya.
Selain itu, ziarah ini juga sangat penting bagi generasi masa kini. Yakni usaha untuk mengambil secercah cahaya inspirasi dan juga keteladanan (uswah hasanah) yang telah ditampilkan oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah yang telah wafat.
“Kita berziarah di beberapa pemakaman tokoh. Kami ingin mengambil inspirasi, mengambil ibrah (pelajaran) atas peran-peran yang telah dilakukan semasa beliau hidup. Yang tentunya ingin kita contohkan hari ini bil khususnya dalam mengembangkan SM dan Persyarikatan Muhammadiyah,” katanya. (Cris)